Home / Romansa / Sang Miliarder Tersembunyi / Bab 11: Tertipu Anjing Penjaga

Share

Bab 11: Tertipu Anjing Penjaga

Author: Nobito
last update Last Updated: 2024-04-03 14:03:22

Ancaman yang diberikan oleh petugas keamanan sebenarnya bukan sesuatu yang menakutkan untuk Devano, tapi dia tentu saja tidak mau terlihat lemah di hadapan kakeknya. Jika itu terjadi, maka secara tidak langsung dia harus mengakui bahwa dia membutuhkan lelaki tua yang sudah membuat dirinya menderita selama belasan tahun.

Meski begitu, Devano tentu saja tidak mau menyerah begitu saja. Dia harus masuk ke dalam gedung perusahaan Horizon Solution, meski tanpa menggunakan bantuan orang suruhan kakeknya. Dia ingin membuktikan bahwa masuk ke dalam gedung ini bukan sesuatu yang menyulitkan buat dirinya.

Dia kemudian dengan wajah memelas berkata kepada petugas keamanan, "Tolong jangan usir aku. Aku ke sini ingin melamar kerja sebagai tenaga kebersihan. Apa kalian bisa membantuku?”

"Bagaimana mungkin kau bisa diterima bekerja di tempat ini. Kau baru saja membuat sebuah kesalahan dengan memancing kemarahan mitra penting perusahaan kami," ketus sang petugas keamanan dengan tampang yang kasar.

"Tolonglah. Aku siap membayar, jika bisa diterima bekerja di perusahaan ini. Aku juga yakin bahwa mitra yang baru saja bermasalah denganku tidak akan pernah ingat dengan raut wajah gembel sepertiku. Apa kau bisa membantuku bertemu dengan pihak HR, sehingga aku bisa mengajukan lamaran kerja?"

Devano kembali memasang muka polos dan lugu, sehingga membuat petugas keamanan tersebut langsung melirik ke arah rekannya. Dia kemudian tersenyum dengan licik.

"Kalau kau mau memberikan uang satu juta, maka aku akan membantu dirimu bertemu dengan HR. Aku juga bisa merekomendasikan dirimu untuk diterima menjadi seorang petugas kebersihan," tawar petugas keamanan dengan menunjukkan raut wajah penuh percaya diri.

Devano tahu bahwa hal tersebut adalah tipuan yang ingin dilakukan oleh para petugas keamanan, tapi dia sama sekali tidak peduli. Dia hanya ingin masuk ke dalam kantor dan bertemu dengan seseorang. Dia ingin menuntaskan rasa penasaran di dalam hatinya.

Dia ingin tahu, tentang kebenaran yang dikatakan pria suruhan kakeknya waktu di rumah sakit.

"Baiklah, aku akan membayar sejumlah uang yang kalian minta," ucap Devano merogok kantongnya dan menyerahkan seluruh uang yang dia miliki.

Setelah menghitung dan memastikan uang yang diberikan oleh Devano sesuai dengan yang mereka minta, petugas keamanan tersenyum bahagia. Tidak tampak sama sekali raut wajah berdosa karena sudah berhasil menipu Devano. Begitulah kehidupan yang terjadi di dunia ini, siapa yang berkuasa, maka dia bisa melakukan apa pun, termasuk anjing penjaga sekali pun.

"Kau sekarang ikuti aku," ucap penjaga dengan suara tegas meminta Devano mengikuti dirinya berjalan menuju ke basemen yang ada di gedung tersebut.

Petugas keamanan mengarahkan Devano untuk menuju ke sebuah pintu darurat yang ada di sana. Petugas tersebut berkata dengan suara sinis kepada Devano...

"Sekarang kau naik ke lantai dua belas dengan menggunakan tangga ini. Sampai di lantai dua belas, kau masuk saja dan katakan ingin bertemu dengan bagian HR!" perintah sang petugas keamanan sambil kembali tersenyum licik.

Tanpa banyak bicara lagi, Devano langsung masuk ke pintu darurat dan berjalan naik ke lantai yang ditunjukkan oleh petugas keamanan.

