Beranda / Thriller / Samaran Terakhir / HENTAKAN TAKDIR

Share

HENTAKAN TAKDIR

Penulis: InkRealm
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-15 21:52:49

LOKASI: KAPAL PENGEJAR - DEK PENGAWASAN

STATUS WAKTU: PERTEMPURAN PENGHARAPAN

Angin di atas lautan semakin kencang, dan hujan mulai turun dengan deras, membuat laut tampak seperti medan perang yang penuh dengan kekacauan. Kapal pengejar kini hanya beberapa ratus meter dari kapal yang membawa Adrian, dan suara sirine semakin keras memecah keheningan malam yang pekat. Di ruang pengawasan kapal pengejar, Armand berdiri tegang, matanya terpaku pada layar yang menunjukkan posisi Adrian.

"Ini waktunya," Armand berkata dengan suara serak, tangan memegang mikrofon yang terhubung dengan kru di lapangan. "Kita tidak bisa memberi ruang lagi. Pastikan kita siap menghadapi segala kemungkinan."

Kru yang berada di ruang kontrol kapal mulai bergerak dengan cepat, mengecek peralatan dan memastikan senjata siap digunakan. Namun, dalam hati Armand, ada sebuah keraguan yang terus meresap. Ia tahu Adrian bukan hanya buronan biasa, dan jika ada satu orang yang bisa membalikkan keadaan dalam sekejap, itu ad
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Samaran Terakhir   KEPERGIAN YANG TAK TERDUGA

    LOKASI: SEBUAH KEDAI KOPI - PAGI HARISTATUS WAKTU: MENYAMBUT HAL YANG BARUMatahari pagi yang lembut menyinari kota yang mulai bangun dari tidurnya. Di kedai kopi yang terletak di sudut jalan, Adrian duduk di dekat jendela, mengamati kehidupan yang berjalan di luar sana. Keheningan pagi memberi rasa tenang yang aneh, seolah dunia sedang menunggu sesuatu. Tangan Adrian menggenggam secangkir kopi panas yang aroma khasnya mengisi udara sekitarnya.Di meja seberang, Armand duduk dengan ekspresi tenang. Setelah sekian lama bersama dalam pelarian dan pertempuran, mereka berdua kini duduk diam, seolah mencoba memahami apa yang baru saja mereka jalani dan apa yang akan datang. Tidak ada kata-kata yang perlu diucapkan. Semua yang mereka rasakan sudah ada di udara sebuah perasaan bersama tentang dunia yang telah mereka ubah."Apa yang kita lakukan sekarang?" tanya Armand akhirnya, suaranya tenang, namun jelas mengandung kekhawatiran. "Tak ada lagi musuh yang mengejar kita, tapi...""Ya, tapi..

  • Samaran Terakhir   BAYANGAN DARI TAKDIR

    LOKASI: PELABUHAN RUSAK - PAGI HARISTATUS WAKTU: KETIKA SEMUA BERUBAHPagi hari di pelabuhan itu tampak sunyi, namun ada ketegangan yang menyelubungi udara. Kapal-kapal yang biasanya sibuk berlayar kini terhenti, berlabuh dengan posisi yang aneh, seolah dunia ini terhenti sejenak setelah apa yang telah terjadi. Laut yang luas di depan mereka kini tampak tenang, hanya ada riak kecil yang mengalun pelan, seolah ikut merasakan pergeseran yang baru saja terjadi.Adrian dan Armand berdiri di tepi pelabuhan, menyaksikan semua yang ada di sekitar mereka berubah. Dunia yang dulu mereka kenal kini tampak asing, seperti dimensi yang terbalik. Semua itu adalah hasil dari keputusan yang mereka buat bersama menulis ulang takdir yang selama ini membelenggu mereka.Adrian memandang langit yang cerah, merasa untuk pertama kalinya ada kemungkinan baru yang terbuka di hadapannya. Tak ada lagi pengejaran, tak ada lagi ancaman yang mengintai. Mereka berdua kini mengendalikan jalan cerita ini.Namun, per

