Short
Sahabatku, Penggoda Tunanganku

Sahabatku, Penggoda Tunanganku

By:  Crystal KCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
11Chapters
1views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Sahabat terbaikku, Maya, terbang dari Miama untuk menemaniku di minggu pesta lajangku. Hari-hari terakhir kebebasanku. Dia bersikeras merayakannya dengan acara malam khusus wanita di rumah, memesan semua makanan pesan antar favoritku. Dia memintaku memegang ponselnya dan menunggu. Tiba-tiba, layar ponselnya menyala. Sebuah pesan dari seorang pria. Foto tanpa baju. Aku pun membaca pesan itu. [ Aku butuh kamu malam ini. ] Kemudian, pesan itu disusul foto lain lagi. Foto mainan seks dan perlengkapan bondage seperti yang di film. Wajahku terasa panas. Jantungku berdegup kencang. Tanpa disengaja, aku baru saja masuk ke kehidupan rahasianya. Namun, gambar berikutnya membuatku diam terpaku. Foto close-up dada pria itu. Sebuah bekas luka bergerigi yang kukenal lebih baik daripada diriku sendiri. Itu milik tunanganku, Lucian Caraka.

View More

Chapter 1

Bab 1

Tunanganku, Bos Mafia Lucian Caraka, dan sahabat terbaikku, Maya, tidak pernah akur. Setiap kali bertemu, mereka selalu bertengkar. Namun, tepat sebelum hari pernikahanku, aku mengetahui bahwa mereka sudah lama tidur bersama.

Hari ini, Maya terbang dari Miama untuk menemaniku di minggu terakhir kebebasanku. Dia memotong rambutnya. Pendek, hitam, dan acak-acakan.

Dia mengenakan jaket kulit, jeans robek, dan sepasang sepatu bot yang sama seperti dulu. Dia adalah seorang anarkis di duniaku yang penuh etika dan keteraturan. Namun, dia adalah sahabat terbaikku.

Kami memesan makanan pesan antar lewat ponselnya, bersiap untuk acara malam khusus wanita di rumah. Namun ketika dia pergi mandi, ponselnya bergetar di atas sofa. Layarnya menyala.

Aku melirik, mengira itu notifikasi pengantaran makanan.

"Catherine, bisa lihat itu siapa?" teriak Maya dari kamar mandi.

Namun, yang muncul di layar bukan aplikasi pengantaran, melainkan sebuah pesan. Namanya pengirimnya adalah "King of Spades".

[ Permainan dimulai. Senjataku siap untukmu malam ini. ]

Tanganku terhenti di atas layar. Nama panggilan itu ... aneh sekali. Namun yang lebih aneh lagi? Kontak itu dipin di bagian paling atas.

Ponselnya bergetar lagi. Kali ini, sebuah foto. Aku seharusnya tidak melihatnya. Bagaimanapun, ini urusan pribadi Maya. Namun, mataku sudah terkunci di layar. Foto itu menampilkan satu set lingerie renda hitam. Begitu tipis hingga nyaris transparan. Di sebelah lingerie-nya ... ada perlengkapan bondage. Wajahku tiba-tiba terasa panas. Ini barang-barang yang hanya pernah kulihat di film dewasa.

Jantungku berdegup kencang. Maya ternyata menyukai ....

Kemudian, aku tiba-tiba menyadari latar belakang foto itu. Dada seorang pria, kulitnya kencang dan kecokelatan, dan sebuah bekas luka. Bekas luka bergerigi, seperti sambaran petir, memanjang dari bahu kirinya, turun ke arah jantung.

Tanganku mulai gemetar. Aku mengenali bekas luka itu. Aku sudah melihatnya ribuan kali. Aku pernah menelusurinya dengan ujung jariku di saat-saat paling intim kami. Lucian bilang dia mendapatkannya dalam baku tembak. Katanya, luka itu hampir membunuhnya.

