Beranda / Urban / Sang Menantu Terkuat / Bab 128. Jeritan Kesakitan

Share

Bab 128. Jeritan Kesakitan

Penulis: Kaisar Dewa
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-08 19:00:24
Alexander Won masuk ke dalam ruangannya, kemudian dia dia duduk di sofa empuk sembari menyilangkan kakinya.

Sepuntung rokok dinyalakannya, dia menghisapnya dalam-dalam lalu menghembuskannya.

“Lucuti pakaian pelacur itu!” perintah Alexander.

Cloe berusaha memberontak, namun pria brewok segera menarik kemeja dan roknya dengan kasar, hingga kini tubuh wanita itu terpampang tanpa mengenakan sehelai benangpun.

“Tuan, tolong jangan lakukan ini padaku,” teriak Cloe, dia merasa sangat malu.

Ini terlalu memalukan bagi Cloe. Bagiamana mungkin dia membiarkan tubuhnya terpampang di depan para pria disana. Jika hanya dengan Alexander Qon, mungkin dia akan membiarkan bahkan sampai pria dengan jabatan tinggi itu menidurinya di ranjang.

“Tuan, anda akan menghukum saya? Mengapa anda tidak membawa saya ke ranjang dan hanya kita berdua disana? Saya berjanji tidak akan memberontak meski anda melakukan apapun yang anda inginkan.”

Cloe berusaha bernegosiasi kepada Alexander. Sementara itu, dia
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Sang Menantu Terkuat   Bab 136. Melamar Cinta 

    Angin berhembus semakin kencang, seolah berusaha mendinginkan suasana tegang yang telah terjadi. Haven merasa kesulitan untuk kembali berkata. Sebelumnya, dia tidak pernah setakut ini untuk menghadapi apapun, meski menghadapi Raja Perang yang datang untuk memenggal kepalanya. Suasana menjadi sangat canggung. Winnie menunduk tak berani menatap wajah Haven. Dia terlalu malu dan wajahnya sedikit memerah. Haven tahu ini semua terlalu cepat, dia tidak memperhitungkan dari awal. Jika apa yang telah dia katakan membuat Winnie tidak nyaman dan bahkan akan menjauh darinya, Haven akan menyalahkan dirinya sendiri. “Winnie, aku minta maaf. Ini mungkin terlalu cepat bagimu.” Haven berkata dalam perasaan cemas. “Kau tidak perlu menjawab dan lupakan saja apa yang aku katakan.” Meskipun Haven tahu pasti Winnie sangat terkejut dengen ungkapan ini, namun dia berharap hal baik akan terjadi hari ini. “Kau … kau be

  • Sang Menantu Terkuat   Bab 135. Kesempatan Seratus Tahun Sekali. 

    “Tidak! Tolong hentikan! Tuan Alexander Won, aku minta maaf dan mintalah orangmu untuk menghentikan ini semua!” Cloe merintih. Meskipun dia sedikit menikmati permainan itu, namun dia sangat tersiksa. Pria brewok itu bermain dengan sangat kasar. Cloe seperti kuda betina dan yang pacu oleh pemiliknya. Dia menghadap ke arah Alexander dengan kedua tangan bertumpu di atas meja. Sementara pria brewok itu memompa dirinya dengan ritme yang semakin cepat dari belakang. “Hahaha, luar biasa. Tidak kusangka kau sanggup menerima hukuman ini. Kau adalah orang pertama yang berhasil bertahan sampai sejauh ini.” Alexander Won tertawa bercampur rasa terkejut. “Benar wanita jal*ng!” Tentu saja Cloe sanggup bertahan, setidaknya sudah ratusan pria pernah menikmati tubuhnya, tentu saja dengan berbagai macam tipe pria. “Tuan, dia terlalu banyak dipakai! Di beberapa wanita, aku selalu kesulitan. Tapi, Clo

