Share

7. Hewan Roh

Pandangan Bai Lihai berkeliling melihat ruangan yang belum pernah ia lihat. Ruang itu begitu gelap dengan sedikit cahaya redup.

"Tempat apa ini? Bagaimana aku bisa berada di tempat ini?" Bai Lihai bergumam sendiri.

Pandangan si pemuda akhirnya terhenti pada salah satu sudut ruangan. Dapat ia lihat, sebuah patung yang menyerupai makhluk aneh yang ia temui di Puncak Makam Naga.

Di depan patung itu, tertancap pedang berwarna ungu gelap dengan gagang memiliki motif seperti kepala makhluk aneh itu. Pedang itu adalah pedang yang sama dengan yang ia temukan saat melarikan diri dari kejaran anggota Sekte Gerbang Naga.

"Apa arti ini semua? Apa yang mereka inginkan dariku?"

Seketika, pedang itu mengeluarkan cahaya dan sebuah ledakan terjadi di ruang itu.

"Hah... hanya mimpi!" Bai Lihai langsung terbangun. Apa yang ia lihat sebelumnya hanyalah mimpi.

"Ini bukan mimpi biasa. Makhluk itu seperti ingin menyampaikan sesuatu padaku!" Bai Lihai bergumam sendiri.

Saat ini, Bai Lihai berada di tengah hutan. Ia tidak menemukan desa atau kota di dalam perjalanan, sehingga memutuskan tidur di alam terbuka. Si pemuda pun membangkitkan diri untuk melanjutkan kembali perjalanannya.

Namun, tiba-tiba saja Bai Lihai mendengar suara keributan dari tempat tersebut. Seperti terjadi sebuah pertarungan. Si pemuda pun berjalan mendekat ke arah sumber suara.

"Sekte Gerbang Naga! Mereka ada di sini!" Gumam Bai Lihai setelah melihat apa yang terjadi.

Terdapat sekitar enam anggota Sekte Gerbang Naga yang saat ini sedang bertarung dengan sebuah laba-laba berukuran besar.

"Laba-laba Racun! Untuk apa mereka memburu Hewan Roh ini?"

Laba-laba itu bukanlah laba-laba biasa, melainkan sejenis Hewan Roh yang disebut Laba-laba Racun.

Hewan Roh sendiri adalah hewan yang memiliki kemampuan untuk berkultivasi. Ada sedikit perbedaan bentuk antara Hewan Roh dengan hewan aslinya, terutama dalam segi ukuran tubuh.

Dibandingkan dengan Kultivasi manusia, Kultivasi Hewan Roh juga sedikit berbeda. Kultivasi Hewan Roh cenderung akan menonjolkan Elemen yang ia miliki. Sangat berbeda dengan manusia yang butuh teknik khusus untuk menggunakan Elemen.

Selain itu, Elemen milik Hewan Roh juga sedikit berbeda. Ada beberapa jenis Elemen yang tidak dimiliki manuasi, tapi dimiliki oleh Hewan Roh, salah satunya adalah Racun.

"Cepat buat formasi! Kita serang binatang ini dari berbagai arah!" Teriak salah seorang anggota Sekte Gerbang Naga memberi perintah pada teman-temannya.

Keenam Kultivator itu segera membuat formasi untuk melakukan serangan. Serangan dilakukan secara bersama-sama dalam sebuah pola yang terstruktur.

Laba-laba Racun sama sekali tidak terpengaruh dengan serangan tersebut, yang ada hewan itu justru membalas menyerang. Keenam Kultivator langsung menghindar karena takut terkena racun dari binatang itu. Formasi yang mereka buat seketika menjadi hancur.

"Bodoh! Hewan Roh ini berada di ranah Initial Foundation. Serangan seperti itu tidak akan berpengaruh padanya!" Gumam Bai Lihai yang melihat pertarungan dari persembunyian.

Satu orang Kultivator terlempar karena mendapat serangan dari Laba-laba Racun. Tubuhnya menghantam pohon tempat di mana Bai Lihai melihat pertarungan.

Seketika, Kultivator itu melihat keberadaan Bai Lihai. Ia mengenali wajah pemuda itu.

"Kau...! Bukankah kau si sampah yang telah membuat lumpuh cucu Tetua Agung!"

Bai Lihai menatap sejenak pada Kultivator itu. Tidak ada balasan yang diucapkan si pemuda. Kembali ia mengarahkan pandangan pada pertarungan.

"Hewan Roh dengan Eleman berunsur Racun jarang ditemui. Inti Roh hewan ini sudah pasti memiliki nilai jual yang tinggi." Bai Lihai kembali bergumam.

"Apa yang kau katakan? Setelah sekian lama kau menghilang, akhirnya kau muncul juga. Tidak akan kubiarkan kau lolos kali ini!"

Kultivator itu berusaha menangkap Bai Lihai. Namun, dalam satu pukulan, si pemuda berhasil membuat Kultivator itu tersungkur.

Tidak berselang lama, Bai Lihai mengeluarkan sebuah pedang dari Cincin Ruang-nya dan segera bergerak ke arah Laba-laba Racun.

Si pemuda menjatuhkan diri dan menyusur tanah. Ia melewati bagian bawah Hewan Roh dan menyerang bagian perut hewan itu. Seketika, Laba-laba Racun langsung tumbang.

