Share

dua belas

Dering ponsel membuyarkan lamunannya. Yulis segera menggeser ikon gagang telepon di layar ponselnya setelah mengetahui siapa yang menghubunginya.

"Assalamualaikum, Al," sapanya setelah panggilan tersambung. Dalam sekejap suasana hati Yulis berubah. Mendung yang baru saja menaungi hatinya tiba-tiba sirna. Semua kegalauan diceritakan pada lelaki yang saat ini cukup dekat dengannya itu.

"Aku gak setuju kamu melakukannya, Yul," sahut Ali dari ujung telepon.

"Maaf ya, Yul. Kalau aku ikut campur. Hukuman yang dijatuhkan pada Bagas sudah termasuk ringan. Nanti kalau persyaratan yang kamu ajukan disetujui Bagas, yang pasti kamu akan repot dan kembali berhubungan dengannya lagi. Toh cicilannya juga tinggal sebentar kan." Panjang lebar Ali menjelaskan pada teman wanitanya tersebut.

"Tapi aku kasihan, Al," sahut Yulis setelah menghela napasnya.

"Kamu lupakan saja mereka. Tak usah terlalu menyalahkan diri sendiri. Mereka pantas mendapatkannya."

Setelah itu mereka kembali bercerita tentang banyak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status