Share

Bab 685

Author: Abimana
"Ah!"

Setelah mendengar nama Kemal, Selir Pangeran Maruta menjerit lalu menangis. "Pangeran, kamu harus menemukan Euis dan Esih sesegera mungkin. Kalau tidak, mereka akan berakhir seperti Putri Lili."

Kemal sangat menyukai wanita. Selama dia menyukai mereka, dia akan menculik mereka tanpa memandang status mereka.

Lebih dari setengah tahun yang lalu, Kemal bertemu Putri Lili di jalan. Dia tertarik dengan paras Lili, kemudian langsung menculiknya.

Ketika Pangeran Tuntoro menemukan Putri Lili, gadis itu telah dilecehkan oleh Kemal.

Pangeran Tuntoro sangat marah dan langsung pergi ke istana untuk mengajukan pengaduan.

Akan tetapi, tidak ada gunanya.

Karena saat itu, Arga sudah sakit parah, sedangkan Dewi telah lama menjadi boneka tanpa kekuasaan.

Pengaduan itu gagal, Pangeran Tuntoro malah diserang balik oleh Kemal.

Katanya, Putri Lili yang menggodanya.

Kepolosan seorang wanita hancur, jadi Putri Lili hanya bisa menikahi pria yang melecehkannya atau bunuh diri.

Pangeran Tuntoro tidak tega
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Ahmad Mahzumi
kurang puas udah habis ngisi cuma sedikit kalau update
goodnovel comment avatar
Ahmad Mahzumi
updatenya kurang banyak
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 994

    "Pangeran Maruta." Arjuna tersenyum. "Kamu benar-benar ayah mertuaku. Kamu tahu semua yang kupikirkan.""Arjuna, kamu juga ingin memenggal kepala Raja Kalima? Bagus, ayo kita pergi sekarang!"Setelah itu, Pangeran Maruta menarik lengan Arjuna, menyeretnya keluar."Hentikan mereka!"Suara Dewi dan Yudha terdengar hampir bersamaan.Yudha khawatir Pangeran Maruta akan memanfaatkan kesempatan untuk membawa Arjuna kabur.Dewi khawatir Arjuna akan mengikuti Pangeran Maruta pergi memenggal kepala Raja Kalima.Meskipun Raja Kalima saat ini berada di Kota Phoenix, dia tidak diragukan lagi dijaga ketat.Arjuna dan Pangeran Maruta memang masing-masing memiliki keterampilan luar biasa dan kekuatan bawaan.Namun bagaimanapun juga, mereka hanya dua orang. Bagaimana bisa mengalahkan puluhan ribu prajurit?Setelah Arjuna dan Pangeran Maruta dihentikan, Galang langsung berlutut."Paduka Kaisar, Kota Phoenix adalah wilayah Bratajaya. Aku bersedia memimpin Pasukan Patroli untuk melawan Pasukan Kalima unt

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 993

    Ketika gelisah secara emosional, kemampuan otak manusia untuk berpikir secara efektif menurun, mengakibatkan banyak kesalahan penilaian."Karena kamu mau berbicara denganku, mari kita mulai.""Bagaimana kamu ingin bernegosiasi? Kamu ingin langsung memberi kami 20 juta tael perak sekarang, atau 30 juta tael di malam hari?""Arjuna, aku sudah mencari tahu tentangmu sebelum datang.""Ingatanmu bagus. Kudengar kamu pernah menghafal sebuah buku dan membuat seorang cendekiawan muntah darah.""Ayo ...." hinaan Faris makin jelas. "Bacakan semua klausul negosiasi yang kamu hafal, biar aku dengar. Kalau belum hafal, aku bisa mengajarimu.""Aku tidak pernah menghafal itu," kata Arjuna datar."Baguslah kalau belum hafal, karena itu memakan waktu dan tidak berguna. Kurasa kamu cukup bijaksana. Berikan saja 20 juta tael perak sekarang, jangan berlama-lama.""Hm!" Arjuna mengangguk. "Memang terlalu berlama-lama."Begitu ucapannya terlontar, Arjuna mengeluarkan senapan kecil dari pinggangnya, kemudian

