Share

Bab 17: Selamat Tinggal Bagaskoro dan Bajulgeni

Tanpa basa-basi Guru Mada langsung mengarahkan tinjunya ke arah perut master. Dengan cekatan pula, master memiringkan tubuhnya untuk menghindari serangan dari Guru Mada. Namun kecepatan serangan Guru Mada mengungguli kecepatan master, alhasil Master terkena sedikit efek dari serangan Guru Mada.

"Kurasa rambutku memang sudah beruban semua, dan kulitkupun juga mulai keriput. Namun, tekad dan semangat ku masih seperti anak muda, hahaha," ejek Guru Mada. "Hahaha, sebuah persepektif yang hebat, kau boleh bangga dengan satu pukulan mu itu, namun tidak dengan yang berikut berikutnya," timpal Master. Hal tersebut terjadi berulang-ulang. Kadangkala yang menyerang adalah Master dan yang bertahan adalah Guru Mada, kadang pula sebaliknya.

Di lain sisi, Bagaskoro, Bajulgeni, Xi Zhang yang awalnya menyaksikan dengan penasaran, mulai bosan dikarenakan tau itu semua hanya Pertarungan persahabatan. Jadi sekuat apapun serangan yang dilancarkan itu hanyalah sebuah candaan. Mereka pun akhirnya lebih memi
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status