Share

Bab 32a

Aku masih memandangi layar ponsel yang kini pendar cahayanya sudah padam. Pikiranku kembali melayang ke kejadian kemarin sore saat bertemu dengan Mas Hilman.

"Aku akan memberikan uang itu kalau hubungan kita sudah jelas, Mas," tuturku kemarin sore.

"Apa maksud kamu, Ra? Jangan bilang kamu akan memberikan uang itu kalau kita sudah resmi bercerai?" Mas Hilman nampak kesal.

"Iya. Memang begitu," timpalku.

"Ra, kalau harus nunggu hubungan kita berpisah dulu, kelamaan dong. Justru aku butuhnya sekarang." Mas Hilman nampak makin kesal.

"Kenapa kamu gak minta tolong Anita? Bukannya dia juga punya uang, ya? Dia pasti gak akan keberatan dong ngeluarin sedikit uangnya untuk sahabat yang sekarang sudah menjadi suaminya. Bukannya kamu sendiri yang bilang, kalau Anita itu bahkan sanggup untuk yang kedua demi bisa hidup bersamamu. Masa baru suruh bayarin bekas pernikahan kalian aja gak mau. Gimana ke depannya?" Aku tersenyum miring.

"Aku cuma ... cuma ngerasa bertanggung jawab untuk membayar k
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status