Share

Bab 922

Penulis: Abimana
"Bratajaya tidak akan menyetujui syarat yang mempermalukan negara!"

Yudha tiba-tiba bersikap keras dan meneriakkan slogan-slogan dengan lantang.

"Jika kita setuju, bagaimana kita bisa menghadapi kaisar-kaisar terdahulu Bratajaya dan jutaan rakyat?"

"Berperang! Berperang dengan Negara Surgajelita!"

Situasi sudah berkembang hingga titik ini, Yudha tiba-tiba merasa sangat gembira.

Akan sangat bagus jika Pasukan Patroli pergi ke Kota Sudarana untuk melawan 300.000 pasukan Negara Surgajelita.

Jika Pasukan Patroli musnah, dia tidak perlu takut pada Arjuna lagi.

"Berperang! Berperang dengan Negara Surgajelita!"

"Berperang! Berperang dengan Negara Surgajelita!"

Para pengikut Yudha juga berteriak.

"Kembali ke Negara Surgajelita! Bratajaya tidak menerimamu!"

Para pejabat Bratajaya yang marah mulai mengusir Amira.

"Huh, beginikah cara Bratajaya memperlakukan tamu? Baiklah!" Amira langsung berkata, "Kalau begitu ...."

"Putri benar, benar!" Arjuna menghampiri Amira. "Tidak pantas Bratajaya memperla
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Har Dani
Cerita yg kompleks. Jadi selalu ingin mengikuti ceritanya. semangat Thor .
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 926

    "Sebenarnya, aku juga tidak suka bertarung. Mereka bilang kamu tidak bisa berhitung, lho."Amira menatap Arjuna lalu tertawa. "Aku bukan orang yang tidak masuk akal. Aku akan memberimu kesempatan."Sambil berbicara, Amira menoleh ke pedagang berambut keriting itu. "Bukankah tadi kamu mengatakan bahwa Yang Mulia Perdana Menteri tidak bisa berhitung? Apakah kamu berani bersaing dengannya?""Putri." Si Keriting menepuk dadanya. "Selama perdana menteri ini berani bersaing denganku, aku akan segera menemaninya.""Jadi ...." Amira bertanya kepada Arjuna sambil tersenyum. "Beranikah kamu?"Amira sangat ingin Arjuna bersaing dengan Si Keriting.Jika Arjuna bahkan tidak bisa menghitung, Amira tak memiliki motivasi untuk merebut pria tersebut.Bermain di Bratajaya saja, tidak perlu membawanya kembali ke Negara Surgajelita.Arjuna juga tersenyum. "Pembicaraan bisnis selalu ada liku-likunya. Sedikit pemanasan bisa membuat pembicaraan bisnis tidak membosankan. Hanya saja, persaingan seperti apa yan

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 925

    Pria ini sungguh aneh.Syarat yang dia ajukan bahkan lebih luar biasa.Amira, yang selalu tak terkalahkan serta melakukan segala sesuatu dengan cepat dan tegas, seketika tidak bisa mengambil keputusan."Kamu ... benar-benar ingin membeli enam juta senjata dari Negara Surgajelita dalam waktu dua bulan?" Amira masih tidak percaya.Langkah Arjuna mantap, tubuhnya tegak. Auranya yang liar dan penuh tekad menyerbu Amira bersama langkahnya.Tatapannya tajam, suaranya lantang, "Kata-kata pria sejati, sekali terucap, tidak dapat ditarik kembali."Amira tak kuasa menahan diri untuk melangkah mundur.Pria ini jelas berkulit putih dan bersih, tak disangka auranya begitu kuat.Bibir merah Amira bergerak. "Kalau begitu ....""Putri!" Seseorang di tengah delegasi mengingatkan Amira dengan keras. "Jangan tertipu olehnya. Menurutku, dia hanya ingin mengulur waktu.""Tidak!" Seorang anggota delegasi lainnya angkat bicara. Pria itu berambut keriting dan mengenakan kalung emas besar.Dia pasti seorang pe

