Share

Bab 15 Muak

Setan berefhoria sebab Bima menyambut bibir ranum milik Kanaya. Keduanya tenggelam dalam cumb* menyesatkan. Meski Kanaya menganggap yang dihadapannya itu Elang, nyatanya Bima tetap menikmati setiap panggutan. Persekian detik panggutan pun terlepas.

“Maafkan saya.”

“Kamu tidak akan aku maafkan, Mas!”

“Jangan seperti ini lagi, jangan jadi wanita bodoh! Selesaikan masalahmu.”

“Brengs*k!” Kanaya mendorong tubuh Bima. Ia langsung membuka pintu mobil dan jalan sempoyongan memasuki rumah.

Dahlan, sekuriti yang membukakan pintu pagar hanya mengerutkan dahi. Ia merasa aneh dengan prilaku majikannya. Namun sama sekali tidak berani bertanya atau menegur. Begitupun dengan Darmi yang membukakan pintu rumah. Ia hanya curiga kalau majikannya ini tengah menghadapi masalah.

Anak-anak tentu saja masih dalam keadaan tidur dan terbuai mimpi. Kanaya lagi-lagi bisa melenggang dengan aman. Elang bahkan belum pulang juga. Kanaya langsung masuk kamar mandi dan mengguyur tubuhnya dengan shower. Perlahan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status