Share

Salah Kamar
Salah Kamar
Penulis: Yenny Bambang

Part 1 Memergoki perselingkuhan Kevin.

Raisa Prawira, adalah Desainer Interior sekaligus CEO dari grup Prawira, muda, cantik, dan mempesona. Raisa Prawira mempunyai tunangan yang bernama Kevin, teman kuliahnya. Raisa dan Kevin akan menikah minggu depan dan segala persiapan untuk pernikahan mereka sudah selesai tinggal menunggu hari pernikahan datang. Raisa sangat mencintai Kevin laki-laki pertama yang bisa membuatnya jatuh cinta.

Raisa sudah satu minggu ini berada di luar kota karena ada proyek kantor Grup Prawira yang harus ditinjau oleh Raisa secara langsung. Raisa sudah satu minggu lamanya tidak bertemu Kevin. Mereka berdua hanya bisa mengobrol lewat telfon dan lewat video call. Rasa rindunya kepada Kevin sudah menggunung, membuat dada Raisa sesak karena rasa rindu.

Hari ini Raisa sengaja pulang tanpa memberi kabar kepada Kevin bahwa Raisa akan pulang. Raisa bermaksud memberi kejutan kepada Kevin yang pastinya pasti akan sangat berbahagia, tunangannya Raisa tiba-tiba sudah berada di depan matanya.

Raisa memasuki mobil yang sudah menjemputnya di bandara, Setelah Raisa masuk mobil itu bergerak dan melaju meninggalkan bandara. Tujuan Raisa adalah apartemen Kevin yang terletak di pusat kota. Sesampainya di pelataran apartement yang dihuni oleh Kevin, Raisa bergegas turun.

"Saya tidak perlu ditunggu, kembali saja ke kantor. Nanti Saya akan naik taksi," ujar Raisa ke sopirnya.

Raisa bergegas masuk ke dalam apartemen dan menuju ke lift dan bergegas menekan tombol lantai lima di dalam lift. Lift itupun naik dan akhirnya berhenti di lantai lima dan Raisa bergegas keluar dari lift. Raisa dengan wajah yang berseri-seri langsung menuju ke apartemen Kevin dan memasukkan kunci untuk membuka pintu yang terkunci. Tujuannya untuk memberi kejutan kepada Kevin ketika melihat Raisa tiba-tiba ada di rumahnya. Raisa bisa memasuki apartemen Kevin dengan kunci cadangan yang diberikan Kevin kepadanya. Raisa juga sudah terbiasa masuk ke apartemen Kevin dengan kunci yang diberikan Kevin di saat Kevin tidak ada di apartemen.

Pintu sudah terbuka dengan kunci yang dibawa oleh Raisa, dan Raisa pun bergegas masuk. Sepi di ruang tamu dan ruang tengah apartemen Kevin tidak ada siapa-siapa. Bergegas Raisa menuju ke kamar Kevin mungkin Kevin sedang tidur di kamarnya. Terdengar suara-suara aneh dari kamar tersebut, dan desahan seorang wanita terdengar cukup keras di pendengaran Raisa. Raisa bergegas mendorong pintu kamar yang ternyata tidak terkunci tersebut. Berapa terkejutnya Raisa melihat pemandangan yang berada di hadapannya. Di atas tempat tidur Kevin, Kevin sedang melakukan aktivitas intim dengan seorang perempuan yang sedang terlena menikmati aktivitas tersebut. Keduanya tidak menyadari kehadiran Raisa yang sudah masuk ke dalam kamar dan melihat apa yang sedang mereka kerjakan. Betapa hati Raisa dipenuhi dengan rasa marah ketika melihat adengan tidak senonoh dihadapannya.

"Kurang ajar, ternyata seperti ini yang kau kerjakan ketika aku tidak ada," teriak Raisa dengan marah.

Raisa menjambak rambut Kevin dan karena kesakitan Kevin melepaskan tubuhnya dari wanita tersebut. Betapa kagetnya Raisa ketika melihat wanita ternyata adalah sahabatnya se diri, Windy.

"Kau, keterlaluan," tunjuk Raisa kepada Windy.

Windy tersenyum penuh kemenangan kepada Raisa. Rasakan Raisa, Kevin telah berhasil aku rebut dari genggaman tanganmu.

Raisa menghadiahkan sebuah tamparan keras ke pipi kanan Kevin.

"Plak," bunyi tamparan tangan Raisa di pipi kanan Kevin.

