Share

Bab 705

Penulis: Abimana
Sebelum gadis itu minum anggur, dia tampak lembut dan sopan. Setelah minum, dia jelas tipe orang yang suka bertindak.

Dalam sekejap, dia sudah duduk di atas pangkuan Arjuna.

"Sebelum pergi, Ibu bertanya kepada guru pribadi. Katanya hal pertama yang harus dilakukan saat membantu suami membuka pakaian adalah ...."

Arjuna hanya merasakan pinggangnya mengendur, ikat pinggangnya langsung ditarik keluar oleh Merlot. Arjuna menggelengkan kepalanya sembari tertawa. Dia benar-benar tidak menyangka bahwa tangan ramping itu memiliki kekuatan yang begitu besar.

"Kemudian ...."

Wajah merah Merlot terus bergesekan dengan Arjuna, dia memegang kancing Arjuna dengan dua tangan. Dia berusaha sangat keras, tetapi tidak bisa melepaskannya.

"Tuan, apakah kancingmu terbuat dari besi? Sangat sulit untuk melepaskannya." Merlot menatap Arjuna dengan tatapan mabuk yang marah.

Dia tampak imut dan garang, kelucuan ini bercampur dengan keseksian yang berbeda.

Arjuna dengan lembut mencubit wajah merah Merlot. "Tida
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 705

    Sebelum gadis itu minum anggur, dia tampak lembut dan sopan. Setelah minum, dia jelas tipe orang yang suka bertindak.Dalam sekejap, dia sudah duduk di atas pangkuan Arjuna."Sebelum pergi, Ibu bertanya kepada guru pribadi. Katanya hal pertama yang harus dilakukan saat membantu suami membuka pakaian adalah ...."Arjuna hanya merasakan pinggangnya mengendur, ikat pinggangnya langsung ditarik keluar oleh Merlot. Arjuna menggelengkan kepalanya sembari tertawa. Dia benar-benar tidak menyangka bahwa tangan ramping itu memiliki kekuatan yang begitu besar."Kemudian ...."Wajah merah Merlot terus bergesekan dengan Arjuna, dia memegang kancing Arjuna dengan dua tangan. Dia berusaha sangat keras, tetapi tidak bisa melepaskannya."Tuan, apakah kancingmu terbuat dari besi? Sangat sulit untuk melepaskannya." Merlot menatap Arjuna dengan tatapan mabuk yang marah.Dia tampak imut dan garang, kelucuan ini bercampur dengan keseksian yang berbeda.Arjuna dengan lembut mencubit wajah merah Merlot. "Tida

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 704

    Arjuna bertanya balik, "Apakah kalian akan melakukannya?""Aku pasti tidak akan melakukannya," jawab kedua saudari itu serempak."Kalau begitu beres, 'kan?""Tidak apa-apa juga jika tidak ceramah," kata Ratih.Pikiran Arjuna berbeda dengan orang-orang biasa, Ratih sudah terbiasa dengan hal itu."Tuan Arjuna, Anda harus cepat minum anggur dengan para pengantin. Jika tidak, kalian akan melewatkan waktu untuk malam pertama."Ratih meminta Arjuna untuk duduk di tengah-tengah Merlot dan Shiraz. Mereka bertiga minum anggur secara bersilangan."Semoga kalian memiliki pernikahan yang bahagia, langgeng dan segera mempunyai anak."Ratih mengikat ujung pakaian ketiga orang itu menjadi satu, lalu keluar.Kamar pengantin menjadi sunyi.Tiga orang itu tidak berbicara, suasana tegang memenuhi kamar pengantin.Selanjutnya adalah proses terpenting dari malam pernikahan.Arjuna tidak mungkin menyuruh kedua gadis ini mengambil inisiatif untuk berbicara."Uh ...."Begitu Arjuna berbicara, Merlot yang ada

