Home / Romansa / Sailing of Love / Kehadiran Mantan

Share

Kehadiran Mantan

Author: nura0484
last update Last Updated: 2021-04-02 19:48:02

Aulia menggelengkan kepala mendengar perkataan Berry bagaimana bisa dirinya akan menikah dengan Pram dan membayangkan pria lain yang baru ditemuinya, Aulia memutuskan untuk mengambil alih pekerjaan di luar bertemu dengan salah satu klien yang akan menggunakan jasa mereka. Bertempat di salah satu hotel ternama membuat Aulia harus menyesuaikan diri dengan penampilannya, Berry yang melihat penampilan Aulia hanya tersenyum pasalnya saat ini menggunakan pakaian yang terlihat dewaasa.

Aulia menatap lobby hotel dengan perasaan cemas tapi segera ditepis karena ini adalah pekerjaan, seorang pegawai mengantarkan Aulia ke salah satu ruangan yang tampaknya seperti pertemuan keluarga. Kedatangan Aulia membuat mereka menatap ke arahnya dan tersenyum, tidak lama satu persatu pergi dari ruangan setelah berkenalan dengan Aulia menyisakan dirinya dengan sepasang calon pengantin.

“Aku kakak iparnya bukan calon dia, karena calonnya sibuk jadi aku diminta untuk bertemu sama kamu” Aulia mengangguk “panggil nama saja ya Anggi gak usah pakai ibu atau mbak karena kita sepertinya seusia.”

“Banyak cerewet gak jadi jelasin nanti dia.”

Aulia tersenyum melihat interaksi mereka yang seperti saudara bukan ipar, hal ini membuat dirinya terkadang iri dengan kedekatan bersama sang ipar. Aulia langsung menjelaskan semua yang mereka miliki pada orang yang berada di hadapannya dan tampak Anggi lebih banyak bertanya dibanding saudaranya. Aulia menjelaskan dengan pelan dan sabar membuat Anggi paham, Aulia merasa Anggi dan Leo mudah memahami apa yang dirinya jelaskan dan seketika mereka setuju tapi dengan syarat acara diadakan di hotel ini yang tentu disetujui Aulia.

“Jadi kalian ada cafe juga?” Aulia mengangguk menatap Anggi “kamu yang buat sendiri semua menu?.”

“Ada chef juga yang membantu tapi resepnya dari aku.”

Aulia berpamitan pada Anggi saja karena Leo sudah pergi terlebih dahulu untuk mengurus pekerjaannya, Aulia melangkah keluar dari hotel dengan senyum manis pasalnya mereka mendapatkan proyek yang luar biasa. Proyek tambahan dari Anggi adalah meminta semua kue cafe mereka yang memenuhi, setahu Aulia mereka mempunyai usaha di bidang makanan tapi tidak tahu bagaimana dengan mudahnya memberikan kepercayaan pada dirinya.

“Aulia Sarah” Aulia memandang pria yang memanggilnya tersebut “Arman kamu lupa?” Aulia hanya diam memandangnya seketika dirinya membeku melihat keberadaan Arman dihadapannya “apa kabar?.”

Aulia mencoba tersenyum “baik, kamu bekerja di sini?.”

Arman menggelengkan kepala “rapat perusahaan, kamu sedang apa di sini?.”

“Urusan kerja” Aulia menatap angka lift yang ada dihadapannya “mari.”

“Bisa minta nomer ponselmu?” Aulia menghentikan langkahnya menatap Arman “ Icha sering cerita tentang kamu dan aku merindukanmu.”

Aulia membeku mendengar pernyataan Arman, cukup lama mereka tidak saling berhubungan karena mereka selesai tiba – tiba. Tanpa adanya berita dan setelah beberapa tahun pria ini hadir kembali di kehidupannya tanpa merasa bersalah, memang tanpa merasa bersalah karena Arman tidak tahu jika dirinya meminta berakhir atas keinginan Rahayu ibu dari Arman. Aulia tidak ingin berurusan lagi dengan keluarga Arman yang menurutnya tidak sesuai kenyataan di mana tampak baik di luar hanya saja ketika di belakang bisa menjadi sangat jahat pada orang yang tidak sesuai dengan keinginannya.

