Home / Rumah Tangga / SWEET TEMPTATION / Christian Alexander Smith

Share

Christian Alexander Smith

Author: Difi
last update Last Updated: 2024-03-17 19:43:02

Hari ini Matheo benar benar menepati janjinya. Dia menjemput Laura tepat saat jam kerja Laura telah selesei. Mereka menuju ke restoran yang cukup romantis untuk makan malam.

 Seharusnya Laura sangat bahagia karna sangat jarang sekali Matheo mengajaknya pergi berdua apalagi dinner romantis seperti saat ini, tapi entah kenapa Laura tidak bisa menghilangkan kejadian beberapa jam yang lalu dari pikirannya. Dia masih memikirkan bagaimana ciiuman Christian yang terasa lembut dan menggebu gebu terasa secara  bersamaan, benar benar membangkitkan gairah liarnya yang tak pernah dia rasakan saat bersama Matheo. Bahkan dia masih merasakan panas bibir Christian di bibirnya saat ini, dia juga selalu merasa seperti sebuah de javu saat bertatapan dengan Christian.

'ah... Aku benar benar sudah gila' batin  Laura sambil menggelangkan kepalanya pelan.

Matheo terlihat tidak suka dengan sikap Laura yang mengabaikannya.

"Apa ada yang menggangu pikiranmu, Laura?" tanya Matheo kesal.

"Ah maafkan aku... Aku hanya sedikit lelah, tadi pasien lumayan banyak," jawab Laura sambil menggenggam tangan Matheo yang ada di atas meja.

"Seharunya kau bilang saja kalau lelah, dan kita bisa istirahat di rumah," ucap Matheo dan membalas genggaman Laura.

"Kita sangat jarang pergi berdua, jadi tidak mungkin aku sia sia kan malam ini," kata Laura dengan senyum manisnya.

"Kalau begitu kita akan membuat lebih banyak waktu berdua," jawab Matheo tersenyum. 

"Benarkah?" Senyum Laura mengembang mendengar ucapan suaminya. Serasa ada kupu kupu berterbangan di perutnya. Laura sangat bahagia kalau Matheo benar benar bisa berubah lebih perhatian padanya.

==*==

Matheo tidak benar benar menepati ucapannya, saat sampai di rumah dia mendapat telepon dan buru buru pergi dengan alasan urusan pekerjaan. Dan lagi lagi Laura tidak bisa melarangnya.

Laura mendesah, memejamkan matanya dengan sebelah tangan menyentuh inti bawahnya. dia terus menggosok intinya sampai tubuhnya bergetar pelan saat mencapai pelepasannya. Matanya terbuka menerawang kelangit langit kamarnya, dia tersenyum miring merasa miris dengan nasibnya. Dulu dia selalu membayangkan akan mendapatkan pelepasan yang hebat saat berciinta dengan Matheo tapi kenyataanya dia hanya bisa mendapat pelepasan dengan jari jarinya. 

Bayangan Christian kembali muncul di pikirannnya. Bayangan bagaimana Christian menciiumnya, melumat bibirnya, membisikkan kata kata manis di telinganya dan anehnya semua itu dapat membuatnya bergairahh lagi saat ini.

Apakah dia akan bisa merasakan pelepasan yang hebat saat berciinta dengan Christian? Mengingat hanya dengan ciiumannya saja dia hampir mencapai pelepasannya. Otak Laura mulai membandingkan antara Matheo dengan Christian dan akhirnya Laura tertidur dengan segala pikiran pikiran erotiisnya.

==*==

Jam sudah menunjukkan waktu makan siang, Laura berencana akan makan di kantin Rumah sakit karna dia malas untuk keluar.

Laura sedang duduk di kantin sendirian dan memakan makanannya. Tiba tiba Mellisa datang sambil menyerahkan sebuah majalah bisnis untuk Laura. 

"Aku tidak tertarik untuk berbisnis Mel," kata Laura hanya melirik sekilas majalah di depannya.

Mellisa memutar bola matanya lalu duduk di depan sahabatnya itu.

"Lihat dulu sebelum berkomentar," jawab Mellisa ketus.

Laura mulai tertarik saat melihat foto Christian terpampang di cover majalah dengan gagahnya. Dia semakin mengernyit bingung saat membaca judul di bawah foto Christian tersebut.

" Christian A. Smith, Dokter Muda Pewaris  The Smith Company"

Laura menatap Mellisa dengan pandangan seakan meminta penjelasan.

"Yup... Sebenarnya nama belakang Christian adalah Smith bukan hanya Alexander, dan seperti yang tertulis di majalah tersebut dia adalah pewaris tunggal Smith Company. Sebenarnya dia mempunyai kakak perempuan tapi kakaknya lebih tertarik di bidang fashion." Mellisa menjelaskan dengan sungguh sungguh.

