Share

Bab 7

“Ra, please!” Dia hendak meraih tanganku lagi ketika tiba-tiba sebuah mobil berwarna putih berhenti di dekat kami.

“Jangan ganggu Humaira!” Suara bariton itu terdengar seiring dengan terbukanya pintu mobil bagian depan dan menampilkan sosok yang kukenal.

Aku dan Mas Rustam menoleh ke asal suara. Aku tertegun sejenak. Lelaki dengan kemeja warna navy dengan lengan digulung menjadi tiga perempat itu sudah berdiri tak jauh dari tempatku dan Mas Rustam berada. Tampilannya tampak perlente dan rapi. Mungkin dia baru saja pulang kerja.

“Siapa kamu?! Ngapain sok ikut campur urusan saya?!” Mas Rustam menatap tak suka pada sosok lelaki yang baru turun yang tak lain adalah Mas Laksa itu.

“Humaira, masuk! Saya antar kamu pulang!” Dia seolah tak menggubris pertanyaan Mas Rustam. Lirikan matanya mengarahkan pada pintu mobilnya yang tertutup. Meski canggung dan bingung, tetapi menghindari Mas Rustam adalah lebih baik.

“Ra!” Mas Rustam hendak meraih lenganku, tetapi kalah cepat denganku yang sete
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status