Share

TAWARAN MENARIK

Penulis: Alya Snitzky
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-12 12:06:40

"Kemari kau dasar wanita gila!" teriak Qiana marah besar. Ia berusaha menyambar-nyambar Celine yang duduk di seberang meja tapi Celine lebih cepat. Ia menghindar.

"Cukup, hentikan kalian berdua!" Mr. Reynolds membentak keduanya dengan marah. Keduanya langsung berhenti.

'PLAAAKKK!!!'

Tiba-tiba Mr. Reynolds menampar Celine dengan keras. Suara tamparannya sampai menggema ke seluruh ruangan.

"Kau berada di rumahku, jadi kau harus menjaga sikapmu dan jangan berani-berani kau berbuat kasar terhadap putriku!" Mr. Reynolds yang Celine kira sudah tua dan tidak begitu kuat lagi ternyata memiliki kekuatan melebihi pria seusianya.

Celine merasakan pipinya yang terasa perih dan sakit. Seisi ruangan menjadi sunyi. Air mata mulai menggenang di sudut mata Celine karena mendapat perlakuan buruk seperti itu dari orang-orang yang disebutnya sebagai keluarga.

"Ian! Jangan membeda-bedakan Celine. Lagipula dalam hal ini yang mulai duluan adalah Qiana. Seharusnya Qiana meminta maaf pada Celine."

Nana yang sejak tadi diam tiba-tiba buka suara. Suaranya memang sudah tidak sekuat dulu, tapi Celine bersyukur bahwa masih ada Nana yang membelanya.

"Qiana, minta maaf pada Celine cepat!" Nana memberi perintah.

"Tapi, Nana …."

"Tidak ada tapi-tapian! Tindakanmu itu salah, Qiana. Kau harus meminta maaf padanya." Nana menekankan perkataannya. 

"Maaf!" Qiana akhirnya berkata dengan cemberut kepada Celine.

****

Dua hari sudah berhasil dilalui oleh Celine berada kembali di rumah keluarga Reynolds. Jika bukan karena kehadiran Nana disana, Celine tentu sudah menyerah dan mungkin lebih memilih untuk tidur menggelandang di taman daripada harus menerima perlakuan tak mengenakkan dari mereka semua.

Yang lebih buruk adalah ketika Tanner dan Qiana mengetahui bahwa Celine akan tinggal sementara di sana, mereka juga ikut-ikutan menginap di sana. Rasanya Celine seperti kembali kedua belas tahun yang lalu. Tapi untungnya tidak ada insiden yang begitu berarti selama dua hari belakangan ini.

##

"Aku bisa belajar dengan cepat. Maksudku! Aku tahu bahwa lowongan ini berbeda dengan latar belakang pengalaman kerjaku. Tapi aku lebih dari bersedia untuk belajar lebih keras, Mr. Hunter. Dan aku yakin bahwa aku pasti akan bisa cepat menguasai pekerjaan yang ada!"

Celine berusaha meyakinkan salah seorang kepala bagian personalia di sebuah perusahaan es krim. Melalui salah seorang teman kuliahnya, ia mendapat informasi lowongan pekerjaan di sana sebagai seorang personal assistant. 

"Ah, baiklah! Saya mengerti. Terima kasih atas waktunya, Mr. Hunter!" Celine mengakhiri percakapan dengan lesu. 

Padahal dikiranya jika ia menggunakan rekomendasi orang dalam, ia bisa lebih mudah mendapatkan pekerjaan. Tapi ternyata tidak.

"Ayolah, Celine! Kau harus lebih bersemangat lagi mencari pekerjaan, supaya kau bisa keluar dari sini secepatnya!" Celine menyemangati dirinya sendiri.

Ia sudah mulai panik memikirkan berapa lama lagi ia akan bisa bertahan hidup dengan uang tabungannya yang hanya tersisa sedikit. Sebagian gajinya selain ia transfer ke rekening Mr. Reynolds, juga habis ia gunakan untuk membantu membayarkan berbagai tagihan di rumah Jason. Seperti biaya air dan listrik. Dan sesekali Jason meminta pertolongannya untuk membantu menalangi cicilan rumahnya. Jason tak pernah mengembalikan uangnya setelah itu. Tapi Celine pikir tak apa. Toh mereka akan menikah juga suatu hari nanti. Uangnya juga uang Jason. Tapi rupanya ia salah.