Fisik yang masih kuat membuat Devano sama sekali tidak kesulitan menuju ke lantai dua belas dalam waktu kurang dari setengah jam saja.

Dia menuju ke pintu untuk masuk, tapi pintu tersebut tidak bisa sama sekali dibuka. Berulang kali Devano mencoba untuk membuka, tapi berulang kali juga dia gagal. Pintu tersebut sangat keras dan terkunci.

"Sialan. Aku ditipu oleh anjing penjaga. Memang hidup di bawah akan selalu menjadi objek penghinaan, sampai- sampai orang seperti anjing penjaga juga memperlakukan aku seperti ini," gerutu Devano yang terlihat sangat kesal. "Aku tentu saja tidak bisa masuk, karena sistem pintu darurat hanya bisa dibuka dari dalam, tapi tidak bisa dibuka dari luar."

Pada saat Devano masih berusaha membuka pintu, dari dalam seseorang petugas kebersihan melihat ke arah dirinya. Dia pun berjalan mendekati pintu dan membukanya.

"Apa yang sedang kau lakukan di sini?"

Devano kemudian menceritakan apa yang terjadi dengan dirinya. Petugas tersebut merasa kasihan, dia kemudian mengajaknya menuju ke ruangan sempit yang memang biasa mereka jadikan tempat istirahat.

"Kau sudah ditipu oleh petugas keamanan. Lantai ini khusus ruangan direktur. Ruangan HR ada di lantai tiga. Meski begitu, kau tidak akan diterima bekerja dengan menemui HR. Mereka memilik aturan yang jelas dalam menerima pegawai, selain itu, petugas kebersihan tidak melamar di sini, tapi di kantor yang berbeda. Kita adalah pekerja yang berasal dari sebuah perusahaan outsourcing.

***

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Sang Miliarder Tersembunyi   Bab 54: Sebuah Tantangan Baru

    Safira duduk di ruang tamu besar rumah keluarganya, mengamati ornamen-ornamen mewah yang menghiasi sekelilingnya. Dia adalah wanita muda berusia tiga puluhan, dengan rambut hitam panjang yang selalu rapi disanggul. Matanya yang tajam dan ekspresinya yang tenang menunjukkan kecerdasan dan ketegasan. Di hadapannya, duduk neneknya, seorang wanita tua dengan rambut putih yang terurai lembut. Neneknya, meskipun tampak lemah, memiliki aura otoritas yang tidak bisa diabaikan."Safira, sayang, nenek ingin membicarakan sesuatu yang penting," kata Ny. Amora dengan suara lembut namun tegas. Safira mengangguk, siap mendengarkan. "Perusahaan keluarga kita, Mega Rejeki, baru saja mengalami perubahan besar."Safira mengerutkan kening, merasa ada yang aneh. "Perubahan apa, Nek?""Nenek sudah menjual sebagian besar saham perusahaan kepada seseorang yang nenek percayai," jawab Ny. Amora, matanya bersinar dengan kilau yang tidak bisa dijelaskan.Safira terkejut. "Kenapa, Nek? Bukankah kita selalu menjag

  • Sang Miliarder Tersembunyi   Bab 53: CEO yang Baru

    Berita tentang perpindahan Perusahaan Mega Rejeki kepada pemilik baru langsung membuat semua orang menjadi terkejut. Banyak orang bertanya tentang kebenaran dan juga penyebab semua terjadi. Hal ini membuat banyak orang berspekulasi bahwa keluarga Amora sudah bangkrut. Bahkan ada yang berani memprediksi bahwa keluarga Amora akan menjadi gelandangan.Sungguh sebuah isu yang sama sekali tidak mengenakan telinga buat Amora dan keluarganya. Meski sudah berusaha menahan semua isu tersebut, tetap saja semua berjalan tanpa bisa terkendali sama sekali.Berita ini juga memberikan cerita bahwa pemilik baru masih sangat muda dan tentu saja sangat kaya. Hal ini membuat banyak orang kaya berharap bisa menjalin hubungan dengannya. Meski begitu, rahasia tentang siapa pria tersebut masih belum terbuka sama sekali.Melihat situasi yang seperti ini, banyak berharap bahwa mereka juga bisa menjalin hubungan bisnis dengan Perusahaan Mega Rejeki. Sebelumnya mereka enggan bekerja sama karena perusahaan terse

