Share

MULAI TERBIASA

Author: Alya Snitzky
last update Last Updated: 2025-05-04 11:44:53

"Baiklah kalau seperti itu, Terima kasih. Tolong bawakan saya beberapa file tentang ringkasan laporan minggu lalu," ucap Ethan kepada Devan, laki-laki itu kini sudah masuk kerja seperti biasanya.

Devan mengangguk kan kepalanya dan segera pergi keluar dari ruangan Ethan, namun Baru beberapa langkah Devan pergi, Ethan berhasil menghentikan langkahnya, "tunggu dulu," ucap Ethan.

Devan berhenti dan menatap ke arah Ethan yang sedang menatapnya itu, "Ada apa Bos? Apakah anda memiliki perintah lainnya lagi yang harus saya kerjakan?" tanya Devan, ia benar-benar bersikap sangat profesional sekali padahal jauh di lubuk hatinya yang paling dalam, ia sedang membenci laki-laki yang ia Panggil dengan bos itu, karena berhasil merebut wanita yang ia cintai dari sejak zaman putih abu-abu.

"Untuk informasi tentang wanita malam itu, apakah kamu telah menindaklanjutinya lagi? sampai kapan lagi aku harus menunggu kabar ini? kenapa begitu sulit mencari satu wanita saja?" ucap Ethan, sejak kemarin ia ingin
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   KECEWA

    Sinta sudah siap dengan Pakaiannya yang sangat rapi, ia memilih memakai baju santai saja untuk keluar. Anaknya juga sudah sangat rapi karena sudah dimandikan serta didandani oleh bi Diah, boleh dikatakan selama ini wanita paruh baya itu sangat aktif dalam mengurus anaknya, ia hanya kebagian sedikit saja selebihnya bi Diah yang berkuasa atas anaknya dan hal itu yang membuat ia begitu senang dengan wanita tersebut."Udah siap?" tanya Sinta yang langsung dianggukan oleh bi Diah, wanita itu memakai pakaian gamis dan juga jilbab yang Senada dengan bajunya yang bercorak bunga tersebut, Jika seperti ini ia nampak sangat cantik sekali dan juga terawat, tidak seperti ketika ia memakai daster."Kemana kita akan pergi Mbak?" tanya bi Diah sambil menggendong Arka."Bagaimana kalau kita pergi ke mall? sudah sangat lama semenjak saya melahirkan, saya tidak pernah lagi pergi ke mall, rasanya rindu sekali untuk masuk ke mall," putus Sinta.Bi Diah mengangguk kan kepalanya, memang hampir 3 bulan ini

    Last Updated : 2025-05-04
  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   TIDAK BISA DIABAIKAN

    Bi dia merasa sedikit heran dengan apa yang terjadi, tiba-tiba saja Sinta kembali dengan wajah yang panik penuh dengan kekhawatiran, "ada apa Mbak? tanya bi Diah yang merasa sedikit aneh dengan majikannya itu."Nggak ada apa-apa Bi, Ayo kita pulang sekarang," Jawab Sinta seadanya saja, ia menyuruh bi Diah untuk pergi lebih dulu selagi iya pergi untuk membayar di kasir, bi Diah pun tak ingin neko-neko, Ia hanya mengangguk menuruti apa yang dititahkan padanya.Wanita paruh baya itu terlihat sangat tergopoj-gopoh sekali membawa Arka, yang entah kenapa tiba-tiba menjadi rewel. Sementara Sinta terus saja menatap ke sekelilingnya berharap dia bisa menemukan sosok Devan.Tapi tidak mungkin kan itu terjadi, Bagaimana bisa ada sosok Devan di sini, laki-laki itu benar-benar marah padanya. Jadi tidak mungkin Devan akan kembali padanya.Tadi jika ia tidak mengingat kedatangannya bersama dengan Bi Diah serta Arka, Mungkin ia akan tetap mengejar Devan, ia harus bisa menjelaskan semuanya kepada laki

    Last Updated : 2025-05-05
  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   MEMANFAATKAN KEADAAN