"Ah! Pantas saja aku merasa heran kenapa kau bisa tiba-tiba pindah kembali kemari." 

Tiba-tiba Celine mendengar suara di belakangnya. Secepat kilat ia menoleh dan mendapati bahwa Qiana telah berada di kamarnya. Sejak kapan Qiana berdiri di sana dan mendengarkan semuanya?

"Ternyata kau kemari bukan karena ingin mengunjungi Nana. Tapi karena selain kau dibuang oleh Jason, kau juga kehilangan pekerjaanmu." Qiana tertawa puas sekali.

Seperti biasa, Qiana selalu tampil sempurna. Kali ini ia mengenakan tank top putih yang dipadukan dengan bomber jacket dan celana jeans super pendek yang menonjolkan lekuk indah tubuhnya. Berbeda sekali dengan Celine yang hanya menggunakan kaos yang sudah pudar warnanya dan celana santai yang diperolehnya dari oleh-oleh rekan sekantornya yang bertugas ke Thailand beberapa waktu lalu.

"Celine … Celine …."

"Sejak dulu kau selalu giat sekali belajar. Aku kira kau akan menjadi sukses suatu hari nanti dan mengalahkan aku."

"Tapi ternyata … kau hanyalah seorang pecundang."

"Dicampakkan kekasih, tak punya pekerjaan, tak punya tempat tinggal, dan bahkan tak punya uang."

Qiana tertawa puas sekali. Celine yang mendengarnya merasa geram menatap Qiana. Ia mengepalkan tangannya erat-erat di samping tubuh berharap pertahanan dirinya cukup kuat untuk tidak menampar mulut besar wanita itu.

"Sudah selesai dengan hinaanmu? Kalau sudah selesai sebaiknya kau cepat pergi dari sini. Aku tidak ada waktu untuk meladenimu.'

"Lebih baik aku mencari pekerjaan!" tambah Celine.

Namun bukannya pergi, Qiana malah melangkah dengan santai ke tempat tidur Celine dan kemudian duduk di sana.

"Hmmpphhh!!! Kamar ini lembab sekali. Heran bagaimana kau bisa bertahan tidur di sini!" Qiana memandang berkeliling.

"Apa aku punya pilihan lain?" sembur Celine kesal.

"Mengapa kau tidak bisa meninggalkan aku sendiri, Qiana? Berhentilah mencari gara-gara denganku!" tukas Celine kesal.

"Hei, tak bisakah kau berbicara dengan nada yang sopan kepadaku? Aku bermaksud untuk melakukan sedikit kebaikan padamu, kau tahu?"

"Kebaikan? Kebaikan macam apa yang akan kau tunjukkan padaku? Sudahlah Qiana. Satu-satunya kebaikan yang bisa kau lakukan untukku adalah jika kau tidak menggangguku selama aku berada di sini." Celine merasa lelah dengan sikap Qiana yang selalu mencari gara-gara dengannya.

Qiana melipat tangannya di depan dadanya yang membusung berkat push up bra yang ia kenakan.

"Ku dengar tadi kau membutuhkan pekerjaan. Kebetulan, di kantor tempatku bekerja dan sekaligus menjadi duta fashion di sana sedang membuka lowongan pekerjaan."

"Tidak, terima kasih!" tolak Celine langsung.

Ia tidak ingin menerima pertolongan Qiana sama sekali karena ia tahu bahwa wanita itu pasti akan membahas hal tersebut sampai akhir hayatnya.

"Oh ya, sayang sekali. Kupikir tadinya kau tertarik. Padahal bayarannya cukup menggiurkan. Dan tidak mudah untuk bisa masuk ke Diamond Corporation."

"Tapi karena kau tidak tertarik, ya sudahlah! Aku akan menawarkan lowongan itu kepada orang lain saja!" 

Qiana segera berdiri sambil mengibaskan pakaiannya dengan tangan seolah ada banyak debu yang menempel di sana, kemudian ia berjalan keluar dengan santai.

