Beranda / Urban / Sang Menantu Terkuat / Bab 6. Bukan Pengemis

Share

Bab 6. Bukan Pengemis

Penulis: Kaisar Dewa
last update Terakhir Diperbarui: 2023-03-10 14:50:05

Dua pria berbadan tinggi tegap berdiri menutup jalan ketika Haven memasuki pintu masuk perusahaan Galaxi Company, tepat di dekat bagian resepsionis perusahaan. 

"Aku kemari ingin bertemu dengan CEO Garrick Blackton, kami sudah janjian pagi tadi," ucap Haven. 

Kedua pria security saling pandang memandang setelah mendengar ucapan seorang pria berpakaian lusuh, yang mirip gelandangan dan mangaku-ngaku akan bertemu CEO mereka yang begitu terhormat. 

Sangat mustahil seorang CEO Garrick Blackton ingin bertemu dengan seorang gelandangan kan? 

"Hey, jangan mengada-ngada. Memangnya siapa kau? Cepat keluar dari sini sebelum kami menyeretmu keluar dengan cara kami sendiri!" perintah pria security berbadan gempal. 

Haven menghembuskan napasnya pelan, wajahnya mencoba seramah mungkin sambil tersenyum. 

"Aku tidak akan pergi sebelum bertemu dengan CEO Garrick Blackton! Jika kalian tidak mengijinkanku masuk, tolong beritahu dirinya jika pria bernama Haven Clark sudah berada di loby," ucap Haven. 

"Dasar orang gila! Memangnya siapa dirimu sampai kau ingin bertemu dengan Tuan CEO terhormat kami!" kata pria security yang lainnya dengan ekspresi marah. "Pergi saja sana! Orang sepertimu tidak layak bertemu dengannya!"

Ketika itu, dentuman langkah sepasang sepatu high heels di lantai terdengar semakin mendekat, suara itu berasal dari langkah kaki jenjang seorang wanita berambut pirang, dengan wajah cantik dan bertubuh seksi. Bibirnya merah, agak tebal, dan seksi.

Beberapa security yang berada disana membungkukkan tubuhnya memberi hormat, lalu menyapa, "Bu Rosei."

"Ya ampun, ternyata kau, Haven Clark?" sebuah suara keluar dari mulut wanita berbibir tebal dan seksi itu. Dia melangkah mendekat sembari membawa sebuah gelas Brandy Snifter berisi minuman. 

"Rosei Axim, untunglah aku bisa bertemu denganmu." Haven kemudian menunjuk ke arah kedua security yang menutup langkahnya. "Tolong beritahu mereka bahwa aku ingin bertemu dengan CEO kalian."

Rosei Axim adalah sahabat Alice Lee. Tentu saja Haven sangat mengenal sosok Rosei yang tidak jarang berkunjung menemui Alice di kediaman keluarga Lee. 

Wanita itu memiliki jabatan yang cukup tinggi di perusahaan Galaxi Company, dengan jabatan sebagai HRD. Dengan jabatan itu, sebagian besar karyawan perusahaan tunduk padanya. 

Rosei Axim mengangguk sembari menaikkan alisnya sebelah, lalu dia menoleh ke arah dua security dengan wajah serius. "Siapa yang meminta kalian untuk tidak memperbolehkan si miskin ini untuk menemui CEO Garrick Blackton yang terhormat?" 

Deg! 

Haven tersentak, dia mengira jika Rosei akan membantunya untuk menemui CEO Garrick, karena mereka saling mengenal, tapi ternyata Rosei bertingkah sebaliknya. 

Wanita itu pun tertawa mengejek. "Hahaha, Haven. Kenapa aku melihat wajahmu seolah berharap aku membantumu? Sepertinya kau salah besar. Memangnya seorang pria miskin seperti dirimu ada perlu apa dengan Tuan Garrick Blackton?!"  

"Kau bahkan sekarang adalah pria tidak berguna yang baru saja diceraikan oleh sahabatku!" Rosei lalu memincingkan mata sembari meminum minumannya, seolah memikirkan sesuatu. "Oh, atau jangan-jangan kedatanganmu kemari ingin mengajukan proposal untuk membiayai sisa hidupmu nanti beberapa tahun kebelakang?" 

Dua security yang lainnya ikut tertawa terbahak-bahak mendengar cemohan dari Rosei yang tertujukan kepada Haven. 

Haven menarik napasnya dalam-dalam. Penampilannya saat ini cukup membuat semua orang menyangka jika dirinya ingin mengemis. 

