"Sungguh Jemy, kau tidak bisa seperti ini! " kejar Adam sampai ke taksi yang sudah dipesan Jemy dengan tergesa-gesa.
Jemy bersikeras untuk pergi sendiri ke bandara bahkan tidak mau di antar oleh Adam sangking kesalnya dengan sikap kekanak-kanakkan Adam yang semaunya sendiri.
"Aku mau pulang menemui Erica, apa kau mau ikut! " tantang Jemy agar Adam melepaskan lengannya.
Taksi yang dia pesan sudah datang dan menunggu dengan pintu yang juga sudah dibuka dari tadi tapi Adam tetap saja tidak mau melepaskannya dan bukannya membiarkan Jemy pergi Adam malah ikut masuk ke dalam taksi.
"Kau benar-benar sinting, Adam! "
"Jalan pak! " perintah Adam pada supir taksi mengacuhkan protes Jemy yang m
"Kupikir kau lupa dengan rumahmu, kulihat kau berkeliarn di Bali dan tidak memberiku kabar sama sekali," tegur Erica begitu melihat adik perempuannya di depan pintu kedatangan.Jemy sengaja minta di jemput karena ingin sekalian bermanja-manja pada kakak perempuannya yang super sibuk.Erica adalah wanita yang memiliki segudang kegiatan, selain sibuk di rumah sakit dia juga sangat aktif di berbagai organisasi sosial dan menjadi ketua yayasan yang didirikan oleh ibu Adam. Erica juga sangat dekat dengan calon ibu mertuanya, karena itu pula waktu itu dia langsung setuju ketika Adam mengajaknya menikah. Walau agak sembrono dengan caranya melamar seorang wanita tapi Erica tahu Adam berasal dari keluarga baik-baik dan pastinya juga pria yang baik. Seorang wanita dengan posisi seperti dirinya kadang memang tidak mudah juga untu
Setelah cukup berkonsultasi dengan Erica Jemy coba menghubungi Tara lagi tapi tetap tidak diangkat, bahkan email dan pesannya juga tidak direspon sama sekali. Padahal ada hal penting yang ingin dibahasnya mengenai Mina. Jemy rasa mungkin Tara masih marah perkara pemukulan Adam kemarin. Adam memang keterlaluan dan paling bisa menciptakan masalah untuknya. Padahal Jemy sudah harus kembali ke LA tapi karena tidak bisa juga ia mengabaikan masalah ini akhirnya ia terpaksa kembali terbang ke Bali.Jemy langsung mencari Tara ke pantai tapi ternyata ia juga tidak menemukanya di sana. Jemy juga sudah bertanya pada beberapa orang di pantai mereka hanya memberitahu tempat tinggal Tara. Tara tinggal di kawasan padat penduduk tak jauh dari bandara Ngurah Rai. Jemy mendatanginya ke sana tapi kamar kost satu petak itu juga terlihat sepi, bahkan menurut tetangga di sampingnya kamar itu tidak terbuka sama -sekali sejak beberapa hari ini.Jemy jadi mulai cemas, takut ada apa-apa k
Jemy mengajak Mina untuk bicara pelan-pelan mengenai rencananya dan Erica untuk operasi kaki yang akan dijalani Mina. Bagaimanapun gadis itu harus paham dengan semua prosedur yang harus dia jalani. Karena proses pemulihannya juga butuh waktu dan kesabaran. Termasuk mengenai Rencana Jemy untuk membawa Mina ke Jakarta.Tara memang sudah memberinya ijin tapi Jemy merasa tetap harus memastikan sendiri sebab dia takut Mina tidak mau pergi karena sudah tarlalu terbiasa mengurung diri di rumah. Apa lagi kemungkinan Tara juga tidak akan bisa terus menerus menemaninya karena dia harus bekerja.[Apa nanti kau juga ada di sana?] tulis Mina pada papan tulis kecil yang selalu dibawanya kemana-mana."Aku akan mengunjungimu, nanti akan ada suster yang menemanimu selama dua puluh empat jam. Dan ada kakakku yang akan selau memeriksamu." Jemy memang sudah berencana untuk membuat suster untuk menjaga Mina selama mas
Jemy baru datang dan ini adalah hari pertamanya kembali bekerja tapi sepertinya ada yang aneh dengan cara orang-orang melihatnya sejak baru datang tadi."Apa ada yang aneh? " tanya Jemy ketika berhenti berjalan di tengah para kru office-nya.Mereka hanya menggeleng dan sebagian mengedikkan bahu dengan kompak."Kurasa memang kalian yang aneh! " kesal Jemy buru-buru melanjutkan langkahnya.Jemy menempati ruangan sendiri di kantor barunya, ruangannya lebih luas dengan gaya yang juga lebih elegan sesuai seleranya. Tapi kenapa tiba-tiba saat dirinya membuka pintu ruangannya berubah dipenuhi oleh bunga-bunga pink."Oh Tuhan! "____ " Apa-apaan ini! " Jemy masih luar biasa tercengang dengan mata bulat melotot hampir tidak percaya. Bagaimana bisa ruangannya jadi seperti taman bunga yang habis dimuntahi Hello Kity.Ada warna pink di mana-mana pi
"Katakan padaku bagaimana kau bisa tahan seperti ini? "Jemy tidak bicara apa-apa dia hanya balas memeluk Adam menyembunyikan wajahnya di dada Adam yang juga masih bergemuruh panas seusai mereka kembali bercinta. Mereka masih sama-sama berbaring tidak ada yang mau bergerak sampai cukup lama."Kadang aku hanya ingin kita berdua saja seperti dulu tanpa harus memikirkan yang lain. Aku tidak butuh semua ini tanpamu." Adam kembali bicara tapi Jemy masih diam hanya mendengarkan kemudian meraba bekas luka di paha sebelah kiri Adam, dan menelusuri teksturnya dengan ujung jari.Ada jejak jahitan melintang dan empat buah bekas gigi hiu yang masih berjejak di sana. Rasanya masih saja membuat Jemy ingin menangis tiap kali mengingatnya. Meski bukan tipe orang yang mudah menunjukkan emosi tapi
"Aku harus pulang," kata Jemy setelah ia menyelesaikan sarapan."Aku akan mengantarmu.""Aku membawa kendaraan sendiri kau tidak perlu melakukannya."Sebenarnya Adam tetap ingin mengantar tapi Adam tahu wanita itu tidak akan mau, dan Adam juga tidak mau menjadikan perdebatan di pagi hari setelah malam mereka yang begitu manis."Kemarilah dulu," panggil Adam yang masih duduk di meja makan untuk menghabiskan kopi hitam pekatnya.Jemy menghampiri Adam dan membiarkan pria itu menarik pinggangnya kemudian mereka berciuman sejenak."Mungkin aku akan agak sibuk minggu-minggu ini dan baru bisa menemuimu lagi minggu depan."
Adam kembali mendatangi apartemen Jemy keesokan harinya karena mereka tetap harus bersembunyi-sembunyi dari sorotan media. Apa lagi dengan popularitas wanitanya kali ini, berita sepele saja bisa tersebar kemana-mana dalam hitungan detik."Kadang aku ingin mencurimu dari semua orang dan memilikimu seorang diri.""Itu berlebihan." Jemy menepuk pipi Adam yang sudah mendorongnya ke dinding untuk bergelut dalan ciuman yang tidak senonoh."Aku memang sudah benar-benar seperti pencuri curang yang selalu ingin mengambil keuntungan sebanyak mungkin darimu." Tangan Adam tiba-tiba sudah membelai pangkal pahan Jemy ketika gadis itu juga ikut merapatkan diri."Kau mau apa?" tanya Adam masih sambil menciumi wanitanya dengan tanpa jeda.
"Kita sudah pernah bertemu dan aku tidak akan minta maaf karena memukulmu.""Ya, aku masih ingat, " jawab Tara masih cukup tenang untuk membalas suara pria dari ujung telpon.Tara hanya tidak menyangka jika pagi-pagi begini telepon Jemy sudah diangkat oleh seorang pria, kecuali mereka berdua memang tinggal bersama. Tanpa ingin tahu seperti apa detail hubungan mereka tapi Tara juga pernah mendengar dari media jika Adam Harris adalah tunangan dari kakak perempuannya. Pria kaya raya yang juga memiliki beberapa hotel bintang lima dan fila mewah di Bali."Aku tahu Jemy akan selalu membelamu tapi aku yakin seharusnya kau juga bukan pengecut yang akan bersembunyi di belakang kebaikan wanita.""Maaf jika aku mengganggu kalian." Justru Tara ya