Aulia memberikan nomer ponsel dan langsung beranjak dari hadapan Arman, Arman sendiri pria yang sangat baik bahkan hubungan mereka bertahan hingga akan lulus kuliah. Perlakuan Arman selalu membuat Aulia jatuh cinta, mereka berdua berpisah karena orang tua Arman bukan keinginan pribadi. 

Aulia disambut Berry dengan senyuman terbaiknya membuat dirinya sedikit curiga apa yang ada dalam benak sahabatnya tersebut, Aulia mengambil tempat dihadapan Berry di mana bisa menatap pembeli tanpa merasa diperhatikan. Aulia memandang Berry yang tatapan matanya ke satu titik membuat Aulia mengikuti arah pandang Berry di mana terdapat para pria sedang berbicara serius dengan berbeda kulit. Aulia akhirnya memahami siapa pria yang menjadi tatapan Berry yaitu pria yang mereka bicarakan sebelum dirinya berangkat, Aulia mengakui jika pria tersebut manis dengan rambut ikalnya dan juga bentuk wajahnya yang akan membuat kaum hawa jatuh dalam pesonanya seketika Aulia memandang sekitar yang ternyata beberapa kaum hawa ada yang melihat terang – terangan seperti Berry tapi ada juga yang malu – malu.

“Sial lihat aja bagian bawahku basah” Aulia memutar bola matanya malas “tadi bagaimana?.”

Aulia menatap Berry dengan senyuman lebar “mereka menginginkan kita menyiapkan kue untuk acara pernikahan tersebut.”

Berry membelalakkan matanya “SERIUS” teriakan Berry membuat semua menatap ke arah mereka termasuk pria itu seketika Aulia menundukkan wajahnya karena malu “maaf – maaf” Berry menunduk menatap semua orang yang terganggu “sial bahkan pria itu lihat ke arah sini buat aku malu.”

Aulia hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan sahabatnya, seketika dirinya berdiri meninggalkan sahabatnya menuju ke ruangan. Aulia tidak sanggup menjadi pusat perhatian dan di satu sisi dirinya ingin istirahat setelah apa yang terjadi semalam, dalam ruangan langsug dikunci karena ingin istirahat. 

Aulia terbangun karena ponselnya berbunyi di mana nama Berry memenuhinya mulai dari panggilan sampai pesan, Aulia tidak peduli dengan semua pesan dari Berry dan akhirnya memutuskan untuk membersihkan diri. Aulia turun ke bawah di mana cafe sudah mulai ramai dengan anak muda dan pekerja kantoran yang baru saja pulang, melangkah ke arah dapur membantu Wildan salah satu chef terbaik yang mereka miliki. Aulia memberikan kabar pada Wildan tentang apa yang akan dilakukan pada saat acara dan juga menu apa saja yang harus disiapkan, setelah diskusi sambil membuat hidangan akhirnya diputuskan untuk memberikan tester agar mereka bisa memilih menu untuk acara tersebut.

“Baru bangun?” Aulia menatap sumber suara di mana Berry berdiri di depan pintu dengan tatapan tajam “lebih menjelaskan pada Wildan dibandingkan aku?.”

Aulia tersenyum “aku tadi pusing dan kamu tahu alasannya jadi istirahat sebentar boleh lah lagian aku juga ingin membuat menu baru dengan ditemani Wildan.”

“Kalian gak terlibat di hubungan romantis kan?” Berry menatap curiga pada Aulia dan Wildan yang langsung mendapatkan tatapan tajam.

“Gak usah kebanyakan baca novel kalau isi otak kamu ke sana terus” Aulia tertawa mendengar simdiran yang Wildan katakan “lebih baik Aulia bicara denganku karena berkaitan dengan menu ibarat kata bermanfaat dibandingkan dengan kamu” Berry sudah tampak emosi.

“Kalian berdua kalau bertemu suka sekali bertengkar tapi kalau jauh saling cari”  sindir Aulia membuat dirinya mendapatkan tatapan tajam “ayo kita kerjakan menu berikutnya keburu habis stocknya.”