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 992

    Lidah sadis Faris benar-benar sesuai reputasinya.Hanya dengan beberapa patah kata, dia membuat Miko terdiam.Kata-kata, ritme, dan logika Faris sangat tepat. Tak satu pun kata yang dia ucapkan adalah omong kosong.Miko merupakan orang yang pandai berbicara di Bratajaya. Namun, dia tidak ada apa-apanya di depan Faris."Intinya ... Negara Kalima bersikap tidak masuk akal dan keterlaluan!"Wajah Miko memerah. Kata-kata yang paling sering dia gunakan adalah "tidak masuk akal" dan "kelewatan."Faris pandai bicara dan menantang, juga cukup arogan. Dia menatap Arjuna dan Yudha dengan penuh tantangan. "Kenapa? Hanya Menteri Ritus yang bisa bicara di Bratajaya?"Melihat Arjuna dan Yudha hanya diam, Faris makin arogan. "Sepertinya hanya Menteri Ritus yang bisa bicara dan cara bicaranya seperti anak kecil. Yang lain bisu."Perdana Menteri Negara Kalima, Santosa, yang bahkan tidak menyapa Arjuna dan Yudha dari tadi, bersifat sama arogannya. Dia minum teh lalu berujar, "Kalau tidak, bagaimana mung

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 991

    Jatuhnya parah, tangan serta lututnya berdarah."Yang Mulia!" Orang-orang di sekitar Yudha panik."Jangan berteriak. Aku baik-baik saja. Negosiasi lebih penting!"Yudha mendorong orang-orang di sekitarnya, lalu berdiri sambil menahan rasa sakit."Yang Mulia Arjuna, maaf karena aku ceroboh. Aku benar-benar sudah tua, naik tangga saja bisa jatuh." Yudha meminta maaf kepada Arjuna sambil berdiri."Yang Mulia tidak membalut luka dulu?" tanya Arjuna sambil melihat lutut Yudha yang berlutut."Tidak, tidak, urusan negara lebih penting!"Yudha terus berjalan maju. Makin dia menahan, makin banyak darah mengalir dari lututnya. Wajahnya sudah mulai memucat karena berdarah.Arjuna tidak mengatakan apa-apa lagi.Yudha sengaja.Dia berakting dengan susah payah agar Arjuna menghadapi utusan Negara Kalima sendirian.Jika negosiasi gagal, Arjuna yang menanggung kesalahannya."Yang Mulia!"Beberapa suara terdengar di sekeliling. Yudha yang kesakitan dan kelelahan pun terjatuh."Jangan khawatirkan aku. P

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 990

    Miko, yang sudah lama berhati-hati dan bergantung pada belas kasihan negara lain, telah terbiasa ditindas. Jadi, ketika Negara Kalima menawarkan untuk mengembalikan Kota Phoenix dengan 10 juta tael perak, Miko sungguh senang."Ya, 10 juta tael perak sebagai biaya hunian. Tidak boleh kurang sedikit pun!" Suara Arjuna terdengar tegas dan penuh tekad."Baik, Yang Mulia, aku pergi sekarang."Miko, yang merasa sangat gelisah, pergi ke aula samping untuk melanjutkan negosiasi dengan utusan Negara Kalima.Tak lama kemudian, Miko kembali dengan ekspresi muram."Yang Mulia, Paduka Kaisar, Negara Kalima tidak setuju dan bersikeras meminta 10 juta tael perak. Kalau tidak, pasukan mereka tidak akan mundur. Selain itu ...."Miko melirik Arjuna. "Negara Kalima juga mengatakan, 10 juta tael perak, tidak boleh kurang sedikit pun."Setelah mendengar kata-kata Miko, Yudha yang sedari tadi diam akhirnya tersenyum tipis.Setelah menjabat sebagai Perdana Menteri Kiri selama beberapa hari dan mengalahkan Ne

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 989

    "Apa syaratnya? Cepat katakan, Paduka Kaisar pasti akan mengambil keputusan," kata Yudha."Utusan Negara Kalima mengatakan bahwa Kota Phoenix sedang kacau belakangan ini, bandit merajalela dan rakyat menderita. Rakyat Kota Phoenix datang ke Negara Kalima untuk meminta bantuan Raja Kalima. Raja Kalima berbaik hati. Melihat Bratajaya dan Negara Surgajelita sedang berperang dan terlalu sibuk untuk mengurus kota, jadi beliau mengambil alih pengelolaan untuk sementara.""Setelah Negara Kalima mengambil alih Kota Phoenix, mereka menginvestasikan sumber daya militer dan keuangan, membalikkan situasi yang kacau dan menyedihkan.""Sekarang, jika Bratajaya bersedia membayar Negara Kalima 10 juta tael perak, Raja Kalima akan mengembalikan Kota Phoenix kepada kita. Utusan itu mengatakan bahwa Raja Kalima menekankan bahwa 10 juta tael perak ini bukan minta dari Bratajaya, tapi hanya meminta kembali uang yang telah diinvestasikan Negara Kalima di Kota Phoenix selama beberapa bulan terakhir.""Raja K

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status