Beranda / Fantasi / SURA, PANGERAN TERBUANG / 126. “Pedang Surga Beladiri Suci yang Turun dari Langit”

Share

126. “Pedang Surga Beladiri Suci yang Turun dari Langit”

Penulis: Lampard46
last update Terakhir Diperbarui: 2025-11-18 12:28:11

Aula Agung Heavenly Pride yang megah itu awalnya berdiri kokoh dengan pilar-pilar emas raksasa dan ukiran naga suci di sekeliling dindingnya. Namun sejak He Sura masuk, tempat sakral itu tak ubahnya seperti sarang iblis pembantai. Bau logam darah bercampur debu batu yang hancur memenuhi udara. Lantai yang tadinya terbuat dari giok putih kini berubah merah tua, licin seperti genangan rawa berdarah.

Di tengah kekacauan itu, He Sura berdiri tegak tanpa bergerak sedikit pun. Matanya yang bersinar merah kemerahan menatap kosong ke arah Meng Li yang melompat dengan amarah membara, mengayunkan tebasan penuh kekuatan.

Meng Li berteriak, “MATI KAU—!!!”

Tetapi—

SRRAAASH…!!!

He Sura bahkan tidak mundur. Tangan kirinya terangkat pelan, seringan menghalau serangga. Dalam sekejap, pergelangan tangan Meng Li terhenti, terjepit di dalam cengkeraman dingin He Sura.

“Mu—mustahil…!” Meng Li terpaku, matanya melebar.

Namun He Sura hanya menatapnya seolah sedang memeriksa benda rusak yang tak menarik.

Lal
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • SURA, PANGERAN TERBUANG   231. PENINGGALAN HE SURA

    "Aku tidak pernah menyangka kalau dia benar-benar akan menang...!" gumam Dewa Ruang dan Waktu melihat He Sura yang dieluh - eluhkan oleh semua orang karena telah menjadi pahlawan yang menyelamatkan dunia.Sang Dewi Wang Yin kemudian berpikir, ternyata He Sura banyak menyimpan rahasia yang mengejutkan di matanya. Ia tidak menyangka kalau He Sura seorang pria yang ia bawa dari masa depan memiliki kemampuan yang luar biasa, di luar nalarnya. Karena itu, ia merasa kalau dirinya ingin bergabung dengan He Sura untuk mencari daratan yang biasa...! Sebab dengan bantuannya, dirinya tidak akan dipermalukan seperti sebelumnya saat ia menjadi dewa menengah..!"Cepat turunkan Sura..! Kalian sangat lancang..!" seru Dewi Wang Yin kepada para immortal yang melempar He Sura ke udara dan mengeluh - eluhkan pahlawan mereka, memberi perintah dengan suara tegas, ingin menjilat He Sura mencari simpatik padanya.Ah....Semua orang yang

  • SURA, PANGERAN TERBUANG   230. SEMPURNANYA RENCANA AGUNG

    Barier pelindung bagian dalam mulai menunjukkan gejolak pertahanan yang kuat untuk menampung dan menerima serangan dari Formasi Penghancur yang baru saja diluncurkan.Bzzzzt.....Bzzzzt.....Bzzzzt.....Bzzzzt....."Telan semuanya....." seru He Sura tersenyum jahat, dengan tubuhnya yang bersinar terang memancarkan energi yang kuat.Secercah cahaya energi mengalir dari barier pelindung berbentuk seperti jaring zig - zag, menghisap dan menerima semua serangan sepenuhnya dan menyerapnya, seperti sebuah palung marina yang menghisap seluruh air lautan tanpa tersisa, dan sebentar saja, menelan semua serangan super dahsyat dan kuat itu....!!!!Semua orang yang ada di dalam Dunia Bawah Kontinen Benua Kuno, terkejut - terkesima, melihat serangan kuat seperti itu, menghilang tanpa jejak, dan tak menghancurkan apa pun, dan terasa seperti tembakan air dari selang yang menghilang, terhisap

