Share

BAB 26: Menabur Garam di Luka Menganga

PoV Oki Fariani

“Mama mohon Nak, jangan menangis lagi! Jangan menangis, tolooong!” Aku berbisik sambil merintih,  memohon dengan amat sangat pada Bayu yang terus menangis di tengah malam ini. Mataku sudah sembab, bengkak karena air mata yang terus merembes.

Sementara itu Herdi dengan suara dengkuran yang amat besar, masih tertidur pulas tak terganggu sama sekali dengan jeritan nyaring Bayu sejak tadi. Boro-boro membantu menenangkan anaknya, Herdi lebih senang main game hingga ketiduran.

P*ting ASI ku lecet, ada luka dan darah di sana. Tiap Bayu meminta ASI, aku akan menggigil menahan perih. Belum lagi asupan sayur katuk yang hari ini ibu masakkan untukku, membuat bengkak p*yudara hingga mengeras dan jangan ditanya rasa sakitnya seperti apa.

P*yudara sudah seperti batu dengan ukuran seperti ulekan, lengkap dengan urat-urat bertonjolan. Badanku demam, dan tubuhku penuh rasa sakit, hingga tak tahu lagi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status