  • Samaran Terakhir   DIBAWAH CAHAYA TAKDIR

    LOKASI: TENGAH LAUT - KAPAL KARGOSTATUS WAKTU: MOMEN TERAKHIR SEBELUM PERUBAHANAngin laut yang kencang mengguncang kapal kargo itu, membawa aroma asin yang menyengat dan menambah rasa berat yang menggantung di udara. Kabut tebal mulai menghilang, memberikan gambaran samar tentang apa yang ada di depan mereka. Laut yang luas, gelap, dan penuh misteri. Di tengah segala ketegangan yang melingkupi mereka, hanya satu hal yang pasti ini adalah titik akhir dari sebuah perjalanan panjang, atau mungkin justru awal dari sesuatu yang lebih besar.Adrian masih berdiri di atas dek kapal, pena perak di tangannya berkilau di bawah sinar bulan yang perlahan muncul. Setiap hembusan angin menyapu wajahnya, seolah membawa pesan dari dunia yang tak terjangkau oleh akal manusia. Ia merasa seolah dirinya dan takdir yang selama ini ia coba hindari sudah terjalin dalam satu benang merah yang tak bisa dipisahkan lagi.Armand, di sisi lain, berdiri beberapa langkah di belakangnya. Matanya tak lepas dari Adri

  • Samaran Terakhir   MENULIS KEMBALI TAKDIR

    LOKASI: HUTAN GELAP - KAPAL KARGOSTATUS WAKTU: MOMEN PENENTUDi bawah hujan deras yang terus mengguyur, Adrian berdiri tegak di tengah dek kapal yang terombang-ambing. Semua suara di sekelilingnya terasa suram, seolah waktu itu sendiri sedang berhenti. Kabut yang semakin tebal menyelimuti laut, membentuk dinding tak terlihat yang mengisolasi mereka dari dunia luar. Namun, di dalam dirinya, Adrian merasakan ketenangan yang aneh, seolah seluruh alam semesta sedang menunggu keputusan yang ia buat.Pena perak di tangannya berkilau samar, seolah mengingatkan Adrian pada semua hal yang sudah ia lalui perjalanan tanpa ujung yang penuh dengan bayangan, pengejaran, dan takdir yang tak bisa dihindari. Namun, kali ini, ia merasa lebih kuat. Tidak ada lagi rasa takut yang menggenggam hatinya. Sebaliknya, ia merasakan kekuatan baru, kekuatan untuk menulis ulang takdir yang sudah ditulis oleh dunia yang tidak adil ini.Di kejauhan, suara sirine semakin mendekat. Kapal pengejar semakin jelas, cahay

  • Samaran Terakhir   KABUT YANG MENUTUPI TAKDIR

    LOKASI: LAUTAN YANG MENGGANASSTATUS WAKTU: KETEGANGAN MELANDASGelombang laut yang semakin tinggi menghantam kapal yang bergetar keras, seolah tak bisa bertahan lama. Hujan yang deras terus turun, menyelimuti dek kapal dengan lapisan basah yang licin, membuat setiap langkah terasa lebih berat. Mesin kapal berteriak dengan suara gemuruh, mencoba melawan kekuatan alam yang semakin menggila.Adrian berdiri di tengah-tengah badai, terhuyung-huyung, namun tekadnya tetap kokoh. Setiap tetes hujan yang jatuh ke wajahnya terasa seperti penyesalan yang tercurah, namun juga seperti harapan baru yang tumbuh dari dalam dirinya.Pena perak itu masih ada di tangannya, dan saat ia menggenggamnya, ia merasa seolah seluruh alam semesta sedang menantinya untuk membuat pilihan yang tak bisa diubah. Ia tahu, ia sudah berada di titik yang tak bisa mundur lagi. Tidak ada jalan kembali.Dengan cepat, Adrian melompat ke arah tali yang tergantung di sisi kapal, berayun menuju tempat yang lebih tinggi. Kapal

  • Samaran Terakhir   HENTAKAN TAKDIR

    LOKASI: KAPAL PENGEJAR - DEK PENGAWASANSTATUS WAKTU: PERTEMPURAN PENGHARAPANAngin di atas lautan semakin kencang, dan hujan mulai turun dengan deras, membuat laut tampak seperti medan perang yang penuh dengan kekacauan. Kapal pengejar kini hanya beberapa ratus meter dari kapal yang membawa Adrian, dan suara sirine semakin keras memecah keheningan malam yang pekat. Di ruang pengawasan kapal pengejar, Armand berdiri tegang, matanya terpaku pada layar yang menunjukkan posisi Adrian."Ini waktunya," Armand berkata dengan suara serak, tangan memegang mikrofon yang terhubung dengan kru di lapangan. "Kita tidak bisa memberi ruang lagi. Pastikan kita siap menghadapi segala kemungkinan."Kru yang berada di ruang kontrol kapal mulai bergerak dengan cepat, mengecek peralatan dan memastikan senjata siap digunakan. Namun, dalam hati Armand, ada sebuah keraguan yang terus meresap. Ia tahu Adrian bukan hanya buronan biasa, dan jika ada satu orang yang bisa membalikkan keadaan dalam sekejap, itu ad