'Tunggu! Apa katanya tadi? Diamond Corporation? Qiana bekerja di Diamond Corporation?' pikir Celine. Otaknya langsung bekerja dengan cepat.

Siapapun yang berada di Canada pasti tahu atau minimal pernah mendengar mengenai raksasa perusahaan yang bergerak di bidang retail pakaian itu. Departement store milik Diamond Corporation tersebar di lebih dari 80 negara dengan nilai penjualan yang sangat fantastis. Perusahaan itu bahkan terkenal sampai di luar negeri.

Siapapun yang bisa bekerja di sana pasti sangat beruntung. Dan jika dicantumkan dalam resume kerja bahwa mereka pernah bergabung di Diamond Corporation, maka bisa dipastikan bahwa mereka akan diterima bekerja dimanapun dan menduduki jabatan yang penting.

"Qiana, tunggu dulu!" Celine memanggil Qiana kembali dengan segera.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   SAMPAI AKHIR YANG BAHAGIA

    "Nona apakah sudah siap?" ucap Nadia yang begitu terlihat takjub sekali dengan penampilan dari Sinta.Malam ini adalah malam resepsi pernikahan Sinta, gaun yang begitu mewah melekat sempurna di tubuhnya. Benar-benar selera orang kaya itu beda."Cantik sekali,"ucap Nadia sambil mengedipkan mata ke arah Sinta.Sinta terkekeh geli, ia sudah selesai di rias, hanya riasan sederhana saja, ia tak ingin terlalu berlebihan. Toh yang natural natural seperti ini saja sudah bisa membuat ia terlihat cantik."Kamu juga cantik kok," Puji Sinta pada Nadia."Tidak nyangka ya, nona, setelah perjalanan cukup panjang akhirnya Tuhan menghadirkan sebuah kebahagiaan."Sinta menganggukkan kepalanya membenarkan apa yang dikatakan oleh Nadia itu, setelah banyak sekali ujian yang ia dapatkan selama ini, ternyata Tuhan begitu baik memberikan kebahagiaan lengkap dengan yang ia dapatkan saat ini."Benar adanya, setelah hujan pasti akan ada pelangi yang muncul." jawab Sinta, ia mengambil alih Arka yang ada dalam g

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   DENDAM

    Ethan berlalu untuk menghampiri Sinta yang berada di depan pintu, "baiklah kalau seperti itu, perkenalkan saya adalah calon suami Sinta. kami akan menikah sebentar lagi," ucap Ethan dengan begitu bangga sekali mengenalkan sosok wanita bermata sembab akibat menangis tersebut.Carlota menggelengkan kepalanya, tak mengerti dengan apa yang dihadirkan oleh kenyataan saat ini. apakah ia salah atau memang saat ini ia sedang bermimpi?"Bawa dia Pak!" titah Devan yang langsung dianggukan oleh dua orang polisi tersebut, mereka memasangkan borgol ke tangan Sinta dan juga Carlota."Apa-apaan ini, lepaskan saya! saya tidak bersalah." ucap Carlota."Iya saya juga tidak bersalah Pak, mengapa saya diperlakukan seperti ini? lepaskan saya sekarang juga! Apakah kamu tidak tahu siapa kita? kami bisa saja menuntut kalian semua atas pencemaran nama baik." timpal Karla.Bagaskara terkekeh mendengar ucapan yang dilontarkan oleh Karla itu,"Apakah aku perlu memutar kembali rekaman kejujuranmu tentang Racun ya

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   PEMBALASAN

    "Jadi bagaimana, Apakah kamu sudah berhasil untuk masuk ke rumah itu dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi kepada Papaku?" tanya Sinta, kali ini mereka sedang melakukan pemilihan dekorasi untuk pernikahan mereka, sekalian setelah habis dari sini mereka akan mencicipi beberapa tester dari makanan yang mereka pilih untuk acara pernikahan mereka, yang tinggal satu bulan lagi."Aku sudah mencoba untuk masuk ke rumah itu, Namun ternyata sulit karena saat ini ada sedikit kendala yang membuat mereka tidak menerima orang baru lagi. semuanya dikerjakan secara sendiri-sendiri saja," ucap Ethan yang membuat raut wajah Sinta berubah menjadi murung, ia sungguh ingin tahu tentang perkembangan ayahnya saat ini.Melihat itu, Ethan menggenggam erat tangan sang kekasih, "tapi Devan sudah mengirim seseorang untuk mendekati anaknya Karla,"Sinta menaikkan alisnya, "Maksudnya seperti apa ini?" tanya Sinta."Iya, Devan telah membantuku untuk memecahkan masalah ini, ia mengirim seseorang untuk menca

