Share

Bab 12. Ancaman pak Aslan

"Saya tidak segan-segan melaporkan Ibu ke kantor polisi atas pencemaran nama baik. Jangan main-main dengan saya!" ancam pak Aslan berang.

"Loh kenyataannya kan?" Wanita bertubuh gempal itu tidak merasa bersalah dan dia tidak menyadari sedang berhadapan dengan siapa.

"Kenyataan apa yang ibu maksud? Jangan buat emosi saya makin menjadi. Pergi dari sini. Atau apa perlu saya seret?" pak Aslan mengusir ibu mertuaku dengan penuh emosi. Wajarlah beliau emosi. Ibu mertua menuduh dia melakukan zina sementara dia tidak melakukannya. Menuduh tanpa bukti, Itu fitnah namanya.

"Anda melindungi seorang istri yang sudah durhaka sama suaminya? Lelaki macam Anda?"

Aku sangat emosi mendengar ibu mertua yang menuduhku sebagai istri durhaka. Sementara dia tidak pernah menasehati anaknya yang tidak bertanggung jawab itu. Sibuk dengan wanita lain sementara anak dan istrinya ini tidak pernah dinafkahi.

Apa salah jika aku mencari uang sendiri untuk memenuhi kebutuhan kami? Bukannya aku berbuat maksiat dilu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status