  • Sang Miliarder Tersembunyi   Bab 52: Saham Terjual

    Mendengar tidak ada pilihan lain, kecuali menerima tawaran seorang investor, Amora hanya bisa menarik napas pendek. Dia tahu bahwa ada kemungkinan dia akan kehilangan posisi. Sebagai pemegang saham minoritas, maka tidak ada jalan lain, kecuali ikut dengan pemilik yang terbanyak. Tidak ada yang bisa dilakukan akan hal itu."Baiklah. Aku setuju dengan semua yang kau tawarkan. Apa prosesnya bisa dilakukan sekarang juga?" tekanan yang diberikan Bank Nagara membuat Amora sama sekali tidak bisa memilih. Dia pasti lebih baik menjual delapan puluh persen saham, dari pada dia harus kehilangan perusahaan secara penuh. Setidaknya dengan kehilangan delapan puluh persen saham, dia masih mempunyai kesempatan di masa yang akan datang.Amora duduk di kursi kantor yang empuk dengan perasaan campur aduk. Ruangan meeting yang mewah dengan dinding kaca yang memberikan nuansa kehebatan di masa lalu, terasa begitu menyesakkan hari ini. Di hadapannya terhampar berkas-berkas transaksi yang harus ia selesaika

  • Sang Miliarder Tersembunyi   Bab 51: Jalan Sulit

    Amora sama sekali tidak mampu berkata apa-apa. Dia sendiri baru saat ini tahu akan keuangan yang sebenarnya. Selama ini, dia hanya terpaku pada laporan keuangan yang selalu dibuat baik-baik saja oleh Carlos. Sekarang dia sudah tahu, tapi semua itu sudah terlambat sama sekali."Emang kita masih punya cadangan seberapa besar lagi?" tanya Amora dengan tatapan penuh kebingungan kepada manejer keuangan.Dengan suara terbata-bata, sang manejer keuangan menjawab, "Maaf Bu Amora. Pada saat ini, uang yang ada di rekening sudah tidak mungkin untuk kita pakai lagi.""Maksudmu?" tanya Amora dengan tatapan tajam, "jelaskan apa maksudmu bahwa uang di rekening sudah tidak bisa digunakan lagi?""Uangnya sudah habis. Pada saat ini, kita sudah sama sekali tidak bisa melakukan pembayaran hutang. Bahkan untuk biaya operasional saja, kita sudah tidak mampu lagi!""Apa?" ucap Amora dengan suara tertahan. "Berapa saham kita yang bisa dijual untuk menutup itu semua?""Sebelumnya saya menghitung sekitar empat

  • Sang Miliarder Tersembunyi   Bab 50: Jeratan Hutang

    Amora memang tidak tahu harus berbuat apa. Dia sama sekali tidak mengira, jika kleputusan yang sulit harus dia ambil. Sungguh bukan sesuatu yang mudah, tapi pada saat ini, dia harus melakukannya. "Bu, apa ada cara lain yang bisa kita lakukan?""Apa kau mau menjual semua hartamu untuk digunakan membayar semua hutang jatuh tempoh?" tanya Amora kepada Carlos yang memang selama ini lebih dipercaya dari pada anak sulungnya.Carlos tentu saja langsung terdiam setelah mendengar apa yang dikatakan oleh ibunya. Dia tidak mau membuat sesuatu hal yang sangat merugikan. Dia memang tidak mau membuat Perusahaan Mega Rejeki diambil orang lain, tapi dia tidak mau sama sekali berkorban untuk perusahaan tersebut menggunakan hartanya.Pada saat semuanya masih terdiam dengan pikiran masing-masing, terdengar pintu dibuka dari luar. