Home / Urban / Sang Dewa Perang Terkuat / 71. Ini Menakutkan!

Share

71. Ini Menakutkan!

Author: Zila Aicha
last update Last Updated: 2025-03-24 09:48:56

Melihat senyuman James yang penuh keyakinan itu, Ben seketika sadar bila sahabatnya itu memang tidak bisa ditebak.

Tapi, saat dia kembali mengingat bagaimana hubungan antara James dan Riley di masa lalu, dia merasa bila semua yang dikatakan oleh James memang benar adanya.

Riley selalu terbuka sepenuhnya pada James. Pemuda itu hanya menyembunyikan satu hal, yakni fakta mengenai dirinya yang merupakan putra William Mackenzie. Selain itu, Riley tidak memiliki rahasia lain dari James.

Sementara itu, Riley pun menjadi satu-satunya orang yang bisa memahami James dengan sangat baik. Hanya Riley yang mampu mengerti setiap tindakan yang dilakukan oleh James dan James pun hanya mau membicarakan banyak hal dengan Riley.

Maka, dengan melihat semua fakta itu Ben akhirnya mengangguk, “Baiklah, kalau begitu. Aku harus melakukan apa?”

James mendengus dan langsung memasang wajah cemberut, “Ayolah, Ben! Aku tadi sudah memberitahumu.”

Ben memutar bola mata, “Aku masih tidak mengerti. Tolong jelaskan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Sang Dewa Perang Terkuat    101. Ini di Luar Dugaanku!

    Usai mendengarkan perkataan Xylan Wellington- sang raja muda, sebuah senyuman cerah pun mengembang di bibir Gary Davis.Dengan hati yang dipenuhi oleh rasa lega luar biasa, dia berkata, “Sungguh suatu kehormatan bagi saya menjadi salah satu dari orang yang Anda percaya, Yang Mulia.”Xylan balas tersenyum, “Maka dari itu … tunggu apa lagi? Ayo, duduklah!”Gary mengangguk dan akhirnya mengambil tempat duduk di sebelah James. Bersamaan dengan hal itu, Ronald melempar sebuah lirikan pada Gary dengan tatapan senang, tanda dia juga merasa telah berhasil mendapatkan sebuah kepercayaan penuh dari Xylan.Beruntungnya, James Gardner, selaku jenderal perang Kerajaan Ans De Lou itu berhasil merekam kejadian langka itu.Berbahagialah kalian berdua! Tapi … ini hanya sementara, James membatin.“Baiklah, mari kita lanjutkan acara makan bersama kita!” Xylan berujar pelan.Dia memerintahkan para pelayan untuk menyajikan menu-menu lezat yang menggugah selera. Di sela-sela acara makan tersebut, tidak lu

  • Sang Dewa Perang Terkuat    100. Orang-orang Kepercayaan

    Ah, James benar-benar sedang diuji kesabarannya. Dia tidak menduga bahwa ternyata rajanya yang sekarang itu ternyata tidak hanya masih berusia sangat muda, tapi juga memiliki sifat kanak-kanak.Namun, dia sama sekali tidak keberatan dan kemudian tersenyum lalu menjelaskan, “Karena saya pun tidak tahu bagaimana menjelaskannya pada Anda, Yang Mulia.”Xylan memutar bola matanya, “Kau tidak bisa menjelaskannya atau … memang kau tidak mau, Jenderal Gardner?”James tersenyum miring sebagai tanggapan dari perkataan Xylan.Hal itu pun cukup jelas bagi Xylan sehingga dia langsung menanggapi, “Oh, baiklah. Terserah kau saja.”“Untuk sekarang aku melepaskanmu, Jenderal Gardner. Tapi … ingatlah, kau berhutang sebuah penjelasan padaku. Kau harus mengatakannya padaku begitu kau tahu caranya. Kau … mengerti?” lanjut Xylan.James menganggukkan kepala pada sang raja muda. Dia tersenyum lagi dan menjawab, “Tentu, Yang Mulia. Saya pasti akan mengatakan semuanya pada Anda.”Setelah mengatakan hal itu, Ja

  • Sang Dewa Perang Terkuat    99. Bukan Kau!

