Share

Bab 6. Bukan Pengemis

Dua pria berbadan tinggi tegap berdiri menutup jalan ketika Haven memasuki pintu masuk perusahaan Galaxi Company, tepat di dekat bagian resepsionis perusahaan. 

"Aku kemari ingin bertemu dengan CEO Garrick Blackton, kami sudah janjian pagi tadi," ucap Haven. 

Kedua pria security saling pandang memandang setelah mendengar ucapan seorang pria berpakaian lusuh, yang mirip gelandangan dan mangaku-ngaku akan bertemu CEO mereka yang begitu terhormat. 

Sangat mustahil seorang CEO Garrick Blackton ingin bertemu dengan seorang gelandangan kan? 

"Hey, jangan mengada-ngada. Memangnya siapa kau? Cepat keluar dari sini sebelum kami menyeretmu keluar dengan cara kami sendiri!" perintah pria security berbadan gempal. 

Haven menghembuskan napasnya pelan, wajahnya mencoba seramah mungkin sambil tersenyum. 

"Aku tidak akan pergi sebelum bertemu dengan CEO Garrick Blackton! Jika kalian tidak mengijinkanku masuk, tolong beritahu dirinya jika pria bernama Haven Clark sudah berada di loby," ucap Haven. 

"Dasar orang gila! Memangnya siapa dirimu sampai kau ingin bertemu dengan Tuan CEO terhormat kami!" kata pria security yang lainnya dengan ekspresi marah. "Pergi saja sana! Orang sepertimu tidak layak bertemu dengannya!"

Ketika itu, dentuman langkah sepasang sepatu high heels di lantai terdengar semakin mendekat, suara itu berasal dari langkah kaki jenjang seorang wanita berambut pirang, dengan wajah cantik dan bertubuh seksi. Bibirnya merah, agak tebal, dan seksi.

Beberapa security yang berada disana membungkukkan tubuhnya memberi hormat, lalu menyapa, "Bu Rosei."

"Ya ampun, ternyata kau, Haven Clark?" sebuah suara keluar dari mulut wanita berbibir tebal dan seksi itu. Dia melangkah mendekat sembari membawa sebuah gelas Brandy Snifter berisi minuman. 

"Rosei Axim, untunglah aku bisa bertemu denganmu." Haven kemudian menunjuk ke arah kedua security yang menutup langkahnya. "Tolong beritahu mereka bahwa aku ingin bertemu dengan CEO kalian."

Rosei Axim adalah sahabat Alice Lee. Tentu saja Haven sangat mengenal sosok Rosei yang tidak jarang berkunjung menemui Alice di kediaman keluarga Lee. 

Wanita itu memiliki jabatan yang cukup tinggi di perusahaan Galaxi Company, dengan jabatan sebagai HRD. Dengan jabatan itu, sebagian besar karyawan perusahaan tunduk padanya. 

Rosei Axim mengangguk sembari menaikkan alisnya sebelah, lalu dia menoleh ke arah dua security dengan wajah serius. "Siapa yang meminta kalian untuk tidak memperbolehkan si miskin ini untuk menemui CEO Garrick Blackton yang terhormat?" 

Deg! 

Haven tersentak, dia mengira jika Rosei akan membantunya untuk menemui CEO Garrick, karena mereka saling mengenal, tapi ternyata Rosei bertingkah sebaliknya. 

Wanita itu pun tertawa mengejek. "Hahaha, Haven. Kenapa aku melihat wajahmu seolah berharap aku membantumu? Sepertinya kau salah besar. Memangnya seorang pria miskin seperti dirimu ada perlu apa dengan Tuan Garrick Blackton?!"  

"Kau bahkan sekarang adalah pria tidak berguna yang baru saja diceraikan oleh sahabatku!" Rosei lalu memincingkan mata sembari meminum minumannya, seolah memikirkan sesuatu. "Oh, atau jangan-jangan kedatanganmu kemari ingin mengajukan proposal untuk membiayai sisa hidupmu nanti beberapa tahun kebelakang?" 

Dua security yang lainnya ikut tertawa terbahak-bahak mendengar cemohan dari Rosei yang tertujukan kepada Haven. 

Haven menarik napasnya dalam-dalam. Penampilannya saat ini cukup membuat semua orang menyangka jika dirinya ingin mengemis. 

Rosei lalu berkata. "Keamanan, cepat kemari dan usir sampah ini!" 

Seketika delapan pria berpakaian keamanan berlari dari luar menuju ke bagian resepsionis perusahaan, tempat dimana Rosei berada. 

"Rosei, kau keterlaluan," ucap Haven memendam amarah. Haven sudah berpikir untuk membalas budi dikemudian hari kepada Rosei jika wanita itu mau mempertemukannya dengan CEO Garrick. 

Tapi Rosei malah membuang keberuntungan itu. Jika saja Rosei mau membantunya, Haven sebagai seorang dewa perang, akan memastikan tidak akan ada seorangpun yang mampu menyakiti wanita itu. 

Sepuluh pria keamanan perusahaan berdiri mengelilingi Haven Clark. Sorot mata mereka seakan ingin membunuh. 

Rosei melangkah mendekat dan menyiramkan minuman di gelasnya ke arah pakaian Haven, untunglah Haven sigap dan minuman itu hanya mengenai sebagai kecil baju bagian bawah. 