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 924

    "Hm!" Amira mengangguk. "Yang Mulia Perdana Menteri Kiri memiliki ingatan yang luar biasa, pernah menghafal kitab hingga seorang cendekiawan terkenal muntah darah.""Aish!" Arjuna melambaikan tangannya. "Semua karena aku masih muda dan sembrono, tidak mengerti menghormati guru. Jangan bahas lagi, Putri, ayo kita lanjutkan."Arjuna mengulurkan dua jari."Kamu ...." Amira menatap jari Arjuna dengan waspada. "Apa maksudmu? Kalau mau dikurangi dua kali, tidak perlu bahas lagi.""Satu juta unit setiap pembelian, tiga kali setahun, minimal tiga tahun berturut-turut. Itu sudah merupakan syarat minimum.""Putri, jangan cemas. Maksudku, tambah dua juta unit. Artinya, tiga juta unit sekaligus dan pemesanan setiap bulan.""...""!!!"Di aula, bukan hanya menteri-menteri Bratajaya yang tidak mengerti apa yang Arjuna katakan. Bahkan Amira yang ada di depan Arjuna pun tidak mengerti.Dia menatap Arjuna dengan bingung.Apakah Arjuna yang ada di depannya ini benar-benar Arjuna yang menggunakan bebek u

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 923

    "Arjuna!"Untuk pertama kalinya, begitu banyak orang di aula memanggil nama Arjuna secara bersamaan.Bahkan Dewi, yang selalu dingin dan penuh pengendalian diri, berdiri lalu turun dari kursi naga."Apakah kamu tahu apa yang sedang kamu bicarakan? Apakah otakmu bermasalah hari ini? Ratna, Perdana Menteri Kiri sedang sakit, cepat bawa dia ke rumah sakit kekaisaran!"Arjuna menghindari Ratna. "Paduka Kaisar, kondisiku sangat baik sekarang, sama sekali tidak bermasalah."Pada akhirnya, Arjuna berhasil menghindari Ratna, tetapi tidak dengan Pangeran Maruta.Pangeran Maruta mendekat, menggenggam lengan Arjuna, kemudian berjalan keluar. "Astaga, menantuku yang baik, tebakanmu kemarin terlalu luar biasa, tapi aku tidak terima. Mari kita pulang untuk bermain lagi.""Pangeran Maruta, menantuku yang baik ...."Pangeran Maruta terlahir dengan kekuatan super. Sekalipun Arjuna memiliki fondasi, dia tak bisa lepas dari cengkeraman Pangeran Maruta.Amira tersenyum.Menarik.Membiarkan Bratajaya membe

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 922

    "Bratajaya tidak akan menyetujui syarat yang mempermalukan negara!"Yudha tiba-tiba bersikap keras dan meneriakkan slogan-slogan dengan lantang."Jika kita setuju, bagaimana kita bisa menghadapi kaisar-kaisar terdahulu Bratajaya dan jutaan rakyat?""Berperang! Berperang dengan Negara Surgajelita!"Situasi sudah berkembang hingga titik ini, Yudha tiba-tiba merasa sangat gembira.Akan sangat bagus jika Pasukan Patroli pergi ke Kota Sudarana untuk melawan 300.000 pasukan Negara Surgajelita.Jika Pasukan Patroli musnah, dia tidak perlu takut pada Arjuna lagi."Berperang! Berperang dengan Negara Surgajelita!""Berperang! Berperang dengan Negara Surgajelita!"Para pengikut Yudha juga berteriak."Kembali ke Negara Surgajelita! Bratajaya tidak menerimamu!"Para pejabat Bratajaya yang marah mulai mengusir Amira."Huh, beginikah cara Bratajaya memperlakukan tamu? Baiklah!" Amira langsung berkata, "Kalau begitu ....""Putri benar, benar!" Arjuna menghampiri Amira. "Tidak pantas Bratajaya memperla

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 921

    "Kesalahpahaman sudah diselesaikan, kalau begitu mari kita lanjutkan urusan kita."Bagaimanapun, Amira adalah orang yang mengendalikan sebuah negara, dia dengan cepat menenangkan diri, kembali ke sikap arogannya."Benar, benar. Mari kita lanjutkan urusan kita." Yudha segera menimpali, "Putri datang ke sini karena negara kami belum memesan senjata dari negara kalian. Lebih baik melakukannya sekarang daripada menunggu lain hari. Negara kami akan memesannya sekarang.""Senjata yang semula 150.000 unit diubah menjadi 300.000 unit. Semua senjata Negara Surgajelita sangat indah. Putri dapat mengirimkannya sesuka hati. Bagaimana?"Mengirimkannya sesuka hati berarti Negara Surgajelita dapat terus mengirim sampah.Termasuk Dewi, semua orang di aula yang merupakan warga Bratajaya sangat marah ketika mendengar hal ini.Namun, mereka hanya bisa menahannya.Siapa suruh penduduk laki-laki Bratajaya makin berkurang?"Bagaimana?"Amira tersenyum, tetapi senyumnya tampak mengerikan."Jika kalian mengaj

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status