Share

Bab 11. Takdir Bertemu

Mendengar Adel bicara seemosi itu, Bella kembali menenggak kasar minumannya. Jika ingin mabuk, dia akan melakukannya. Sayangnya, Bella masih ingin berpikir jernih menghadapi masalah.

“Kayaknya gue yang bodoh banget, ya? Masa gue nggak tau mereka berdua punya hubungan padahal mereka dekat banget sama gue, Del?” gerutu Bella, mengasihani diri sendiri.

Dirinya memainkan denting gelas yang beradu dengan gelas di sampingnya. “Bodoh, gue bodoh!”

“Jadi lo ke sini cuma buat nangisin nasib jelek lo ini, ya?” Adel mulai tertawa. Berpikir menemani orang frustrasi ini dengan membawanya enjoy saja. “Kayaknya lo beneran cinta banget sama si Bastian.”

“Cinta mati, sih, enggak juga. Cuma, ya, gila aja kalau gue masih baik-baik aja dikhianatin sahabat dan pacar gue sendiri. Bodoh! Sialan! Rasanya gue malu sama diri gue sendiri. Pengen aja gue nyemplung ke kali Ciliwung!” geram Bella sambil membenamkan wajahnya di atas meja.

Adel merasa lucu dengan sikap putri konglomerat itu. Ditoyornya kepala Bella d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status