Share

Bab 32 ikan dan piano

Uap bakso masih nengepul menandakan betapa panasnya makanan tersebut. Kini Rann dan Samudra tengah duduk di sebuah kedai dengan semangkuk bakso yang membuat perut tambah konser.

"Gue kira, lo anak kafean atau restoran mahal," ujar Samudra yang masih mengaduk baksonya, menunggu sedikit lebih dingin agar bisa di makan.

"Enak aja, emang tampang gue anak orang kaya yang kayak gitu apa?" elak Rann tak terima. Rann menatap tajam ke arah Samudra.

"Ya, kan. Gue cuma mengira," ujar Samudra lagi.

"Kelihatan, ya?" Rann refleks menegakan tubuhnya dan mendekatkan wajahnya pada Samudra.

Samudra sedikit terkejut dengan kelakuan cewek di depannya. Cewek yang waktu pertama bertemu terlihat begitu dingin, cuek. Tapi kini dengan cepat keduanya akrab.

Dalam waktu makan siang ini keduanya saling berbincang tentang banyak hal. Mulai dari p

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status