Tidak. Tidak mungkin. Aku pasti salah.

Ada begitu banyak pria di Niva, begitu banyak bekas luka ....

Ponsel itu terlepas dari genggamanku dan jatuh pelan di atas karpet. Aku menatapnya, jantungku nyaris meledak. Ini tidak mungkin nyata. Maya adalah sahabat terbaikku. Lucian adalah tunanganku. Mereka selalu bertengkar satu sama lain.

Maya menganggap Lucian terlalu berbahaya untukku. Lucian menganggap Maya sebagai pengaruh buruk ....

Aku sampai harus merantai mereka ke kursi hanya demi melewati satu makan malam bersama dan itu pun hanya terjadi sekali.

Aku meraih ponsel itu dan cepat-cepat menekan nomor Lucian. Panggilan video tersambung.

"Sayang." Wajah Lucian muncul, setampan biasanya, rambut hitamnya sedikit berantakan. "Kamu sudah kangen?"

"Kamu di mana?" Aku berusaha menjaga suaraku tetap stabil.

"Lagi urus beberapa urusan. Hal membosankan." Dia mengerutkan kening. "Kamu kelihatan nggak begitu baik. Ada apa?"

"Nggak apa-apa. Aku cuma ...." Aku menarik napas dalam-dalam. "Bisa datang ke sini malam ini?"

"Bisa dong. Kasih aku satu jam." Tatapannya melembut. "Catherine, kamu yakin baik-baik saja?"

"Aku yakin."

Namun sebenarnya tidak. Bekas luka itu ....

"Oh ya," kata Lucian tiba-tiba. "Maya sudah kembali, 'kan?"

"Iya, dia lagi mandi."

Ekspresinya berubah serius. "Catherine, aku sudah bilang ratusan kali. Dia pembawa masalah. Pengaruh buruk."

"Lucian ...."

"Aku serius," potongnya. "Dia berasal dari dunia yang kotor, Catherine. Kekerasan, narkoba .... Itu dunianya. Bukan duniamu."

Aku teringat masa SMA. Setelah sekolah bubar, aku berjalan pulang melewati sebuah gang. Di sana, tiga berandalan menjebakku. Maya muncul, mengayunkan rantai sepeda. Sorot matanya dingin, seperti tatapan ingin membunuh.

Itu pertama kalinya aku melihat kekerasan yang nyata. Hari itu juga aku jatuh cinta pada api liar dalam dirinya yang tak bisa dijinakkan.

"Dia pernah menyelamatkan nyawaku," kataku pelan.

"Itu sudah lama sekali." Suara Lucian kembali lembut. "Kamu punya aku sekarang untuk melindungimu. Kamu nggak butuh teman seperti dia."

Aku mengangguk, tetapi rasa tidak nyamanku semakin menguat.

"Aku mencintaimu," katanya. "Sampai jumpa satu jam lagi."

Panggilan itu berakhir.

Aku duduk di sofa, menatap ponsel Maya. Mungkin aku terlalu berpikir. Mungkin bekas luka itu hanya kebetulan. Mungkin ....

Suara air di kamar mandi berhenti. Maya akan keluar sebentar lagi. Aku mengembalikan ponsel itu ke tempat semula, berpura-pura tidak terjadi apa-apa.

Namun bayangan itu sudah terpatri di pikiranku. Renda hitam, perlengkapan bondage, dan bekas luka seperti petir itu.

Aku melangkah ke teras untuk menghirup udara segar, mencoba menjernihkan kepala. Pernikahanku tinggal satu minggu lagi. Aku akan menikahi pria paling berkuasa di Niva.

Sahabat terbaikku terbang dari Miama untuk menemaniku. Semuanya seharusnya sempurna, tetapi kenapa aku perasaanku tidak enak?

Aku mendengar langkah kaki di belakangku. Sebuah tangan menyentuh bahuku.

"Catherine."
Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

No Comments
11 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status