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   VIRUS CINTA

    Carlota menatap laki-laki yang saat ini sudah terbaring di atas tempat tidur, dulu Ia begitu gagah sekali membuat dirinya begitu terpesona hingga tidak memiliki cara lain selain menjatuhkan harga dirinya, sejatuh-jatuhnya agar bisa memiliki laki-laki tersebut. dan Dia adalah Rendra, ayah dari Sinta yang kini sudah lumpuh.Bagaimana dengan laki-laki ini bisa menjadi lumpuh, tidak banyak yang tahu memang, kalau setelah kepergian dari Sinta, Rendra selalu mengurangi dirinya dan tak jarang pula ia terlihat mengkonsumsi obat-obatan yang Carlota sendiri tidak tahu apa itu, mungkin saja itu adalah obat penenang.Tapi bukan masalah obat penenang itu melainkan dengan obat itu yang sudah diubah menjadi sebuah virus yang bisa merusak saraf, sehingga seperti inilah jadinya sekarang. Laki-laki itu terbaring hanya dengan beberapa kali suntikan sajaMemikirkan itu memang sedikit memprihatinkan sekali, mengingat betapa baiknya Rendra ini kepada dirinya dan Karla, awalnya ia tidak memiliki niat untuk

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   TABUR TUAI

    Carlota menatap laki-laki yang saat ini sudah terbaring di atas tempat tidur, dulu Ia begitu gagah sekali membuat dirinya begitu terpesona hingga tidak memiliki cara lain selain menjatuhkan harga dirinya, sejatuh-jatuhnya agar bisa memiliki laki-laki tersebut. dan Dia adalah Rendra, ayah dari Sinta yang kini sudah lumpuh.Bagaimana dengan laki-laki ini bisa menjadi lumpuh, tidak banyak yang tahu memang, kalau setelah kepergian dari Sinta, Rendra selalu mengurangi dirinya dan tak jarang pula ia terlihat mengkonsumsi obat-obatan yang Carlota sendiri tidak tahu apa itu, mungkin saja itu adalah obat penenang.Tapi bukan masalah obat penenang itu melainkan dengan obat itu yang sudah diubah menjadi sebuah virus yang bisa merusak saraf, sehingga seperti inilah jadinya sekarang. Laki-laki itu terbaring hanya dengan beberapa kali suntikan sajaMemikirkan itu memang sedikit memprihatinkan sekali, mengingat betapa baiknya Rendra ini kepada dirinya dan Karla, awalnya ia tidak memiliki niat untuk

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   KARMA

    Di rumah yang megah dan begitu luas Carlota berjalan mondar-mandir di depan pintu utama menunggu anak semata wayangnya yang sejak tadi belum juga menampakan wajah. Hari sudah begitu larut sekali, entah ke mana perginya Karla itu.Ia Mencoba menelepon anak semata wayangnya itu lagi, meskipun sejak tadi panggilannya tidak sama sekali diangkat oleh Karla."Kemana sih kamu?" Ucap Carlota penuh dengan geram pada layar ponsel yang menampilkan Panggilan kepada sang anak.Sudah berapa kali panggilan pun, ia tidak menghitungnya. Tapi selama itu juga pun tidak ada tanda-tanda Karla akan mengangkat panggilannya.Ia khawatir Sesuatu terjadi kepada sang anak, namun dengan cepat ia langsung menepis semuanya itu, tidak mungkin anaknya melakukan hal yang tidak tidak di luar sana, dan tidak mungkin juga sesuatu yang buruk terjadi kepada anaknya, karena ada seorang Bodyguard yang selalu ia suruh untuk mengikuti Karla ke mana saja anaknya pergi.Mengingat tentang itu, ia kembali berpikir untuk menelpon

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status