    Satu minggu telah berlalu begitu saja, semuanya pun masih terasa seperti biasa, masih dengan Devan yang Diam membisu dan masih dengan Sinta yang selalu saja mencari celah untuk bisa berbicara dengan Devan.Pagi ini Sinta ingin mengatakan semuanya kepada Devan, ia ingin mengakhiri semuanya Cukup sampai di sini, namun saat ia terbangun ia melihat tidak ada Devan di meja makan yang menunggunya, dan Hal itu membuat Sinta sedikit panik, kemana laki-laki itu pergi sepagi ini? biasanya Devan akan selalu menunggu dirinya untuk sarapan bersama walaupun laki-laki itu memiliki Janji temu cukup pagi."Cari Mas Devan, ya Mbak?" tanya bi Diah ketika baru saja keluar dari pintu dapur, Sinta menoleh ke arah bi Diah dan kemudian menganggukkan kepalanya, "iya Bi, apa Bibi melihat Devan?" tanya Sinta.Bi Diah mengangguk kan kepalanya, "tadi Mas Devan pesan sama saya, kalau nanti Mbak tanya saya disuruh jawab kalau Mas Devan sudah pergi ke kantor, katanya ada meeting penting yang tak bisa untuk dihindari

    Last Updated : 2025-05-05
  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   KERAGUAN

    Malam yang sunyi, di luar sana hujan turun begitu deras sekali, suara gemuruh terdengar begitu menakutkan. Saat ini, Devan duduk di depan jendela menatap hujan yang turun tanpa ada tanda-tanda akan berhenti. sepertinya Indonesia akan memasuki musim hujan sebentar lagi, karena beberapa hari ini hujan terus saja turun, hanya sesekali saja Matahari menampakkan dirinya.Kopi hangat dan sebungkus rokok yang menemani Kesunyian Devan malam ini, ia tidak keluar dari kamar setelah pulang dari kantor dan tak ada juga tanda-tanda sosok Sinta datang mengetok pintunya, Mungkin wanita itu pun sudah capek terus-menerus mengajaknya bicara sementara dirinya mengabaikan wanita itu.Lama ia terdiam dengan permintaan dari Ethan beberapa hari yang lalu untuk berbicara dengan dirinya secara pribadi, meluruskan permasalahan ini.Sebuah senyum terbit di wajahnya, ini bukan salah Ethan ataupun salah Sinta, tetapi salah dirinya. Dirinyalah yang bersalah disini, jadi diamnya ini bukanlah menghukum Sinta maupun

    Last Updated : 2025-05-06
  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   AWAL YANG BARU

    Bagaimana, sudah siap?" tanya Devan. Kini mereka sudah berada di sebuah restoran, beberapa dekorasi pun turut memeriahkan pertemuan kali ini. Sinta yang menggunakan dress berwarna putih itu menganggukkan kepalanya sambil tersenyum ke arah Devan"Apakah kita akan benar-benar bertemu dengan orang itu? bagaimana rupanya? Apakah kamu sudah menyelidiki latar belakangnya? Bagaimana menurutmu kalau aku ingin minta untuk dinikahi?" pertanyaan dan pertanyaan terus saja terlontar dari mulut Sinta, ia begitu gugup sekali.Devan hanya tersenyum sambil menggandeng tangan Sinta di sebelahnya, membawa langkah yang begitu pendek untuk sampai pada tempat yang memang sudah disiapkan sebelumnya."Kamu akan tahu dengan sendirinya dan tatapanmu nanti pertama kali akan menjawab semua pertanyaan itu, kamu pasti akan tahu bagaimana orang itu. Apakah dia layak atau tidak untuk menjadi Ayah Dari Anakmu yang akan mendampingimu kelak sampai tua."Terdengar suara tarikan nafas kasar dari Sinta, ia tersenyum ke ar

    Last Updated : 2025-05-07
  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   BERSAMAMU AKU BISA

    Hari berganti, minggu bertemu dengan Minggu hingga bulan pun berganti. Tak terasa dua bulan telah berlalu setelah Ethan dan Sinta bersatu, hubungan mereka semakin kesini makin lengket saja. Keduanya Sudah merencanakan pernikahan yang akan dilaksanakan dia bulan dari sekarang, mereka juga sibuk dengan mengatur berbagai macam pernikahan yang begitu harus istimewa nanti.Hari ini mereka baru saja bertemu dengan seorang desainer untuk merancang gaun pernikahan milik Sinta, dan terlihat dari wajah cantik itu sepertinya Sinta sangat puas dengan desain yang benar-benar sesuai keinginannya."Setelah ini, bagaimana lagi?" tanya Ethan.Sinta menyeruput coklat panas miliknya itu, sudah dua gelas wanita itu memesan coklat panas karena memang sangat lama mereka di sana. Sudah hampir 4 jam berlalu, hari ini Demian sengaja mengosongkan jadwalnya hanya untuk menemani Sinta berkonsultasi tentang pernikahan mereka."Apakah kamu sudah puas dengan semuanya?" tanya Ethan.Sinta menganggukkan kepalanya, "s

    Last Updated : 2025-05-07
  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   KARMA