  • SURA, PANGERAN TERBUANG   229. SENJATA PAMUNGKAS KLAN DEWA NAGA

    Seluruh Kenalan dari dewa ruang dan waktu, Dewa tingkat tinggi dan menengah yang datang, hanya untuk mengantarkan nyawanya, karena terbunuh oleh He Sura hanya dengan jentikan jarinya.Panen.....Panen.....Panen.....Panen.....Hanya itu yang ada di otak He Sura kala itu, dimana ia melakukan hal itu kepada sang Dewi Wang Yin, untuk membalas akal bulusnya yang sedari awal mencoba memanfaatkan keluguan dan kepolosan He Sura atas misi bulusnya, demi mendapatkan kekuasaan atas Kontinen Benua Kuno, dengan memberikan penawaran dan embel-embel artefak suci.Akan tetapi pada akhirnya, ia sama sekali tidak berhasil di ujung jalan, jangankan mendapatkan Kontinen Benua Kuno sesuai dengan plot yang ia rencanakan, bahkan ia mengalami kerugian lebih besar, dimana kehilangan banyak sumber daya kultivasi, bahkan kemampuan teknis khusus miliknya tentang pemahaman kemampuan Ruang dan Waktu, direbut dengan mudah oleh He Sura, ya

  • SURA, PANGERAN TERBUANG   228. JEBAKAN DEWA RUANG WAKTU

    Chan Si yang juga baru menyadari hal itu, ikut terkejut, terbelalak tidak menyangka."Apakah ini sebuah mimpi...? Gerombolan Para Dewa yang baru saja datang, dan He Sura hanya sendirian...!" Baek Jie bergumam dan masih tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi di depan matanya.Dimana semua orang, baik dari kalangan immortal dan manusia, terkejut hebat dan terkagum. Langit yang tadinya berubah warna gelap dan kacau karena aura kehadiran gerombolan klon dewa, seketika dalam sekejap mata, tanpa mereka sadari telah bersih, seperti tidak pernah terjadi apa-apa."Ini... Keajaiban....! Benar-benar keajaiban, sekarang semua baik-baik saja.... Kita pada akhirnya selamat...!" ujar Zong Long teriak dengan suara keras karena bahagia.Dewa Ruang dan Waktu - Wang Yin, menggunakan kekuatannya, dan ingin memastikan Apa yang sebenarnya sudah terjadi...Ia menggunakan kekuatan matanya untuk melihat apa yang terjad

  • SURA, PANGERAN TERBUANG   227. PEMBANTAIAN TANPA AMPUN

    Sang Dewi Wang Yin merasa begitu terpukul dan ternodai kesuciannya, dimana tubuhnya yang suci dan mulia, harus tertekan dan tersungkur ke tanah, dengan tubuhnya yang ditindih dan ditimpa oleh He Sura di bagian pinggul dan bokongnya.He Sura yang menyadari tatapan kebencian dan penuh ketidak relaan yang di pancarkan oleh Wang Yin membuatnya merasa aneh dan ekspresi wajahnya seketika berubah jelek menyeringai "Ada apa dengan ekspresimu... Kau terlihat seperti kita sudah..!""Itu semua karena kau...!" teriak Wang Yin dengan suara lantang dan penuh kebencian sembari menyentuh, bercampur malu, karena terlecehkan oleh anak ingusan yang baru saja terlahir.........Tap... Tap... Tap....Chan Si tampak berlari cepat tertatih - tatih, segera menuju He Sura ingin memberitahukan sesuatu "Sura... telah terjadi sesuatu..!" ucapnya."Chan Si.......?" He Sura melirik ke samping dan melihat Chan Si yang tere

  • SURA, PANGERAN TERBUANG   226. TEKNIK RUANG DAN WAKTU

    Swooosh........Kilatan cahaya turun dengan kecepatan penuh ke dunia bawah dan terhempas ke daratan.Blash.............!!!!Semua orang tampak panik dan bertanya-tanya apa yang terjadi dan siapa lagi yang turun dengan kecepatan dan kekuatan yang begitu kuat ke daratan dunia bawah Benua Kuno."He... Master He Sura.... Mohon ampuni aku karena sudah dibutakan, dari sekarang, kamulah yang menjadi master dari Kontinen Benua Kuno...!" ucap Heavanly Dao terbata-bata turun menghadap dan berada sejajar dengan kaki He Sura.He Sura berdiri tegap dengan gagah dan ekspresi wajah dingin "Oh? Bukankah sebelumnya kau sempat mengatakan tidak akan pernah mengakuiku sebagai Master-mu...?" ujarnya sembari menyilangkan tangannya dan berdiri santai.Heavanly Dao begitu gemetar, saat mendengar ucapan He Sura kepadanya mengulangi perkataan dirinya sebelumnya "Semua itu hanya bualan saja, tolong jangan d

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status