Meski Bai Lihai masih berada di ranah Qi Refining, tapi ia bisa menumbangkan Hewan Roh yang berada di ranah Initial Foundation dalam satu kali serangan.

Itu dikarenakan Bai Lihai menyerang bagian paling lemah Hewan Roh tersebut dan juga menggunakan senjata yang lebih baik.

Di sisi lain, Kultivator Sekte Gerbang Naga langsung memandangi Bai Lihai yang datang secara tiba-tiba.

"Bukankah itu si sampah yang menjadi buronan sekte!"

"Berani sekali dia muncul dihadapan kita! Apa dia berniat menyerahkan diri!"

"Sepertinya ini hari keberuntungan kita. Kita akan mendapatkan Inti Roh Laba-laba Racun sekaligus menangkap buronan sekte. Tetua Agung pasti akan memberi penghargaan pada kita!"

Bai Lihai sama sekali tidak menghiraukan apa yang dikatakan oleh mereka. Ia lebih sibuk membelah tubuh Hewan Roh itu dan mengambil Inti Roh-nya. Langsung saja, si pemuda memasukkannya ke dalam Cincin Ruang.

Sontak, apa yang dilalukan Bai Lihai itu membuat para anggota Sekte Gerbang Naga terkejut.

"Inti Roh itu milik kami! Kembalikan itu pada kami!" Teriak salah seorang Kultivator.

Bai Lihai memandangi mereka dengan tatapan dingin tanpa ekspresi. "Aku yang membunuh Hewan ini, jadi aku yang berhak memiliki Inti Roh hewan ini!"

Jelas saja para anggota Sekte Gerbang Naga marah dengan perkataan Bai Lihai. Namun, kemarahan itu cepat menghilang setelah menyadari bahwa pemuda yang ada dihadapannya hanyalah seorang sampah. Tidak akan sulit merebut Inti Roh itu kembali.

"Hahaha...! Untuk apa Inti Roh itu bagimu! Sebentar lagi kau akan kami bawa kembali ke Sekte Gerbang Naga." Ucap salah seorang Kultivator.

"Dengan kemampuan yang kalian miliki, aku tidak yakin kalian bisa melakukannya!" Bai Lihai membalas.

Keenam Kultivator saling memandang. Dalam beberapa detik, mereka langsung tertawa terbahak-bahak. Ucapan Bai Lihai terasa bagai lelucon bagi mereka.

"Apa yang dimakan si sampah ini sampai dia berpikir bahwa dia hebat!"

"Dia bukan salah makan, tapi kepalanya tertimpa buah kelapa jatuh. Otaknya jadi rusak dan dia tidak sadar dengan dirinya sendiri!"

Bai Lihai tidak menghiraukan ledekan mereka. Ia segera beranjak pergi meninggalkan mereka yang masih tertawa terbahak-bahak.

"Kenapa kalian malah tertawa! Dia berniat kabur!" Ucap salah seorang Kultivator.

Langaung saja, keenam Kultivator itu mengejar Bai Lihai yang telah berjalan.

Si pemuda menyadari apa yang dilakukan oleh keenam orang itu. Dengan gerak cepat, ia mengindari setiap upaya yang dilakukan oleh Kultivator Sekte Gerbang Naga dalam menangkapnya.

Salah satu kelebihan seorang Kultivator yang memiliki Elemen berunsur Petir adalah ia bisa bergerak lebih cepat dari pada Kultivator yang setingkat dengannya.

"Bagaimana dia bisa bergerak secepat itu. Kecepatannya setara dengan Kultivator Initial Foundation!"

"Apa isu yang beredar selama ini benar, si sampah itu menyembunyikan kemampuan yang sebenarnya!"

Hanya dalam satu gerakan Bai Lihai sudah bisa membuat keenam orang itu menjadi sedikit lebih waspada pada dirinya. Setidaknya, di sini Bai Lihai sudah memberi penegasan, bahwa ia bukan lagi seorang sampah seperti dahulu.

Bai Lihai melayangkan tatapan tajam pada keenam orang itu. Raut wajahnya datar tanpa ekspresi, tapi menunjukkan sebuah kepercayaan diri yang tinggi.

"Jika aku menyerahkan diri, hukuman apa kira-kira yang akan kudapatkan?" Sebuah pertanyaan keluar dari mulut Bai Lihai.

Keenam orang itu membalas dengan sebuah senyum sinis. "Jadi kau ingin tau? Kalau begitu, ikut saja dengan kami. Kau akan tau apa hukumanmu setelah kami membawamu pada Tetua Agung!"

Bai Lihai tersenyum kecil. Ia tidak akan mendapatkan jawaban dari orang-orang itu. Seketika, ia berbalik badan dan melangkah pergi meninggalkan anggota Sekte Gerbang Naga.

"Berhenti! Kau pikir kau bisa pergi begitu saja setelah bertemu kami!" teriak salah satu Kultivator.

Mereka berenam langsung mengejar Bai Lihai. Dalam beberapa langkah, mereka sudah mengepung si pemuda. Masing-masing mereka mengacungkan bilah pedang pada Bai Lihai.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status