Chef di sini bukan hanya Wildan masih ada beberapa tapi Wildan lah yang pertama kali bergabung untuk membantu dalam banyak hal dari awal cafe dibangun dan itu membuat akrab satu dengan yang lain bahkan tidak jarang mereka saling adu pendapat seperti baru saja terjadi. Aulia kembali fokus dengan adonan yang ada dihadapannya tidak peduli dengan mereka berdua dan Berry tahu jika dirinya sudah mulai fokus jangan sampai ada yang mengganggu.

“Mbak Aulia ada yang cari.”

Aulia menatap pegawainya yang langsung melepaskan atribut kerjanya dan betapa terkejut dirinya melihat keberadaan Arman dihadapannya, Aulia tidak tahu harus berbuat apa tapi mengajak Arman untuk ke salah satu tempat yang masih kosong. Mereka terdiam cukup lama tanpa ada yang memulai pembicaraan membuat Aulia bingung dengan semua sikap Arman kali ini.

“Ayo kita kembali bersama.”

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Sailing of Love   Melahirkan

    Kehamilan Aulia semakin membesar membuat Giovanni harus bekerja ekstra untuk menjaga Aulia karena bagaimana pun ini adalah buah cinta pertama mereka berdua, Aulia terkadang meminta Melania menemani dirinya ketika tidur dan membuat Giovanni harus menahan diri agar memahami kondisi Aulia meski begitu pada saat malam akan kembali ke kamar mereka melakukan kegiatan panasnya.Usaha mereka berdua berjalan lancar dan saat Aulia serta Berry hamil membuat organizer mereka sedikit berantakan, Pram yang paham bisnis akhirnya turun tangan dengan bantuan Giovanni dan saat ini mereka berdua berteman baik bahkan saling mendukung usaha masing – masing. Usaha Giovanni dan Damar sendiri berjalan lancar setelah Aulia mengatakan hal tersebut membuat Giovanni menceritakan semua yang telah dilakukan bersama Damar, Aulia hanya mendengarkan dan menyetujui semua apa yang dilakukan oleh Giovanni.Sesuai perkiraan dokter adalah hari ini Aulia akan melahirkan anak pertama mereka dan Giovanni

  • Sailing of Love   Pulang

    Kedatangan mereka berdua di kota ini hanya disambut Samudra karena Mike dan Nina sudah kembali ke tempat asalnya, tidak banyak perubahan dari rumah orang tuanya yang ditinggal selama sebulan. Orang tua Aulia menyambut mereka berdua dengan tangan terbuka dan telah menyiapkan beberapa makanan kesukaan Aulia terutama dan beberapa ada juga makanan kesukaan Giovanni.“Menginap di sini kan?” Aulia hanya mengangguk “bagaimana kehamilan kamu?.”Aulia memeluk Melania dalam merasakan bagaimana kehangatan orang tuanya ini yang tidak dia rasakan selama sebulan, sebenarnya selama di Kalimantan mereka masih saling berhubungan satu sama lain tapi tetap saja berbeda jika bertemu secara langsung seperti ini. Melania menepuk punggung Aulia pelan membuat pelukan semakin kuat sehingga Melania melepaskan pelukan mereka menatap Aulia dengan membelai pipinya lembut.“Makanan yang aku inginkan apa sudah siap?” Melania mengangguk “aku belajar banyak disana bunda dan Nimas adalah guru

  • Sailing of Love   Persiapan Pulang

    Kejadian itu mereka semua rahasiakan dari Giovanni hingga tugasnya selesai, Ahmad sendiri tidak tahu ke mana bahkan Aulia tidak menanyakan pada Nimas atau Burhan karena bagi dirinya tidak penting. Setelah kejadian itu Aulia memutuskan untuk belajar banyak hal dari Nimas yang dengan senang hati memberikan semua rahasia menu dari masakan yang ada di Kalimantan, permasalahan di kantor Giovanni sudah berjalan dengan sangat baik meski masih ada beberapa perdebatan karena tidak menemukan kesepakatan satu sama lain tapi Giovanni bisa mengatasinya dengan mudah.“Besok kita kembali” Aulia tampak senang karena harus kembali “bagaimana dengan perkembangan permasalahanmu?.”Giovanni tersenyum “senang banget” menciumi pipi Aulia berkali – kali “kangen sama siapa memang?.”“Bunda dan ayah memang siapa lagi?” Aulia melepaskan diri dari ciuman Giovanni “Mike dan Nina juga sudah kembali ke asalnya jadi sepi rumah.”Giovanni mengangguk “berkasnya sudah Mike kirim kemarin ke ka