    Di rumah yang megah dan begitu luas Carlota berjalan mondar-mandir di depan pintu utama menunggu anak semata wayangnya yang sejak tadi belum juga menampakan wajah. Hari sudah begitu larut sekali, entah ke mana perginya Karla itu.Ia Mencoba menelepon anak semata wayangnya itu lagi, meskipun sejak tadi panggilannya tidak sama sekali diangkat oleh Karla."Kemana sih kamu?" Ucap Carlota penuh dengan geram pada layar ponsel yang menampilkan Panggilan kepada sang anak.Sudah berapa kali panggilan pun, ia tidak menghitungnya. Tapi selama itu juga pun tidak ada tanda-tanda Karla akan mengangkat panggilannya.Ia khawatir Sesuatu terjadi kepada sang anak, namun dengan cepat ia langsung menepis semuanya itu, tidak mungkin anaknya melakukan hal yang tidak tidak di luar sana, dan tidak mungkin juga sesuatu yang buruk terjadi kepada anaknya, karena ada seorang Bodyguard yang selalu ia suruh untuk mengikuti Karla ke mana saja anaknya pergi.Mengingat tentang itu, ia kembali berpikir untuk menelpon

    Last Updated : 2025-05-08
  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   TABUR TUAI

    Carlota menatap laki-laki yang saat ini sudah terbaring di atas tempat tidur, dulu Ia begitu gagah sekali membuat dirinya begitu terpesona hingga tidak memiliki cara lain selain menjatuhkan harga dirinya, sejatuh-jatuhnya agar bisa memiliki laki-laki tersebut. dan Dia adalah Rendra, ayah dari Sinta yang kini sudah lumpuh.Bagaimana dengan laki-laki ini bisa menjadi lumpuh, tidak banyak yang tahu memang, kalau setelah kepergian dari Sinta, Rendra selalu mengurangi dirinya dan tak jarang pula ia terlihat mengkonsumsi obat-obatan yang Carlota sendiri tidak tahu apa itu, mungkin saja itu adalah obat penenang.Tapi bukan masalah obat penenang itu melainkan dengan obat itu yang sudah diubah menjadi sebuah virus yang bisa merusak saraf, sehingga seperti inilah jadinya sekarang. Laki-laki itu terbaring hanya dengan beberapa kali suntikan sajaMemikirkan itu memang sedikit memprihatinkan sekali, mengingat betapa baiknya Rendra ini kepada dirinya dan Karla, awalnya ia tidak memiliki niat untuk

    Last Updated : 2025-05-10

Latest chapter

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   VIRUS CINTA

    Carlota menatap laki-laki yang saat ini sudah terbaring di atas tempat tidur, dulu Ia begitu gagah sekali membuat dirinya begitu terpesona hingga tidak memiliki cara lain selain menjatuhkan harga dirinya, sejatuh-jatuhnya agar bisa memiliki laki-laki tersebut. dan Dia adalah Rendra, ayah dari Sinta yang kini sudah lumpuh.Bagaimana dengan laki-laki ini bisa menjadi lumpuh, tidak banyak yang tahu memang, kalau setelah kepergian dari Sinta, Rendra selalu mengurangi dirinya dan tak jarang pula ia terlihat mengkonsumsi obat-obatan yang Carlota sendiri tidak tahu apa itu, mungkin saja itu adalah obat penenang.Tapi bukan masalah obat penenang itu melainkan dengan obat itu yang sudah diubah menjadi sebuah virus yang bisa merusak saraf, sehingga seperti inilah jadinya sekarang. Laki-laki itu terbaring hanya dengan beberapa kali suntikan sajaMemikirkan itu memang sedikit memprihatinkan sekali, mengingat betapa baiknya Rendra ini kepada dirinya dan Karla, awalnya ia tidak memiliki niat untuk

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   TABUR TUAI

    Carlota menatap laki-laki yang saat ini sudah terbaring di atas tempat tidur, dulu Ia begitu gagah sekali membuat dirinya begitu terpesona hingga tidak memiliki cara lain selain menjatuhkan harga dirinya, sejatuh-jatuhnya agar bisa memiliki laki-laki tersebut. dan Dia adalah Rendra, ayah dari Sinta yang kini sudah lumpuh.Bagaimana dengan laki-laki ini bisa menjadi lumpuh, tidak banyak yang tahu memang, kalau setelah kepergian dari Sinta, Rendra selalu mengurangi dirinya dan tak jarang pula ia terlihat mengkonsumsi obat-obatan yang Carlota sendiri tidak tahu apa itu, mungkin saja itu adalah obat penenang.Tapi bukan masalah obat penenang itu melainkan dengan obat itu yang sudah diubah menjadi sebuah virus yang bisa merusak saraf, sehingga seperti inilah jadinya sekarang. Laki-laki itu terbaring hanya dengan beberapa kali suntikan sajaMemikirkan itu memang sedikit memprihatinkan sekali, mengingat betapa baiknya Rendra ini kepada dirinya dan Karla, awalnya ia tidak memiliki niat untuk

