Share

Bab 12. Jurang Malam

Bella tampak bingung. Tentu Mirza hanya masa lalu, apalagi teringat dengan pertemuan terakhir kali dengan Arumi tentang tawaran menjual suami seharga satu milyar itu.

“Apa, sih? Enggak, bukan urusanku juga. Nanti yang ada, aku harus berurusan lagi sama si Rumi. Males banget. Tapi Mirza ...”

Bella kembali masuk ke dalam kelab. Sempat dilihatnya di ujung sana, wanita berambut pendek cat merah itu mengibas-ngibas amplop tebal saat bertransaksi dengan barang bagus miliknya.

Beberapa pria tinggi besar, dan juga wanita berdandan menor dengan tampilan seksi itu, memegang pipi lelaki tampan yang tak sadarkan diri, kini telah menjadi mangsanya dengan senyum penuh kepuasan.

Bella mencoba abai dan kembali ke duduknya.

Kepala Bella terasa pecah karena hal yang dia lihat justru hadir setelah dirinya galau dikhianati sang kekasih. Kekasihnya, Bastian bahkan tak menghubungi untuk sekadar berbasa-basi dan meminta maaf.

“Beneran nggak mau mabok?”

Adel kembali menawarkan segelas minuman beralkohol saat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status