Share

bab 14

Hancur sudah semuanya. Mungkin sudah menjadi garis takdir ku harus seperti ini. Rumah tangga yang telah terbina hampir sepuluh tahun lebih harus berakhir seperti ini.

Sedih? Tentu saja. Semua orang menginginkan pernikahan nya langgeng hingga akhir hayat, namun semua kembali lagi kepada yang mahakuasa, jika Allah sudah menghendaki seperti ini? Aku bisa apa? Mungkin ini yang terbaik. Aku mencoba meyakinkan diriku bahwa semua akan baik-baik saja dan insyaallah, aku sudah siap menerima setatus yang baru saat nanti nya pengadilan memutuskan pernikahan kami benar-benar berakhir.

"Minum dulu, Mbak." Andini membawakan segelas air putih untuk ku.

"Terimakasih, Dek," ucapku sambil mengambil air itu dari tangan Andini dan meneguknya sampai habis tak tersisa. Berdebat dengan ibu mertua, membuat tenggorokan ku terasa kering.

"Rin, apa kamu sudah yakin dengan keputusan mu untuk bercerai dengan Arman?" tanya bapak. "Jujur, bapak sedih melihat semu yang terjadi. Terutama melihat mereka berdua." Bapa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status