Rosei lalu berkata kepada para security. "Patahkan kaki dan tangan pria ini, lalu buang untuk makanan anjing jalanan!" perintah Rosei dengan suara keras. 

Haven hanya diam dan tetap tenang, namun aura mengintimidasi keluar dari sorot matanya yang menyapu kesepuluh pria keamanan perusahaan. Bajunya sebagai basah, dia terasa sangat terhina. 

Rosei yang melihat perubahan pada tubuh Haven, dia merasakan ketakutan yang menjalar ke seluruh tubuhnya, namun kebenciannya dan rasa jijik pada Haven mampu menutupi rasa ketakutannya. 

"Apa kalian semua tidak ada yang mau memanggil CEO Garrick?" tanya Haven dengan pandangan mata menyapu. 

Hanya tawa dan tolakan yang keluar dari bibir semua orang. 

"Jangan mimpi! Pengemis sepertimu sebaiknya pergi saja dari sini!"

Namun, seorang wanita yang berada di meja staf berkata. "Jika CEO Garrick Blackton memang mengundang anda, tidak ada salahnya jika saya menemuinya atas nama anda, Tuan Clark." 

Semua menatap ke arah wanita itu dengan heran, tak terkecuali Rosei yang seolah membenci wanita itu. Rosei berharap staf wanita itu mendapatkan hukuman karena telah lancang memanggil CEO Garrick hanya karena permintaan seorang Haven yang tak lebih dari omong kosong orang tidak waras. 

Disana, Haven merasa sangat lega. Setelah ini dia akan memastikan wanita karyawan staf itu mendapatkan balasan baik darinya. 

Staf wanita itu pun pergi menunju lift, naik ke lantai 17 tempat keberadaan CEO Garrick. 

Di ruangan Presiden Direktur ….

CEO Garrick hampir terlonjak dari tempat duduknya. Baru saja dia menenangkan dirinya dan menunggu seseorang yang begitu terhormat, kini keringat dingin membasahi seluruh tubuhnya. 

"A-apa? Dia sudah datang?" 

"Ya, Tuan. Bu Rosei Axim bagian HRD perusahaan sudah berusaha mengusir pria muda itu, tapi tampaknya pria itu bersikukuh untuk bertemu dengan anda, Tuan Garrick," ucap staf wanita sambil sedikit menundukkan kepalanya, dia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan CEO Garrick. 

Tubuh CEO Garrick bergetar hebat, jantungnya hampir meledak karena terlalu cepat dalam memompa darah yang mengalir ke seluruh tubuhnya. 

Persetan! Aku benar-benar sangat bodoh dan ceroboh! 

CEO Garrick terus mengumpat dan merutuki kebodohannya dalam hati. Dia lupa memberitahu kepada semua karyawannya bahwa pagi ini akan kedatangan seorang pria muda yang memakai pakaian sederhana.  

Dengan tubuh gempalnya, sosok CEO Garrick berlari menuju lift. Jari besarnya menekan tombol lift dengan tergesa-gesa. Merasa pergerakan lift sangatlah lambat. "Sial! Aku salah mempekerjakan teknisi lift yang sangat bodoh!"

Di lantai satu ….

"Tunggu apa lagi! Pukuli gembel ini dan buang untuk makanan anjing jalanan!" 

Haven menatap wanita itu dengan tajam. Tangannya memberi isyarat kepada para security untuk diam dengan auranya yang cukup menyiutkan nyali. "Rosei, akan kupastikan kau berada dalam masalah besar setelah pemimpinmu datang." 

"Hahaha, memangnya kau ini siapa? Punya pangkat apa dirimu sampai pemimpin kami sudi mendatangimu?" cecar Rosei dengan sangat yakin.  

Namun, ada hal yang tidak mereka tahu. Lift lantai satu terbuka, seorang pria penuh kharismatik berlari dengan tergesa-gesa seperti orang kesetanan. 

Rosei terkejut dengan kedatangan CEO Garrick, dia pun menundukkan tubuhnya sembilan puluh derajat. "Tuan Garrick Blackton."

Garrick Blackton sama tak menghiraukan sedikitpun Rosei, pria berkharismatik itu berjalan lurus dan berhenti tepat di hadapan Haven. 

"Kakak Clark, maaf atas keterlambatan saya menemui anda." CEO Garrick membungkukkan tubuhnya sembilan puluh derajat dengan sangat sempurna. 

Rosei membelalakkan mata, mulutnya mengangga lebat hingga rahangnya hampir jatuh ke lantai. 'Apa ini? Apa yang sebenarnya terjadi?' 

"Tuan CEO Garrick Blackton, apa yang anda lakukan? Pria ini adalah mantan suami sahabatku. Aku mengenal betul dia siapa. Dia hanyalah pria miskin tidak berguna yang selama hidupnya bergantung pada keluarga istrinya!" ucap Rosei. "Dia itu tidak lebih dari seorang pria sampah yang menjadi budak selama hidupnya sebagai seorang menantu Jadi, kau tidak perlu menghormatinya karena---"

"DIAM!"

Komen (5)
goodnovel comment avatar
Beni Chomone Asmara
cerita yg sangat bagus sekali, sangat meng inpirasi
goodnovel comment avatar
Bagus Rio
tutor cara dapat koin nya bcnya lmayan geger karna membuat mulut ku berbicara terus wark
goodnovel comment avatar
Walter Bawi
MCM mana nak baca secara lansung kalau koinnya terlalu mahal...6-7 koin br berbaloi ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status