Raisa dengan penuh kemarahan menunjuk ke wajah Kevin yang menyeringai sambil memegang wajahnya yang sudah ditampar oleh Raisa.

"Apa salahku kepadamu Kevin?" tanya Raisa.

"Kau bertanya apa salahmu?" balas Kevin kepada Raisa.

Kevin dengan segera menjelaskan kepada Raisa bahwa Raisa terlalu dok suci, selalu tidak mau disentuh olehnya bahkan untuk dicium bibirnya pun Raisa menolak. Raisa menolak ketika diajak berhubungan intim dengannya. Raisa selalu mengatakan supaya mereka melakukannya di saat mereka sudah resmi menikah.

"Aku menginginkannya dan Windy mau memberikan kesuciannya," ujar Kevin dengan berapi-api.

"Aku menjadi yang pertama. Windy bahkan tidak menolak diriku seperti kau menolak, Raisa," ujar Kevin dengan lantang.

"Pernikahan kita batal," ujar Raisa kepada Kevin.

"Aku tidak perduli," ujar Kevin dengan lantang.

Kevin mengatakan dengan santai seperti tidak ada beban dan rasa bersalah kepada Raisa.

"Aku akan menikahi Windy, kau cari saja laki-laki yang lain," ujar Kevin

'Tentu Yang lebih baik darimu, tentu saja," ujar Raisa sambil tersenyum lebar, sedikitpun Raisa tidak memperlihatkan air mata di depan Kevin dan Windy.

Raisa bergegas meninggalkan kamar tersebut dan melangkah keluar dari kamar Kevin. Raisa menampakkan ketegaran di wajahnya dan menahan kemarahan dan air matanya.

Begitu sampai di pelataran lobby apartemen Kevin, Raisa melepas tangisnya di sudut pelataran lobby apartemen tersebut. Keadaan sepi dan tidak ada siapa-siapa kecuali Raisa. Raisa sama sekali tidak pernah menyangka Kevin akan mengkhianatinya dengan sahabatnya sendiri Windy. Sedikitpun tidak ada gelagat yang mencurigakan antara Kevin dan Windy jika sedang bersama Raisa.

"Kapan mereka mulai menjalin hubungan di belakang Raisa?' batin Raisa di dalam hatinya.

Air mata Raisa tumpah membasahi pipinya. Pahit dan getir bercampur menjadi satu. Kekecewaan dan rasa sakit akibat dikhianati menggumpal di dada Raisa. Raisa sangat mencintai Kevin dan sangat berharap menjadi istri Kevin.

Rasa sakit akibat pengkhianatan ini sungguh menyesakkan dada," batin Raisa sambil.menghela napas.

Raisa mengeluarkan telefon genggam dari tas selempang yang sedang dipakainya. Bergegas Raisa menelfon asisten pribadinya.

"Rama tolong batalkan pernikahan dan beritahu

tamu yang telah diundang bahwa pernikahan tidak jadi dilaksanakan," ujar Raisa.

"Kenapa dibatalkan?" tanya Rama.

Raisa langsung menjelaskan bahwa pernikahannya batal dikarenakan Kevin mengkhianati dirinya, berselingkuh dengan Windy. Kevin telah mengkhianati kepercayaan dirinya. Raisa mau tidak mau harus kuat menerima kenyataan pahit ini. Raisa harus melanjutkan hidup tanpa Kevin. Melupakan Kevin adalah pilihan terbaik untuk Raisa. Air Mata jatuh membasahi pipi Raisa. Rasa sakit dan kekecewaan memenuhi relung hatinya. Kevin sungguh keterlaluan mengkhianati dirinya dan mengecewakan hatinya. Raisa menghapus air mata yang jatuh di pipinya. Raisa harus tegar menghadapi kenyataan ini. Walaupun Raisa berusaha tegar, tetap saja air matanya masih saja jatuh menetes di pipinya. Ternyata dikhianati rasanya sangat sakit. Raisa patah hati akibat pengkhianatan Kevin. Raisa menghapus air mata di pipinya dengan kasar. Perkataan Kevin sangat menyakiti hatinya. Tetapi bagi Raisa tidak ada pilihan lain. Suka atau tidak suka, senang atau tidak senang Raisa harus bisa menerima kenyataan dan tetap melanjutkan hidup Raisa tanpa Kevin di sisinya. Raisa kembali menghapus air mata di pipinya, percuma saja menangisi Kevin. Kevin saja tidak perduli dengan perasaannya Raisa, dan malah menyuruh Raisa mencari laki-laki lain untuk menggantikannya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status