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   KARMA

    Di rumah yang megah dan begitu luas Carlota berjalan mondar-mandir di depan pintu utama menunggu anak semata wayangnya yang sejak tadi belum juga menampakan wajah. Hari sudah begitu larut sekali, entah ke mana perginya Karla itu.Ia Mencoba menelepon anak semata wayangnya itu lagi, meskipun sejak tadi panggilannya tidak sama sekali diangkat oleh Karla."Kemana sih kamu?" Ucap Carlota penuh dengan geram pada layar ponsel yang menampilkan Panggilan kepada sang anak.Sudah berapa kali panggilan pun, ia tidak menghitungnya. Tapi selama itu juga pun tidak ada tanda-tanda Karla akan mengangkat panggilannya.Ia khawatir Sesuatu terjadi kepada sang anak, namun dengan cepat ia langsung menepis semuanya itu, tidak mungkin anaknya melakukan hal yang tidak tidak di luar sana, dan tidak mungkin juga sesuatu yang buruk terjadi kepada anaknya, karena ada seorang Bodyguard yang selalu ia suruh untuk mengikuti Karla ke mana saja anaknya pergi.Mengingat tentang itu, ia kembali berpikir untuk menelpon

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   BERSAMAMU AKU BISA

    Hari berganti, minggu bertemu dengan Minggu hingga bulan pun berganti. Tak terasa dua bulan telah berlalu setelah Ethan dan Sinta bersatu, hubungan mereka semakin kesini makin lengket saja. Keduanya Sudah merencanakan pernikahan yang akan dilaksanakan dia bulan dari sekarang, mereka juga sibuk dengan mengatur berbagai macam pernikahan yang begitu harus istimewa nanti.Hari ini mereka baru saja bertemu dengan seorang desainer untuk merancang gaun pernikahan milik Sinta, dan terlihat dari wajah cantik itu sepertinya Sinta sangat puas dengan desain yang benar-benar sesuai keinginannya."Setelah ini, bagaimana lagi?" tanya Ethan.Sinta menyeruput coklat panas miliknya itu, sudah dua gelas wanita itu memesan coklat panas karena memang sangat lama mereka di sana. Sudah hampir 4 jam berlalu, hari ini Demian sengaja mengosongkan jadwalnya hanya untuk menemani Sinta berkonsultasi tentang pernikahan mereka."Apakah kamu sudah puas dengan semuanya?" tanya Ethan.Sinta menganggukkan kepalanya, "s

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   AWAL YANG BARU

    Bagaimana, sudah siap?" tanya Devan. Kini mereka sudah berada di sebuah restoran, beberapa dekorasi pun turut memeriahkan pertemuan kali ini. Sinta yang menggunakan dress berwarna putih itu menganggukkan kepalanya sambil tersenyum ke arah Devan"Apakah kita akan benar-benar bertemu dengan orang itu? bagaimana rupanya? Apakah kamu sudah menyelidiki latar belakangnya? Bagaimana menurutmu kalau aku ingin minta untuk dinikahi?" pertanyaan dan pertanyaan terus saja terlontar dari mulut Sinta, ia begitu gugup sekali.Devan hanya tersenyum sambil menggandeng tangan Sinta di sebelahnya, membawa langkah yang begitu pendek untuk sampai pada tempat yang memang sudah disiapkan sebelumnya."Kamu akan tahu dengan sendirinya dan tatapanmu nanti pertama kali akan menjawab semua pertanyaan itu, kamu pasti akan tahu bagaimana orang itu. Apakah dia layak atau tidak untuk menjadi Ayah Dari Anakmu yang akan mendampingimu kelak sampai tua."Terdengar suara tarikan nafas kasar dari Sinta, ia tersenyum ke ar