"Dan apa kau tahu siapa kakaknya?" tanya Mellisa yang sekarang terlihat antusias.

Laura hanya menggeleng.

"Christinna Alexandra, desainer favorit mu." 

Sontak Laura terbelalak kaget.

"Really?" tanya Laura masih sulit percaya.

"Aku juga baru mengetahuinya saat menemukan majalah itu di meja kerja Raphael, dan ternyata mereka juga berteman," jawab Mellisa

Laura mengalihkan pandangannya ke arah majalah saat mulai tertarik membacanya. 

The Smith Company adalah perusahan multinasional yang bergerak di bidang farmasi dan produksi alat alat kesehatan. George Smith yang tak lain adalah ayah Christian juga merupakan anggota WHO dan sangat konsen dalam pemberian bantuan untuk penderita penyakit hati. Karena sang istri, Michella Smith dulu meninggal karena penyakit tersebut. George juga membangun beberapa Rumah Sakit yang tersebar hampir di seluruh kota di Inggris, salah satunya adalah "Michella Hospital" yang baru di resmikan beberapa hari yang lalu. Sedangakan Christinna Alexandra Smith, kakak dari Christian lebih memilih membangun perusahaan sendiri di bidang fashion dengan brand "The Lux Fashion" dan sangat di idolakan oleh Laura. Bahkan Laura rela menabung untuk membeli produk The Lux yang memang memiliki harga selangit.

'Michella Hospital? Bukannya itu Rumah sakit yang menyewa jasa Matheo kemarin, jadi benar kalau Christian pernah bertemu dengannya, tapi kenapa Matheo mengelak?" 

Segala macam pertanyaan berputar di kepala Laura saat ini. Dia mulai bangkit dan meninggalkan Mellisa, dia berniat untuk menanyakan langsung pada Christian daripada dia mati penasaran.

"Oh God... Laura... Lagi lagi kau meninggalkanku," teriak Mellisa marah.

#To be continue....

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • SWEET TEMPTATION   Love And Passion

    Malam ini Laura meminta Christian untuk menemaninya tidur di kamarnya. Niatnya hanya sekedar tidur kalau kalian ingin tahu.Christian berharap waktu berjalan lambat, dia sangat menikmati sikap manja Laura malam ini karena sangat jarang wanita itu mau menunjukkan sisi manjanya yang seperti ini. Biasanya gengsilah yang mendominasi.Laura merebahkan kepalanya di dada Christian yang telanjang dan memainkan jari nya membentuk pola pola abstrak di sana.Christian hanya bisa menggeram rendah menahan gairahnya yang sudah ingin meledak. Demi Tuhan, bahkan kaki Laura masih belum sembuh total dan dia sudah ingin menerkam wanita itu saat ini juga."Kau kenapa Christ?" tanya Laura saat menyadari tubuh Christian mulai menegang."Hentikan jarimu itu sayang, atau aku akan memakanmu sekarang juga," kata Christian dengan gigi bergemerutuk.Laura hanya terkikik geli saat menyadari Christian sudah terangsanng hanya karna sentuhannya.Laura mulai menghentikan jarinya karna tidak ingin menyiksa lelaki itu.

  • SWEET TEMPTATION   Posesif

    Laura mengerutkan kening dengan mata masih terpejam saat sinar matahari menerpa wajahnya."Good morning Laura." Terdengar suara Lucy yang membuat Laura membuka mata."Jam berapa sekarang ?" tanya Laura serak khas bangun tidur."Sekarang sudah jam delapan, nyonya," jawab Lucy sambil tersenyum."Ah... Kasur ini benar benar membuatku jadi seorang pemalas," kata Laura sambil duduk dan bersandar di kepala ranjang."Aku telah membawakanmu sarapan," kata Lucy yang meletakkan nampan di pangkuan Laura.Laura mulai meminum jus nya dan menikmati sarapannya."Tuan muda telah berangkat, dia bilang ada jadwal operasi pagi ini, dan dia bilang nanti ada dr. James yang akan memeriksamu," kata Lucy yang hanya di tanggapi dengan anggukan anggukan kecil oleh Laura.Laura telah menyelesaikan sarapan dan juga telah bersiap, sekarang dia menuju lantai bawah dengan Lucy yang mendorong kursi rodanya.Laura merasa dirinya bagai seorang putri kerajaan dengan pelayanan yang sempurna."Di mana George? Eh maksut k

