Share

Bab 60 - Perang Batin

Ares yang melihat Anin menangis langsung segera menarik tubuh perempuan itu untuk dipeluknya. Diusap dengan lembut rambut panjang dari perempuan itu. Sedangkan Anin masih menangis tergugu di dalam pelukan Ares. Sulit rasanya untuk membendung semua kesakitan yang dirasa.

Namun tidak mau semakin terlena akan sikap manis dari Ares, Anin segera melepaskan diri dari pelukan pria itu.

“Terima kasih, Res.” Anin mengatakan begitu pelan yang membuat Ares hanya bisa menghela napas panjang saja dengan kasar. “Kamu pasti akan menemukan perempuan yang tepat nantinya. Kamu pria baik, sedangkan aku—“

“—Stop!” potong Ares, cepat. “Bagiku kamu adalah orang yang tepat, Anindya. Kita pulang, ya. Kamu pasti capek. Kita bahas ini nanti besok saja.”

Ares mengulurkan tangan kepada Anin. Akan tetapi perempuan itu justru menepisnya kasar. Menatap Ares dengan tatapan yang amat sangat sengit.

Di sini Ares mencoba terus bersabar menghadapi Anin. Ares mencoba memahami Anin karena tengah hamil muda. Ares berpikir
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status