Share

11. Panggilan sial

Tring, tring!

Berlin terbangun dari acara tidur siangnya karena bunyi ponsel yang berdering kencang. Selama seharian penuh, gadis itu hanya menghabiskan waktu dengan berbincang bersama banyak orang melalui telepon, tanpa bisa meninggalkan hotel tempatnya beristirahat kini.

Rasa lelah dan penat yang masih hinggap di tubuhnya, membuat Berlin malas menggerakkan tubuh bahkan untuk hal-hal rutin seperti mandi dan mengisi perutnya yang keroncongan.

"Kenapa sejak tadi ponselku berbunyi terus?!" gerutu Berlin mulai sebal.

"Halo?" jawab gadis itu dengan ketus tanpa melihat nama yang tertera di layar ponselnya.

"Begitukah caramu menyapa orang yang memberimu uang?" sentak Devan kembali dibuat naik pitam.

"Sial! Siapa ini yang menelepon?" jerit Berlin dalam hati.

Gadis itu memeriksa layar ponselnya sejenak untuk melihat siapa nama pemanggil yang menghubunginya.

"Apa yang sudah kau lakukan pada dompetmu, Berlin!" batin Berlin pen
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status