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   KERAGUAN

    Malam yang sunyi, di luar sana hujan turun begitu deras sekali, suara gemuruh terdengar begitu menakutkan. Saat ini, Devan duduk di depan jendela menatap hujan yang turun tanpa ada tanda-tanda akan berhenti. sepertinya Indonesia akan memasuki musim hujan sebentar lagi, karena beberapa hari ini hujan terus saja turun, hanya sesekali saja Matahari menampakkan dirinya.Kopi hangat dan sebungkus rokok yang menemani Kesunyian Devan malam ini, ia tidak keluar dari kamar setelah pulang dari kantor dan tak ada juga tanda-tanda sosok Sinta datang mengetok pintunya, Mungkin wanita itu pun sudah capek terus-menerus mengajaknya bicara sementara dirinya mengabaikan wanita itu.Lama ia terdiam dengan permintaan dari Ethan beberapa hari yang lalu untuk berbicara dengan dirinya secara pribadi, meluruskan permasalahan ini.Sebuah senyum terbit di wajahnya, ini bukan salah Ethan ataupun salah Sinta, tetapi salah dirinya. Dirinyalah yang bersalah disini, jadi diamnya ini bukanlah menghukum Sinta maupun

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   MEMANFAATKAN KEADAAN

    Satu minggu telah berlalu begitu saja, semuanya pun masih terasa seperti biasa, masih dengan Devan yang Diam membisu dan masih dengan Sinta yang selalu saja mencari celah untuk bisa berbicara dengan Devan.Pagi ini Sinta ingin mengatakan semuanya kepada Devan, ia ingin mengakhiri semuanya Cukup sampai di sini, namun saat ia terbangun ia melihat tidak ada Devan di meja makan yang menunggunya, dan Hal itu membuat Sinta sedikit panik, kemana laki-laki itu pergi sepagi ini? biasanya Devan akan selalu menunggu dirinya untuk sarapan bersama walaupun laki-laki itu memiliki Janji temu cukup pagi."Cari Mas Devan, ya Mbak?" tanya bi Diah ketika baru saja keluar dari pintu dapur, Sinta menoleh ke arah bi Diah dan kemudian menganggukkan kepalanya, "iya Bi, apa Bibi melihat Devan?" tanya Sinta.Bi Diah mengangguk kan kepalanya, "tadi Mas Devan pesan sama saya, kalau nanti Mbak tanya saya disuruh jawab kalau Mas Devan sudah pergi ke kantor, katanya ada meeting penting yang tak bisa untuk dihindari

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   TIDAK BISA DIABAIKAN

    Bi dia merasa sedikit heran dengan apa yang terjadi, tiba-tiba saja Sinta kembali dengan wajah yang panik penuh dengan kekhawatiran, "ada apa Mbak? tanya bi Diah yang merasa sedikit aneh dengan majikannya itu."Nggak ada apa-apa Bi, Ayo kita pulang sekarang," Jawab Sinta seadanya saja, ia menyuruh bi Diah untuk pergi lebih dulu selagi iya pergi untuk membayar di kasir, bi Diah pun tak ingin neko-neko, Ia hanya mengangguk menuruti apa yang dititahkan padanya.Wanita paruh baya itu terlihat sangat tergopoj-gopoh sekali membawa Arka, yang entah kenapa tiba-tiba menjadi rewel. Sementara Sinta terus saja menatap ke sekelilingnya berharap dia bisa menemukan sosok Devan.Tapi tidak mungkin kan itu terjadi, Bagaimana bisa ada sosok Devan di sini, laki-laki itu benar-benar marah padanya. Jadi tidak mungkin Devan akan kembali padanya.Tadi jika ia tidak mengingat kedatangannya bersama dengan Bi Diah serta Arka, Mungkin ia akan tetap mengejar Devan, ia harus bisa menjelaskan semuanya kepada laki

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   KECEWA

    Sinta sudah siap dengan Pakaiannya yang sangat rapi, ia memilih memakai baju santai saja untuk keluar. Anaknya juga sudah sangat rapi karena sudah dimandikan serta didandani oleh bi Diah, boleh dikatakan selama ini wanita paruh baya itu sangat aktif dalam mengurus anaknya, ia hanya kebagian sedikit saja selebihnya bi Diah yang berkuasa atas anaknya dan hal itu yang membuat ia begitu senang dengan wanita tersebut."Udah siap?" tanya Sinta yang langsung dianggukan oleh bi Diah, wanita itu memakai pakaian gamis dan juga jilbab yang Senada dengan bajunya yang bercorak bunga tersebut, Jika seperti ini ia nampak sangat cantik sekali dan juga terawat, tidak seperti ketika ia memakai daster."Kemana kita akan pergi Mbak?" tanya bi Diah sambil menggendong Arka."Bagaimana kalau kita pergi ke mall? sudah sangat lama semenjak saya melahirkan, saya tidak pernah lagi pergi ke mall, rasanya rindu sekali untuk masuk ke mall," putus Sinta.Bi Diah mengangguk kan kepalanya, memang hampir 3 bulan ini

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status