  • SWEET TEMPTATION   Home

    Laura POVKita berkendara menuju rumah Christian, ternyata rumahnya ada di pinggiran kota dan melewati jalanan dengan pemandangan yang menyejukkan. Aku duduk di belakang dengan Christian di sampingku, aku menyandarkan kepala ku di bahunya entah aku lelah atau memang ingin bermanja dengannya. Aku masih benar benar tidak menyangka kalau dia adalah Alex ku yang dulu, aku tidak bisa menyembunyikan senyumku saat mengingat fakta itu."Apa yang membuatmu tersenyum seperti itu Laura?" tanya Christian yang merangkul pundakku.Aku mendongakkan kepala untuk menatap wajahnya yang juga sedang melihatku."Aku hanya tidak menyangka kalau kau adalah Alex kecilku," kata ku dengan membelai rahangnya."Aku tahu memang aku berubah menjadi sangat tampan dan juga seksi," jawabnya dengan senyum jail.Aku hanya mendecih sebal dengan rasa percaya dirinya yang terlampau tinggi walaupun sebenarnya apa yang dikatakan memang sangat benar. Dia adalah jelmaan dewa yunani yang sangat sempurna. Dia sangat tampan, ka

  • SWEET TEMPTATION   Teman Kecil

    Ini adalah hari ke tiga Laura di rawat di rumah sakit. Kondisi badannya sudah membaik, begitupun dengan kondisi psikisnya. Hanya saja dia belum bisa berjalan karena sebelah kakinya terkilir pas kecelakaan itu.Laura sudah mulai bisa diajak berbicara dan kadang juga tersenyum, tapi dia juga masih sering melamun sendiri.Selama tigahari ini tak sekalipun Christian meninggalkannya sendiri, bahkan Christian selalu memesan makanan pada layanan pesan antar hanya karna tidak mau meninggalkan dirinya. Jujur Laura sangat tersentuh dengan perlakuan Christian. Bagaimana dengan Matheo? lelaki itu tidak pernah menemuinya lagi sejak terakhir kali Laura mengusirnya dengan histeris, lagipula siapa juga yang peduli."Apa yang kau butuhkan sekarang Laura?" tanya Mellisa.Hari ini Christian meminta Mellisa untuk menemani Laura karena priaitu ada urusan sebentar."Aku hanya ingin keluar dari sini Mel, kebosanan bisa membunuhku," jawab Laura yang tak melepaskan pandanganya dari cendela."Hari ini kita ak

  • SWEET TEMPTATION   Kesedihan Mendalam

    Laura menatap cendela di samping tempat tidurnya dengan tatapan kosong. Dia bagaikan raga tanpa nyawa.Sudah hampir tiga jam sejak dia terbangun dari pingsannya, dia hanya duduk di ranjang Rumah sakit dan seolah menikmati rintik hujan yang mulai turun.Flashback onLaura mulai membuka mata, dia mengerjapkan beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya yang masuk matanya. Laura mengernyit merasakan nyeri di kepala dan beberapa bagian tubuhnya."Kau sudah bangun, Sayang," kata Matheo yang menggenggam tangan Laura dan duduk di sebelah ranjang Laura."Pergi kau dari sini, aku tak butuh bajingann sepertimu," kata Laura lirih sambil menarik tangannya."Janin ku," kata Laura lirih lebih pada dirinya sendiri sambil menyentuh perutnya."Dia sudah pergi Sayang, maafkan aku," kata Matheo tertunduk.Tubuh Laura menegang, dia merasakan kesakitan yang tak terlihat, dia merasakan nyawanya bagai ditarik paksa dari tubuhnya."tiiidddaaaakkkkk... Perggiiiiiiii... Aaaaaaaaa....." teriak Laura histeris sepert

  • SWEET TEMPTATION   Sebuah Kecelakaan

    "Kau tampak lebih ceria sekarang Laura," kata Mellisa saat mereka makan siang di kantin Rumah sakit."Benarkah? Aku merasa biasa saja," jawab Laura sambil mengangkat bahunya acuh."Apakah kau bahagia sekarang?" tanya Mellisa."Entahlah, sejauh ini Matheo terlihat menjadi lebih baik," jawab Laura sambil mengaduk aduk makanannya.Tiba tiba ponsel Laura berbunyi dan terpampang nama Matheo disana."Hallo" jawab Laura."Apa kau sudah makan sayang?""Ya, ini sedang makan bersama Mellisa.""Oh baiklah, aku hanya tidak ingin kau telat makan, kau kan sedang hamil.""Iya aku mengerti.""Ah, satu lagi, nanti kau tidak usah menunggu ku pulang. Mungkin aku akan pulang larut malam, aku ada acara dengan teman teman ku di sebuah club malam. Aku tidak bisa mengajakmu karena aku takut kau lelah, tapi aku pastikan untuk pulang." "Baiklah, aku mengerti."Setelah itu Laura mematikan teleponnya."Sekarang tampaknya kalian lebih terlihat seperti suami istri," kata Mellisa dan hanya ditanggapi dengan senyum

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status