  • Sailing of Love   Keterbukaan dan Petaka

    Giovanni memutuskan untuk terbuka dengan Aulia terkait permasalahan yang dihadapinya saat ini, karena bagaimana pun Aulia adalah wanita yang akan menemani dirinya di sisa usia ini. Aulia yang mendengar Giovanni ingin berbicara seketika takut atas perbuatannya tadi yang mungkin diketahui oleh Giovanni, Aulia menghembuskan nafas panjang berkali – kali karena waktu makan tidak lama lagi. Aulia menatap Nimas tampak biasa seolah tidak terjadi apa pun tadi bersama Ahmad, Aulia mencoba tidak peduli dengan Nimas karena apa yang dibicarakan Giovanni sedikit membuatnya ketakutan.Suasana meja makan tampak tegang di mana baik Giovanni dan Aulia sibuk dengan pemikiran masing – masing, sedangkan kedua penjaga entah berada di mana karena tidak ada yang mempedulikan keberadaan mereka. Giovanni bahkan tidak memberikan penilaian atas makanan yang telah Aulia pelajari kali ini dan Aulia sendiri tidak bertanya jauh atas penilaian dari masakannya ini, suatu hal yang jarang mereka lakukan selama b

  • Sailing of Love   Hampir Saja

    Aulia memeluk Giovanni ketika melihatnya datang bersama Burhan di tempat dirinya tadi keluar, Giovanni hanya bisa menepuk punggung Aulia pelan untuk menenangkannya dan membawa ke salah satu kursi terdekat mereka. Giovanni mengangkat wajah Aulia yang sudah penuh dengan air mata dan tidak tampak orang – orang yang tadi membantunya, secara perlahan Giovanni menghapus air mata yang ada di pipi Aulia dan menceritakan apa yang terjadi baru saja.“Pembebasan lahan?” Giovanni mengangguk “jadi sementara tinggal di mana kita?.”“Tetap di tempat tadi karena semua akan diselesaikan di kantor besok dan jika mereka berada dalam jarak dekat dengan rumah tidak segan kita membawa ke polisi, tempat ini memang dibangun apabila terjadi hal demikian” Aulia menatap Burhan ketika menjelaskan panjang lebar.“Apa aman jika nanti saya keluar?” Aulia sedikit penasaran karena ingin menikmati makanan khas daerah ini.“Kalau hanya untuk mencoba makanan khas sini nanti sama saya saja” sahu

  • Sailing of Love   Dinas Luar

    Giovanni menitipkan semua yang ada pada Mike dan tiba saatnya untuk ke Kalimantan, Giovanni yakin tidak akan lama berada di sana karena permasalahan tidak terlalu rumit hanya perlu bertemu dengan karyawan dan melakukan rapat untuk mengetahui langkah ke depan perusahaan seperti apa. Pertambangan adalah proyek yang dimulai atas kerjasama antara pemilik tempat Giovanni bekerja dengan pemerintahan saat jaman dahulu dan pastinya jika bertahan hingga sekarang berarti kinerja dan juga kerjasama kedua belah pihak memang bagus, disamping itu pemilik perusahaan tempat Giovanni cukup menjadi perhitungan di kalangan pengusaha.Giovanni menatap Aulia yang tampak tidak sabar berada di Kalimantan dan kali ini mereka akan berada di Potianak karena kantor yang dituju berada di sana, meski begitu Giovanni akan berpindah tempat dan untungnya semua sudah disediakan oleh perusahaan. Giovanni bukan memikirkan bagaimana dengan Kalimantan tapi dalam benaknya adalah keputusan yang diambilnya disamping

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status