Rosei lalu berkata. "Keamanan, cepat kemari dan usir sampah ini!" 

Seketika delapan pria berpakaian keamanan berlari dari luar menuju ke bagian resepsionis perusahaan, tempat dimana Rosei berada. 

"Rosei, kau keterlaluan," ucap Haven memendam amarah. Haven sudah berpikir untuk membalas budi dikemudian hari kepada Rosei jika wanita itu mau mempertemukannya dengan CEO Garrick. 

Tapi Rosei malah membuang keberuntungan itu. Jika saja Rosei mau membantunya, Haven sebagai seorang dewa perang, akan memastikan tidak akan ada seorangpun yang mampu menyakiti wanita itu. 

Sepuluh pria keamanan perusahaan berdiri mengelilingi Haven Clark. Sorot mata mereka seakan ingin membunuh. 

Rosei melangkah mendekat dan menyiramkan minuman di gelasnya ke arah pakaian Haven, untunglah Haven sigap dan minuman itu hanya mengenai sebagai kecil baju bagian bawah. 

Rosei lalu berkata kepada para security. "Patahkan kaki dan tangan pria ini, lalu buang untuk makanan anjing jalanan!" perintah Rosei dengan suara keras. 

Haven hanya diam dan tetap tenang, namun aura mengintimidasi keluar dari sorot matanya yang menyapu kesepuluh pria keamanan perusahaan. Bajunya sebagai basah, dia terasa sangat terhina. 

Rosei yang melihat perubahan pada tubuh Haven, dia merasakan ketakutan yang menjalar ke seluruh tubuhnya, namun kebenciannya dan rasa jijik pada Haven mampu menutupi rasa ketakutannya. 

"Apa kalian semua tidak ada yang mau memanggil CEO Garrick?" tanya Haven dengan pandangan mata menyapu. 

Hanya tawa dan tolakan yang keluar dari bibir semua orang. 

"Jangan mimpi! Pengemis sepertimu sebaiknya pergi saja dari sini!"

Namun, seorang wanita yang berada di meja staf berkata. "Jika CEO Garrick Blackton memang mengundang anda, tidak ada salahnya jika saya menemuinya atas nama anda, Tuan Clark." 

Semua menatap ke arah wanita itu dengan heran, tak terkecuali Rosei yang seolah membenci wanita itu. Rosei berharap staf wanita itu mendapatkan hukuman karena telah lancang memanggil CEO Garrick hanya karena permintaan seorang Haven yang tak lebih dari omong kosong orang tidak waras. 

Disana, Haven merasa sangat lega. Setelah ini dia akan memastikan wanita karyawan staf itu mendapatkan balasan baik darinya. 

Staf wanita itu pun pergi menunju lift, naik ke lantai 17 tempat keberadaan CEO Garrick. 

Di ruangan Presiden Direktur ….

CEO Garrick hampir terlonjak dari tempat duduknya. Baru saja dia menenangkan dirinya dan menunggu seseorang yang begitu terhormat, kini keringat dingin membasahi seluruh tubuhnya. 

"A-apa? Dia sudah datang?" 

"Ya, Tuan. Bu Rosei Axim bagian HRD perusahaan sudah berusaha mengusir pria muda itu, tapi tampaknya pria itu bersikukuh untuk bertemu dengan anda, Tuan Garrick," ucap staf wanita sambil sedikit menundukkan kepalanya, dia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan CEO Garrick. 

Tubuh CEO Garrick bergetar hebat, jantungnya hampir meledak karena terlalu cepat dalam memompa darah yang mengalir ke seluruh tubuhnya. 

Persetan! Aku benar-benar sangat bodoh dan ceroboh! 

CEO Garrick terus mengumpat dan merutuki kebodohannya dalam hati. Dia lupa memberitahu kepada semua karyawannya bahwa pagi ini akan kedatangan seorang pria muda yang memakai pakaian sederhana.  

Dengan tubuh gempalnya, sosok CEO Garrick berlari menuju lift. Jari besarnya menekan tombol lift dengan tergesa-gesa. Merasa pergerakan lift sangatlah lambat. "Sial! Aku salah mempekerjakan teknisi lift yang sangat bodoh!"

Di lantai satu ….

"Tunggu apa lagi! Pukuli gembel ini dan buang untuk makanan anjing jalanan!" 

Haven menatap wanita itu dengan tajam. Tangannya memberi isyarat kepada para security untuk diam dengan auranya yang cukup menyiutkan nyali. "Rosei, akan kupastikan kau berada dalam masalah besar setelah pemimpinmu datang." 