    Ketika pemuda itu sedang menggerutu lantaran kesal, tiba-tiba dia mendengar langkah kaki seseorang dari arah belakangnya.Pria yang mengenakan seragam prajurit utama raja itu meliriknya sekilas dan berkata dengan nada suara pelan, “Mereka memang mencurigai Anda, Yang Mulia. Tapi … percayalah mereka tidak akan menemukan apapun.”Gary Davis, pria muda yang masih tak melepaskan arah pandangannya pada Xylan Wellington dan James Gardner itu mendesah pelan dan segera membalas tanpa menoleh, “Kau yakin?”“Tentu saja, Yang Mulia. Saya jamin, identitas Anda tetap aman,” jawab pria itu dengan nada suara yang lagi-lagi masih begitu sangat pelan.Gary menghela napas panjang, “Baiklah, aku percaya padamu. Lanjutkan tugasmu, Ron!”“Iya, Yang Mulia,” sahut Ronald. “Mohon Anda tidak perlu mencemaskan apapun karena saya … pasti akan melakukan apapun demi melindungi Anda,” Ronald menambahkan.Gary mengangguk dan menjawab singkat, “Hm. Iya.”Ronald tidak berkata apapun lagi dan segera bergegas berjalan

  • Sang Dewa Perang Terkuat    98. Kurang Ajar!

    Jim Chesnut dengan sangat terpaksa menjawab, “Maaf, teman-teman. Aku … tidak bisa mengatakannya pada kalian.”“Maafkan aku!” ulang Jim seraya menatap penuh permohonan maaf sekaligus meminta sebuah pengertian dari teman-teman baiknya.Doris Tan menggigit bibir bawahnya dan langsung melirik ke arah dua teman baiknya. Pria yang usianya lebih tua satu tahun dari Jim itu seakan memiliki sebuah firasat kuat bahwa setelah Jim menyatakan keberatannya untuk bercerita kepada mereka, sebuah masalah akan segera timbul. Sesungguhnya dia ingin mencegah perpecahan yang mungkin akan terjadi, tapi dia ragu bisa melakukannya.Dia bisa melihat kekesalan yang mulai timbul di dalam dua pasang mata teman-teman baiknya itu.Sementara Jim yang memiliki harapan tinggi teman-temannya akan mengerti itu ternyata harus menerima kekecewaan yang besar saat dia melihat Dylan dan Ludor menatap penuh ketidaksukaan kepadanya.“Oh, jadi kau mau merahasiakannya?” Dylan bertanya dengan nada sinis.Ludor mendecakkan lida

  • Sang Dewa Perang Terkuat    97. Tugas Penting

    “Iya, Tuan Chesnut,” jawab Camelia hampir saja menggertakkan gigi akibat kesal.“K-kau yakin? Benar-benar namaku? Raja menyebutkan namaku?” Jim bertanya seraya menunjuk dirinya menggunakan jari telunjuk kanannya.Ah, sepertinya Camelia harus lebih melatih kesabarannya lagi. Sebab, para prajurit utama yang berdiri di dekatnya itu rupanya tidak sepintar yang seharusnya.Mungkin, mereka hanya kuat secara fisik saja. Tapi, untuk urusan berpikir, sepertinya amat sangat lambat, pikir Camelia dengan sambil mengerutkan dahi. “Iya, Tuan Chesnut. Anda diminta untuk menghadap raja,” jawab Camelia.Jim terpana. “Itu sungguhan? Rasanya ini seperti ….”Sebelum Camelia Hart sempat menjawab pertanyaan dari Jim Chesnut, Ludor Flee yang tidak bisa menahan rasa penasarannya pun bertanya, “Perintah apa, Nona?”“Perintah khusus? Bagaimana bisa?” Dylan Chick juga ingin tahu.Camelia yang tidak mau berada di area itu lama-lama segera menjawab, “Tentu saja itu di luar kendaliku. Maksudku … apa perintahnya

  • Sang Dewa Perang Terkuat    96. Perintah dari Raja

    Pelayan muda bernama lengkap Camelia Hart itu segera menunduk dan menjawab dengan nada takut-takut, “Tidak, Yang Mulia.”“Baik, Yang Mulia. Saya … undur diri terlebih dulu,” kata Camelia.Gadis muda itu menoleh ke arah teman-temannya, memberikan sebuah kode yang mana merupakan sebuah ajakan untuk meninggalkan kediaman raja.Para pelayan itu mengangguk dan hendak mengikuti Camelia. Namun, sebelum mereka sempat melangkah mereka mendengar suara Xylan yang berkata, “Kalian tetap di sini.”Mereka pun segera menoleh dan dengan ekspresi bingung berdiri tanpa bersuara. Sementara Camelia Hart yang keheranan pun membuka mulut, “Yang Mulia,saya-”“Yang aku perintahkan untuk menemui Jim Chesnut itu kau, Camelia. Sedangkan mereka … yah, aku masih membutuhkan mereka di sini,” jelas Xylan.Perkataan Xylan itu tampak janggal sebab biasanya dia tidak ingin dilayani tanpa Camelia,

