Share

Bab 4 : Taring yang berdebu

Bagian 1 : Pasar Rindu

"Maling !!!" Teriak seorang pedagang Roti .

Semua pedagang di pasar mengejar Anak kecil .

Bukkkkk !

Seorang Pria besar mendorong anak kecil hingga terjatuh .

"Aku sudah menangkap anak ini !" Ucap pria besar sambil memegang tangan Anak Kecil .

3 Pedagang melilitkan tali di tubuh Anak Kecil .

Bagian 2 : SMA Saklek

Silvan berjalan ke arah Sekolah .

Saat di perjalanan Silvan memasuki Bank ,

"Ada yang bisa saya bantu ?" Ucap Satpam .

"Saya ingin memperbaiki Kartu ATM saya yang rusak pak" ucap Silvan lalu memasuki Kantor .

Seorang wanita muda duduk di kantor .

"Halo ! Ada yang bisa saya bantu ?" Ucap Lia .

"Hay Lia Vertina sudah lama tidak berjumpa apa kabarmu ?" Ucap Silvan lalu duduk di depan Lia .

Lia kebingungan " mengapa anda tahu nama saya ?"

"Jantung itu cocok denganmu ya ?" Ucap Silvan .

Hati Lia tersentuh dan menangis " Siapa anda bagaimana anda menanyakan tentang Jantung  ?"

"Kakakmu adalah Zelda dan dia sudah lama mati ! Tapi jiwa Zelda berada di dalam tubuh anak ini !" Ucap Silvan lalu memeluk Lia .

"Kakak ? Apa kau memang kak Zelda ?" Ucap Lia sambil menangis .

"Tolong rahasia kan ini ya Lia ! Boleh kah aku minta Kartu ATM aku yg dulu ?" Ucap Silvan sambil tersenyum .

"Aku akan memberikan kartu ini jika kau memang kakak Zelda !" Ucap Lia sambil menatap mata Silvan .

Silvan menceritakan tentang masa kecilnya bersama Lia , setelah itu Lia menangis lalu memeluk Silvan .

"Kakak ! Untunglah kau masih ada di dunia ini " ucap Lia lalu memberikan kartu ATM nya .

Silvan keluar dari Bank lalu membuka Smartphone yang di berikan oleh Lia .

[Saldo anda 9,764,992,745]

"Ternyata masih utuh ! Sepertinya hari ini aku tidak masuk Sekolah ! Oh aku harus membayar hutang Silvia !" Ucap Silvan dan pergi ke Rumah Sakit .

(Suara teriakan)

(Suara anak kecil menangis)

Silvan berlali lalu menahan tendangan yang mengarah kepada Anak kecil  .

"Hey mengapa kalian menendangi Anak ini ?" Ucap Silvan .

"Hey brandalan ! Pergi dari sini ! Dia adalah pencuri roti ! " Ucap pria besar .

"Berapa harga roti itu !" Ucap Silvan .

Pria besar tertawa "hahaha kau menanyakan harga ? Kau tidak akan mampu membayar roti ini ! Harga roti ini 45,000! Dan dia sudah mengambil 10 roti !" .

Silvan membuka dompet dan memberikan 1 juta ke seorang Pria "ambil sisa nya ! Dan jangan pernah ganggu anak ini !"

Silvan mengusap kepala Anak itu .

Lalu Silvan membawa anak itu Pulang ke rumahnya .

"Gubuk ?"Ucap Silvan dalam hati .

"Nak siapa namamu ? maaf ya saya hanya bisa mengantarmu sampai di sini !" Ucap SIlvan .

Silvan mengusap kepala Anak Kecil lalu meninggalkannya .

Silvan menatapi semua Gedung di Kota .

"Sungguh kejam dunia ini !" Ucap Silvan yang sedang berjalan menuju rumah sakit .

Silvan keluar dari rumah sakit .

(Seorang wanita Berteriak)

"SILVAN ! mengapa kamu ada disini !" Seorang guru wanita bertanya kepada Silvan .

Silvan tersenyum dan menjawab dengan santai " Maafkan saya Bu ! Saya tidak memberikan kabar , saya baru periksa Bu ! "

"Ouh seperti itu bagaimana hasilnya ? Ayok ke sekolah bareng sama ibu !" Ucap Fanny dan membawa Silvan masuk kedalam mobil .

"Aku sudah sehat Bu hehe" ucap Silvan

Tempat parkir SMA Saklek .

"Kau tahu Kabar pemimpin SMA Meurem ? Dia lumpuh ! Hahaha seorang petarung terkuat lumpuh saat bertarung dengan Barto" Ucap siswa kelas 10 .

"Lihat itu Bos Barto! " Semua siswa kelas 10 berlalari dan mendekati Barto .

Semua Siswa kelas 10 membungkukkan badannya "Selamat Siang Bos Barto !"

"Siapa Kalian ! Pergi dari hadapanku !" Ucap Barto dan membeli makanan .

"Kau Sudah bugar ya Pria Hitam ?" Ucap Silvan yang berada di samping Barto .

Ekspresi Barto penuh dengan rasa takut "Terimakasih Sudah menolongku ! "

Silvan melambaikan tangan ke arah Barto dan berjalan ke tampat Makan .

(Suara Piring Pecah)

Seorang Siswa kelas 10 menendang makanan milik Silvan "Hey Kau ! lihat - lihat kalau berjalan ! apa kamu buta ?"