"Hahaha, memangnya kau ini siapa? Punya pangkat apa dirimu sampai pemimpin kami sudi mendatangimu?" cecar Rosei dengan sangat yakin.  

Namun, ada hal yang tidak mereka tahu. Lift lantai satu terbuka, seorang pria penuh kharismatik berlari dengan tergesa-gesa seperti orang kesetanan. 

Rosei terkejut dengan kedatangan CEO Garrick, dia pun menundukkan tubuhnya sembilan puluh derajat. "Tuan Garrick Blackton."

Garrick Blackton sama tak menghiraukan sedikitpun Rosei, pria berkharismatik itu berjalan lurus dan berhenti tepat di hadapan Haven. 

"Kakak Clark, maaf atas keterlambatan saya menemui anda." CEO Garrick membungkukkan tubuhnya sembilan puluh derajat dengan sangat sempurna. 

Rosei membelalakkan mata, mulutnya mengangga lebat hingga rahangnya hampir jatuh ke lantai. 'Apa ini? Apa yang sebenarnya terjadi?' 

"Tuan CEO Garrick Blackton, apa yang anda lakukan? Pria ini adalah mantan suami sahabatku. Aku mengenal betul dia siapa. Dia hanyalah pria miskin tidak berguna yang selama hidupnya bergantung pada keluarga istrinya!" ucap Rosei. "Dia itu tidak lebih dari seorang pria sampah yang menjadi budak selama hidupnya sebagai seorang menantu Jadi, kau tidak perlu menghormatinya karena---"

"DIAM!"

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Beni Chomone Asmara
cerita yg sangat bagus sekali, sangat meng inpirasi
goodnovel comment avatar
Bagus Rio
tutor cara dapat koin nya bcnya lmayan geger karna membuat mulut ku berbicara terus wark
goodnovel comment avatar
Walter Bawi
MCM mana nak baca secara lansung kalau koinnya terlalu mahal...6-7 koin br berbaloi ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Sang Menantu Terkuat   Bab 139. Kegelisahan dan Kecemasan.

    Pagi yang sama, Haven mendapatkan balasan pesan baik dari Camela, bahwa Lucius tidak keberatan untuk memberikan sepasang Cincin Naga Salju. Bahkan, Lucius akan memberikannya secara gratis. Hal ini membuat Haven sedikit terkejut. Namun dengan kabar itu, Haven cukup senang. Tidak hanya itu saja, dia sedikit tertawa mengapa Lucius memberikannya secara gratis. Tapi ada satu hal bahwa Lucius tidak akan tahu siapa sosok yang menginginkan cincin koleksinya. Lucius juga tidak akan memiliki kemampuan untuk tahu bahwa seseorang yang menginginkan cincin koleksinya adalah seseorang yang telah memberinya bantuan. Hanya Haven yang tahu bahwa Lucius yang sama adakah Lucius yang memintanya bantuan. Dia tahu berdasarkan kecerdasan yang dia miliki. “Oke, lanjutkan tugasmu. Kirimkan undangan pertunanganku ke semua tokoh besar yang ada di berbagai provinsi. Pastikan disetiap keluarga mendapatkan satu undangan!” Perintah Haven se

  • Sang Menantu Terkuat   Bab 138. Menghubungi Raja Perhiasan 

    Pukul tengah malam Haven menghubungi Camela Wycliff untuk membantunya mengurus berbagai hal yang diperlukan di pesta pertunangannya. Haven mengatakan bahwa dia akan menyelenggarakan pesta pertunangan terbesar abad ini. “Kakak, saya akan mengurus semua keperluan sesuai yang Kakak Clark perintahkan. Oiya, untuk cincin pertunangan, saya mendengar saya ini raja perhiasan kota ChesterLand, menyimpan sepasang Cincin Naga Salju di toko perhiasannya - Golden Tower.” Camela berkata dari seberang telepon. “Terakhir kali ditawar oleh seorang pengusaha kaya raya sebesar 300 juta dollar, namun Golden Tower menolaknya.” “Dapatkan cincin itu untukku. Katakan bahwa Aku, Haven Clark, akan membalas kebaikannya Jika dia bisa memberikannya kepadaku berapapun harganya.” Haven berkata dengan yakin. Dia akan membalas kebaikan kepada siapapun yang telah memberinya kemudahan. Di seberang telepon, Camela menjawab. “Baik, Kakak Clark. Saya akan seger

  • Sang Menantu Terkuat   Bab 137. Hukuman Tambahan. 