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 703

    Sejak kecil, mereka diajari untuk mematuhi suami mereka sepenuhnya.Arjuna menyingkirkan tongkat itu pun, mereka tidak berani mengatakan apa pun."Sudah." Arjuna meletakkan tongkatnya, kemudian mencoba berbicara dengan nada lembut. "Jangan malu, apalagi takut padaku. Kita akan menjadi keluarga ke depannya, mengerti?""Mengerti."Suara kedua putri itu kecil, mereka segera menundukkan kepalanya setelah menjawab.Jantung mereka berdetak kencang.Mereka malu melihat Arjuna, tetapi juga penuh rasa ingin tahu terhadapnya.Kedua saudari itu mengangkat kepala untuk mengintip Arjuna sesekali. Ketika Arjuna mengetahuinya, mereka segera menundukkan kepala.Segala macam rasa malu, segala macam pikiran bocah.Pria di depan mereka ini adalah suami mereka.Dia tampak berbeda dari para bangsawan yang ada di ibu kota.Dia juga berkulit putih, tetapi dia tidak tampak lemah seperti para bangsawan.Tatapannya dalam dan bijaksana, memberi kesan tabah dan kuat.Dia tampak tenang dan terkendali, memiliki sua

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 702

    Omong kosong.Ini adalah pernikahan buta. Dia tidak tahu paras mempelainya seperti apa.Aneh jika dia tidak gugup.Begitu kerudung merah jatuh ke lantai.Jika dua pengantin wanita ini cantik, itu adalah hal yang baik. Bagaimana jika mereka adalah dua ikan buntal? Apa yang harus Arjuna lakukan?Haruskah dia tetap "memakan" mereka?Jika dimakan, dia merasa tersiksa.Jika tak dimakan, dia juga merasa tak enak hati.Dilihat dari sifat Pangeran Maruta, dia pasti akan mengejar Arjuna setiap hari, dari jalan sampai ujung jalan, dari rumah sampai harem hingga Arjuna melewati malam pertama dengan kedua putrinya.Hanya memikirkan adegan itu sudah membuat Arjuna bergidik."Hu!"Arjuna menarik napas dalam-dalam lagi, kemudian menertawakan diri sendiri/Sialan.Arjuna, apa yang kamu takuti?'Sebagai prajurit pasukan khusus, dia sudah pernah melihat berbagai pemandangan di zaman modern. Bisa-bisanya dia takut pada dua wanita dari zaman kuno.Jika mereka adalah dua ikan buntal, mereka bisa menjadi de

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 701

    "Bersama?"Semua orang dibuat terkejut oleh adik pengantin wanita.Banyak pelayan tersipu malu.Sang putri memang berbeda dengan orang lain.Meskipun mereka kembar, tidak terbayangkan bila melakukannya bersama secara langsung."Tak disangka Kakak begitu liar."Dinda berlari ke belakang Daisha dengan malu."Bu ... bukan seperti yang kalian pikirkan, tapi ... tapi ...."Disoraki oleh begitu banyak orang, adik pengantin wanita pun gemetar. Dia ingin menjelaskan, tetapi dia tergagap karena malu dan cemas.Kakak pengantin wanita memegang tangan adiknya. "Tidak apa-apa, lakukan bersama saja. Kakak akan menemanimu."Dia pikir adiknya takut pada malam pernikahan, jadi dia menghibur adiknya."Bukan begitu, Kak. Waktu kita keluar, Ibu berpesan padaku. Katanya, peramal yang dia cari bilang kalau kita mau hidup damai dan lancar ke depannya, kita harus menghadapi Tuan bersama. Bukan seperti yang kalian pikirkan ...."Meski cadar menutupi wajah adik pengantin wanita, dari nadanya yang malu-malu, mer

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 700

    "Sudah. Daripada menunggu lagi, bawa saja kedua putriku pulang hari ini. Istirahat sebentar, aku akan mencari istriku, memintanya untuk segera mengaturnya."Setelah itu, Pangeran Maruta melangkah keluar dari ruang kerja."Pangeran ....""Aku tahu." Pangeran Maruta berbalik. "Kamu merasa Euis dan Esih terlalu muda. Jangan khawatir, aku tidak akan membiarkanmu menikahi mereka. Kamu bisa menikahi kakak Euis. Mereka juga kembar."Ketika Pangeran Maruta pergi, dia tidak lupa meminta para penjaga untuk mengawasi Arjuna.Singkatnya, Arjuna ingin lari, tetapi tidak ada cara.Pangeran Maruta telah lama berencana membiarkan Arjuna menikahi putrinya.Tidak lama setelah dia pergi, sang putri telah masuk membawa gaun pengantin.Gaun pengantin itu sangat pas, tidak ada yang salah dalam ukurannya.Tidak seorang pun percaya bahwa Pangeran Maruta tidak merencanakannya sejak lama.Ketika Arjuna mengenakan pakaian pengantin, memimpin dua pengantin wanita dan tim mas kawin yang tak terhitung jumlahnya di

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status