  • Sang Dewa Perang Terkuat    95. Memang Kenapa?

    Xylan Wellington pun tidak langsung menjawab pertanyaan Ronald Wings. Sang raja muda itu tampak berpikir serius dengan alis berkerut.“Aku … belum bisa memastikan hal itu,” kata Xylan terdengar ragu-ragu.Ronald menggigit bibir bawahnya. Ah, perkataannya itu sebenarnya sama halnya dengan menuduh salah satu dari pelayan mengkhianati raja. Sebab, hanya pelayan yang saat percakapannya dengan raja berlangsung yang ada di sekitar mereka. Akan tetapi, semua pelayan raja yang dekat dengan mereka saat itu adalah wanita. Ronald pun merasa sudah salah berbicara.Namun, di kala dia hampir saja membuka mulut untuk mengoreksi perkataannya, Xylan malah berkata, “Aku akan melakukan sesuatu untuk memeriksanya.”Ronald melebarkan mata, tampak kaget. “Yang Mulia, saya mohon ampun. Apa yang saya katakan tadi-”“Yang kau katakan itu bisa saja terjadi. Yah, aku pikir aku harus mempertimbangkan banyak hal. Jadi, bukan suatu perkara besar jika aku harus memeriksa para pelayan wanita,” Xylan memotong perka

  • Sang Dewa Perang Terkuat    94. Perkiraan

    James menggelengkan kepala, “Tidak bisa aku katakan sekarang.”Reiner seketika menghela napas kecewa. “Kau ini … membuat kami penasaran.”“Benar, mengapa kau tidak bisa mengatakannya sekarang?” Ben bertanya dengan ekspresi penuh rasa ingin tahu.“Apa kau tidak bisa memberikan kami sedikit saja … titik terang?” Shin mencoba membujuk dengan penuh harap.James terkekeh pelan, “Maaf, aku benar-benar belum bisa memberitahu kalian sekarang, tapi … aku yakin tidak akan lama kita akan tahu semuanya.”Diego menatap dengan tatapan tidak yakin, “Kita atau kau saja yang akan tahu?”James mengulas senyuman cerah, “Tentu saja kita semua.”“Aku tidak percaya,” sahut Alen secepat kilat.Sang jenderal perang sontak mengedipkan mata berulang kali dan menatap satu persatu teman-teman baiknya dengan tatapan bingung.Dia pun menunjuk dirinya sendiri dengan jari telunjuk kanannya dan berujar, “Kau pikir aku berbohong? Sejak kapan aku berbohong atau mengingkari janjiku?”Ben mengerutkan kening dan terlihat

  • Sang Dewa Perang Terkuat    93. Situasi Tidak Baik

    Ben langsung meringis. Sedangkan Alen dan Shin tertawa garing bersamaan. Lalu, Diego berpura-pura menatap ke arah atas.Akan tetapi, Reiner dengan berani membalas, “Ini bukan soal kasihan kepadamu. Aku … hanya berpikir Riley sangat keterlaluan.”James mendecakkan lidah dan mengambil tempat duduk yang kosong, tempat di sebelah Diego yang langsung menoleh ke arahnya dengan tatapan yang masih sama.“Itu haknya,” jawab James terdengar santai.“Hak? Hak apa maksudmu? Hak membuat teman baiknya kesusahan?” balas Reiner tidak mengerti.James mengangkat bahu, “Aku juga telah membuatnya kesulitan selama beberapa tahun ini.”Shin melebarkan mata, “Hei, apa yang sedang kau bicarakan? Kesulitan apa? Dia-”“Aku meninggalkan istana ini dan membiarkan Riley mengatasi semua masalah di kerajaan ini sendirian. Maksudku … aku tahu kalian selalu ada untuknya dan begitu banyak

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status