  • Sang Menantu Terkuat   Bab 134. Tamu Terhormat 

    A-apa? Tuan dan Nona? Bommm!!!Seorang wanita dengan pakaian formal tengah membungkukkan tubuhnya di hadapan sepasang manusia muda yang terlihat jauh dari kata berada. Apa ini lelucon? Jika memang lelucon, lelucon macam apa ini? Bagaimanapun mungkin seorang wanita dengan jabatan tinggi di perusahaan properti, memberi hormat sepasang gelandangan tidak tahu diri! Daisy dan Jones diam mematung melihat pemandangan yang sungguh sangat sulit untuk dipercaya.Tubuh mereka berdua membeku bercampur dengan rasa terkejut, seolah baru saja disambar petir di siang yang panas. Mata mereka terbuka lebar dengan mulut terbuka, seolah kembali mengulang rasa terkejut seperti pertama kalinya saat mereka melihat Haven membuka pintu Villa termewah di tempat itu. Namun kini, rasa terkejutnya bahkan jauh lebih besar berkali-kali lipat. Pemandangan yang berada di depan mereka membuktikan bahwa sesuatu yang

  • Sang Menantu Terkuat   Bab 133. Tuan dan Nona

    Sekelompok pencuri yang tengah bergerak untuk menangkap seseorang, memusatkan pandangan matanya ke arah Daisy. Begitu mendengar Daisy mengatakan bahwa pencuri itu ada di sana, sekelompok security segera berlari ke arah Daisy. “Cepatlah kemari, sebelum dia berhasil kabur!” Setelah melihat sekelompok security berlari ke arahnya, Daisy tersenyum aneh. Kemudian wanita itu melirik ke arah Haven dengan tatapan menghina. Haven mengerutkan keningnya.“Apa yang telah kau lakukan?” “Hehehe, untuk menangkap pencuri.” Daisy berkata sambil meringis. Winnie terlihat ketakutan, dia reflek mundur beberapa langkah ke belakang. “Daisy, apa maksud semua ini? Mengapa kau memanggil mereka?” Winnie mulai menyadari bahwa saat ini Daisy memiliki niat buruk dengan memanggil sekawanan keamanan Villa yang tengah mencari seorang pencuri. Dia tahu saat ini Winnie tengah membuat rencana jahat.

  • Sang Menantu Terkuat   Bab 132. Menangkap Pencuri

    Golden Phoenix telah terbuka, siapa yang akan tidak percaya bahwa unit terbaik itu telah terjual hari ini? Daisy hampir saja pingsan ketika menyadarinya, beruntung Martin segera memeluk wanita itu sebelum terjatuh ke tanah. “Apa? Apakah dia benar-benar telah membelinya? Bagaimana mungkin seseorang dengan tampilan semacam itu telah membeli Villa termewah di Penthouse GreenLand?” Daisy berkata dengan wajah pucat dan mata sedikit berkurang-kunang. “Tidak, ini tidak mungkin!”“Sayang, kau tidak apa-apa?” Martin masih menjaga agar istrinya tidak jatuh lagi. “Tidak apa-apa bagaimana? Apa kau tidak lihat bahwa mereka baru saja membuka pintu masuk Villa mewah itu? Ini seperti tidak masuk akal.” Daisy menunjuk-nunjuk ke arah Villa dengan perasaan kacau. Haven tak berekspresi apapun, dia kemudian berjalan ke arah Daisy. “Bukankah kau tidak ingin melihat interior mewah Villa kami? Ayo, biarkan aku membawa kalian masuk ke

  • Sang Menantu Terkuat   Bab 131. Dipermalukan

    Lelucon macam apa ini? Tak berselang lama, Daisy tertawa terbahak-bahak. “Hahaha, ya ampun, apakah aku baru saja mendengar bahwa kalian telah membeli Golden Phoenix?” Setelah mengatakan itu, Daisy tertawa semakin keras sembari memegangi perutnya. Sementara itu, Martin Jones ikut tertawa setelah memperhatikan Winnie dan Haven dari atas sampai ke bawah. Jelas saja, bagimana mungkin orang seperti mereka dengan usia yang sangat muda dan tampilan terlalu sederhana, memiliki cukup uang untuk membeli unit terbaik di Penthouse GreenLand. Sepasang suami itu tertawa semakin keras. Seorang pria yang memandu sepasang suami istri untuk masuk ke kompleks Villa elit di Penthouse GreenLand, tertawa ringan setelah menggelengkan kepalanya karena heran dengan pernyataan yang terdengar seperti omong kosong. Bahkan selama pria pemandu bekerja di tempat itu, tak pernah dia mendengar ada seseorang yang memiliki tampilan sederhana,

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status