Share

Papa?

Enzi mempertanyakan perilaku orang-orangnya yang senang bertindak semau sendiri. Entah kenapa mereka sangat gemar mengiriminya banyak wanita cantik. Dari yang polos hingga nakal. Dari yang mungil hingga tinggi seperti bintang. Mungkinkah karena beberapa tahun terakhir ini ia selalu tampil menyendiri? Perhatian ini sungguh membuatnya sakit kepala.

Ia melirik tubuh wanita yang sedang terbaring di atas lantai tanpa minat. Jangan menyalahkan sikapnya yang kasar. Terkadang orang-orangnya bermain asal tangkap tanpa mau menyelidiki terlebih dahulu latar belakang mereka. Dan kini terbukti seseorang memang sengaja mengirimnya.

"Sekarang kalian tahu apa itu arti dari kata 'kapok'?" Ia menghela napas.

Para pria itu, termasuk Jarno dan Mirko hanya menunduk tanpa keinginan untuk menjawab. Mana mereka tahu kecelakaan seperti ini akan terjadi? Biasanya lancar-lancar saja.

Tidak mendengar tanggapan, Enzi memijat keningnya yang berdenyut. "Kalian terlalu meremehkan lawan. Jangan kira karena itu adalah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status