(Suara berisik)

"Woy liat itu Willy Ketua Geng di kelas 10 ! Sepertinya akan ada pertarungan !" Ucap semua Siswa di kantin .

Barto terlihat sangat Marah dan mencoba mendekati Willy .

Silvan tersenyum lalu membungkukan badannya ke arah Willy "Maafkan saya !"

Silvan membawa pecahan Piring .

Willy berjalan dan menginjak Kaki Silvan "Haha Kaka kelas yang Lugu !"

(Suara Wanita berteriak)

Aulia berlari dan berteriak "Hey Anak Kecil ! Cebol ! Rambut Keriting ! Dimana Sopan santun mu !"

(Semua Siswa yang berada di kantin Ketawa)

Ekspresi Willy sangat kesal , lalu memukul meja "Huhhhh untung wanita cantik ! Jika dia Pria mungkin dia akan mati oleh pukulan tornado ku !"

Aulia tertawa sangat keras "Hahaha ternyata dia emang anak kecil ! " Aulia mendekati Willy lalu mengusap Rambut Willy "Uhhhh Dede Gemes deh ! Cup ...Cup ... Cup ... jangan nangis ya !" Lalu Aulia berteriak sekencang mungkin " "Seorang pria dinilai bukan dari bagaimana penampilannya ! Jika Anda Seorang Pria Lihatlah Sikap anda !" Aulia meninggalkan Willy dan membantu Silvan .

Silvan tersenyum kepada Aulia "Terimakasih sudah menolongku !"

Aulia tersenyum lalu mengajak Silvan makan bersama di taman .

(Suara Bell)

Semua Siswa masuk kedalam kelas .

Fanny berjalan lalu mengajak Aulia untuk duduk bersama .

Aulia tersenyum lalu bertanya "Ada apa Fanny tumben kamu mengajak ku untuk duduk bersama "

Wajah Fanny penuh rasa malu "Maaf aku ingin bertanya suatu hal yang tidak terlalu penting , Apa kau memiliki hubungan Spesial dengan Silvan ?"

Aulia tersenyum "Hahaha Kau cemburu ya ? Sebenarnya aku ingin memiliki hubungan Spesial dengan Silvan , tapi sepertinya itu adalah hal yang sangat dan tidak bisa aku miliki" Aulia merasa sedih "Tapi aku selalu mencoba untuk mendapatkannya , Fanny ? apa kau memiliki perasaan yang sama ?"

Fanny tersenyum lalu memegang tangan Aulia "Iya aku menyukai Silvan ! mulai detik ini kita adalah teman dan kita adalah saingan ya ! Ayo kita berlomba Aulia !"

Aulia tersenyum "Ayok !"

(Suara membuka pintu)

Guru olahraga memasuki kelas 11 .

"Perkenalkan saya adalah guru Olahraga baru di SMA Saklek Nama saya adalah Anton" Ucap Anton dan langsung duduk di kursi Guru .

Anton melihat semua siswa Laki Laki " Wah di kelas ini di penuhi Petarung ya ! Wow ada Andrean ! Hey Andrean apakah kamu masih mengikuti Muay Thai ?"

Andrean kebingungan "Bagaimana Bapak bisa tahu soal aku yang mengikuti Muay Thai ?"

Anton : "Karena saya adalah Guru Muay Thai !"

Andrean membungkukan badannya ke arah Anton " Salam Hormat Pak !"

Anton membuka sebuah Laptop lalu memperlihatkan Brosur "Kalian tahu ! 2 bulan dari seakrang akan ada Tournamen Beladiri khusus pelajar SMA ! jika kalian ingin mengikuti ayok segera daftar ! Lumayan loh Total hadianya 500,000,000 !"

Semua Pria berdiri "Pak Apakah itu gratis ? Tapi kami bukan petarung Muay Thai !"

Anton tersenyum "Semua jenis Beladiri bisa mengikutinya ko dan ini Gratis !"

(Suara Bell)

Di Atap Sekolah .

Willy : " Dimana Siswa kelas 11 tadi cepat bawa kemari !"

(Suara menendang pintu)

2 anak buah Willy membawa Silvan "Bos nih siswa kelas 11 nya !"

2 Anak buah menjatuhkan Silvan ke depan Willy .

Willy menginjak kepala Silvan "Hey Banci ! Pria macam apa yang berlindung di belakang wanita ?"

Silvan : "Maafkan saya ! tolong lepaskan saya !"

Duarggghhhh !

Willy menendang tubuh Silvan .

Silvan di pukuli oleh anggota Willy .

Willy menarik rambut Silvan "Hohoho rambut panjang ! Pantas saja kau selalu bersama wanita !Kau memang Banci !"

Duarrgghhhh !

Kepala Silvan di benturkan ke arah Tembok .

Silvan tersenyum "Tolong lepaskan aku !"

Duargghhhh !

Willy memukul balok kayu ke wajah Silvan .

Silvan Pingsan .

Willy : "Semuanya ayo pergi !"

(Suara langkah kaki)

Barto menghampiri Silvan "Hey mengapa kau melakukan ini ? Berhentilah

bercanda !"

Silvan tertawa " Hahaha agar aku tidak ingin terlihat seperti monster ! woy apa kau memiliki Roko ? Eh siapa namamu ?"

Barto mengeluarkan Roko lalu tertawa " Hahaha namaku Barto ! dan kau siapa ?"

Silvan menyalakan Roko "Namaku Silvan !"

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status