Share

Bab 47 - Jangan Menangis, Anindya

Anin sungguh tidak menyangka jika seorang Antares Sastrowidjojo berada di depan matanya saat ini. Rasanya seperti mimpi. Untuk membuktikan jika penglihatannya ini nyata, Anin mencoba mengusapi pipi hingga dagu milik Ares dengan lembut.

“Ya, aku di sini sayang,” jawab Ares, lembut. “Kamu apa kabar, hm?” tanya Ares dengan suara yang terdengar begitu pelan juga serak.

Tanpa sadar Anin langsung mengeluarkan air matanya begitu deras. Anin menangis tergugu karena merasa terharu sekaligus bahagia bisa melihat Ares kembali. Anin pikir setelah diabaikan melalui sosial media waktu kemarin membuat Anin berpikiran jika Ares sudah tidak mau menerimanya lagi.

“Hei, jangan nangis.” Ares mengusapi pipi putih bersih milik Anin secara bergantian dengan lembut. Ares bahkan memberikan senyuman manis kepada Anin.

Anin sendiri masih saja terus menangis karena merasa sangat bahagia bisa melihat Ares di sini. Anin sendiri kini berusaha tenang.

Sampai akhirnya Anin mulai bisa tersenyum kecil. “Aku enggak nyan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status