  • Samaran Terakhir   RENCANA YANG TAK TERDUGA

    LOKASI: KAPAL KARGO - LAUTAN LUASSTATUS WAKTU: SUARA ANGIN YANG MEMECAH KEHENINGANKapal terus melaju dengan kecepatan yang tak menentu. Gelombang laut yang besar menghantam lambungnya, namun Adrian tetap berdiri tegak di dek, menatap gelapnya lautan yang tak terhingga. Angin yang dingin menyapu wajahnya, seolah membawa pesan yang belum tersampaikan. Di balik kabut yang menyelimuti cakrawala, ia tahu ada bahaya yang mengintai, namun ia juga merasakan kedamaian yang tak pernah ia rasakan sebelumnya."Apakah ini yang aku cari?" pikir Adrian, matanya merenung jauh ke horizon. Selama ini ia selalu berlari, melarikan diri dari bayangannya, dari masa lalu yang terus menghantui. Tapi kini, di tengah lautan yang tak terhingga ini, ia merasa seakan berada di ambang keputusan besar. Sesuatu yang lebih besar dari sekadar melarikan diri.Pena peraknya tetap digenggam di tangannya, terasa lebih berat dari sebelumnya, seolah memberikan beban yang tak terucapkan. Namun, kali ini bukan beban yang me

  • Samaran Terakhir   KEGELAPAN YANG MENUNGGU

    LOKASI: PELABUHAN - LAUTAN TERBUKASTATUS WAKTU: HAMBATAN YANG TAK TERDUGAKapal itu terus melaju, mencabik angin yang menyapu lautan luas. Gelombang ombak yang semakin tinggi seolah ingin menelan kapal besar itu, namun Adrian tetap berdiri tegap di pinggir dek. Matanya terpaku pada langit malam yang gelap, dengan hanya sedikit cahaya bintang yang tampak di atas. Ia tahu bahwa meskipun lautan ini luas, ia tidak benar-benar bebas. Dunia yang ia tinggalkan di pelabuhan akan mengejarnya.Pikirannya kembali melayang, mengingatkan pada kenyataan yang ia tinggalkan begitu saja. Armand, polisi, dan detektif yang mengejarnya mereka adalah bayangan yang takkan pernah hilang. Bahkan setelah meninggalkan kota, jejaknya tetap membayang. Ada sesuatu yang lebih besar yang ia takuti, sesuatu yang belum ia hadapi sepenuhnya.Adrian menggenggam pena peraknya lebih erat, seolah benda itu adalah pengingat bahwa ia masih memiliki kendali atas takdirnya. Namun, semakin ia berpikir, semakin ia menyadari ba

  • Samaran Terakhir   ANGIN PERUBAHAN

    LOKASI: PELABUHAN - PAGI HARISTATUS WAKTU: BERJALAN MENUJU TUJUANAngin pagi yang segar menyapu wajah Adrian, mengusir kegelapan malam yang masih menyelimuti pikirannya. Di pelabuhan yang sepi ini, hanya ada suara ombak yang menghantam dermaga dan deru mesin kapal yang berlalu-lalang. Meskipun dunia terasa seperti berputar di luar kendalinya, Adrian merasakan keheningan yang dalam di dalam dirinya. Ia tahu bahwa ini adalah titik balik. Sebuah tempat di mana ia harus menentukan arah baru dalam hidupnya.Di kejauhan, sebuah kapal kargo besar melaju perlahan, membawa beban yang sama sekali tidak terlihat oleh mata telanjang beban yang mungkin hanya bisa dipahami oleh mereka yang berdiri di luar batas kehidupan biasa. Adrian menatap kapal itu, merasakan ketegangan yang tiba-tiba mengalir dalam darahnya. Ini adalah perjalanan yang penuh dengan risiko, dan sekali lagi, ia harus memilih apakah akan bersembunyi di balik bayangannya atau menghadapi masa depan yang penuh ketidakpastian.Langka

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status