    Ini adalah kebahagiaan yang belum pernah dia rasakan oleh Winnie, dimana dia dilamar oleh seorang pria luar biasa. Meskipun begitu, dia tidak akan berharap Haven menyelenggarakan pesta besar seperti yang di katakan oleh pria itu. Haven benar-benar telah berkontribusi besar dalam hidupnya belakangan ini. Hari telah menginjak sore ….Haven mengantarkan Winnie pulang ke rumah kecilnya untuk merapikan barang-barang sebelum pindah ke Golden Phoenix. Winnie berencana akan pindah ke sana setelah pertunangan nanti, bagaimanapun dia masih terlalu menyayangi untuk meninggalkan rumah kecil yang sudah menemaninya selama ini. Haven kembali ke area Penthous Greenland dan masuk ke dalam gedung perkantoran.  Beberapa menit yang lalu, di melihat secara live dimana wanita yang telah berbuat jahat kepada Winnie saat masih sekolah dulu yaitu Cloe Kallen, mendapatkan hukuman dari Alexander Won. Namun,

  • Sang Menantu Terkuat   Bab 136. Melamar Cinta 

    Angin berhembus semakin kencang, seolah berusaha mendinginkan suasana tegang yang telah terjadi. Haven merasa kesulitan untuk kembali berkata. Sebelumnya, dia tidak pernah setakut ini untuk menghadapi apapun, meski menghadapi Raja Perang yang datang untuk memenggal kepalanya. Suasana menjadi sangat canggung. Winnie menunduk tak berani menatap wajah Haven. Dia terlalu malu dan wajahnya sedikit memerah. Haven tahu ini semua terlalu cepat, dia tidak memperhitungkan dari awal. Jika apa yang telah dia katakan membuat Winnie tidak nyaman dan bahkan akan menjauh darinya, Haven akan menyalahkan dirinya sendiri. “Winnie, aku minta maaf. Ini mungkin terlalu cepat bagimu.” Haven berkata dalam perasaan cemas. “Kau tidak perlu menjawab dan lupakan saja apa yang aku katakan.” Meskipun Haven tahu pasti Winnie sangat terkejut dengen ungkapan ini, namun dia berharap hal baik akan terjadi hari ini. “Kau … kau be

  • Sang Menantu Terkuat   Bab 135. Kesempatan Seratus Tahun Sekali. 

    “Tidak! Tolong hentikan! Tuan Alexander Won, aku minta maaf dan mintalah orangmu untuk menghentikan ini semua!” Cloe merintih. Meskipun dia sedikit menikmati permainan itu, namun dia sangat tersiksa. Pria brewok itu bermain dengan sangat kasar. Cloe seperti kuda betina dan yang pacu oleh pemiliknya. Dia menghadap ke arah Alexander dengan kedua tangan bertumpu di atas meja. Sementara pria brewok itu memompa dirinya dengan ritme yang semakin cepat dari belakang. “Hahaha, luar biasa. Tidak kusangka kau sanggup menerima hukuman ini. Kau adalah orang pertama yang berhasil bertahan sampai sejauh ini.” Alexander Won tertawa bercampur rasa terkejut. “Benar wanita jal*ng!” Tentu saja Cloe sanggup bertahan, setidaknya sudah ratusan pria pernah menikmati tubuhnya, tentu saja dengan berbagai macam tipe pria. “Tuan, dia terlalu banyak dipakai! Di beberapa wanita, aku selalu kesulitan. Tapi, Clo

  • Sang Menantu Terkuat   Bab 134. Tamu Terhormat 

    A-apa? Tuan dan Nona? Bommm!!!Seorang wanita dengan pakaian formal tengah membungkukkan tubuhnya di hadapan sepasang manusia muda yang terlihat jauh dari kata berada. Apa ini lelucon? Jika memang lelucon, lelucon macam apa ini? Bagaimanapun mungkin seorang wanita dengan jabatan tinggi di perusahaan properti, memberi hormat sepasang gelandangan tidak tahu diri! Daisy dan Jones diam mematung melihat pemandangan yang sungguh sangat sulit untuk dipercaya.Tubuh mereka berdua membeku bercampur dengan rasa terkejut, seolah baru saja disambar petir di siang yang panas. Mata mereka terbuka lebar dengan mulut terbuka, seolah kembali mengulang rasa terkejut seperti pertama kalinya saat mereka melihat Haven membuka pintu Villa termewah di tempat itu. Namun kini, rasa terkejutnya bahkan jauh lebih besar berkali-kali lipat. Pemandangan yang berada di depan mereka membuktikan bahwa sesuatu yang

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status