Share

Bang Adi Pingsan?

"Truknya siapa, Bang? Bagus, ya? Dan itu bawa apa?" tanyaku beruntun. Bang Adi tertawa kecil, lalu menjawab, "Kendaraan operasionalku, Sum. Ayo, kita makan! Ini soto Mpok Diah, kesukaanmu."

"Iya, Bang. Sebentar aku siapkan, atau kamu mandi dulu?"

"Mandinya nanti saja, Sum. Aku sudah lapar sekali," ucap Bang Adi. Aku mengangguk menyetujuinya, kami pun menikmati soto ayam tersebut, memang tidak salah aku menyukainya, memang lezat sekali.

"Sum, aku ke masjid dulu, ya. Mau Magrib dan Isya di sana!" seru Bang Adi, selepas mandi.

"Iya, Bang!" Aku buru-buru menjawab, karena desakan buang hajat sudah di tak tertahankan, aku bergegas ke kamar mandi sekalian membersihkan diri.

Selesai menunaikan salat Magrib, aku melanjutkan membaca Al-Quran, sambil mengelus perut agar jabang bayi yang ada dalam kandungan menjadi anak soleh. Aku menitikkan air mata kebahagiaan, bersyukur Allah berkenan menitipkan rahmatNya kepadaku.

***

"Huh
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status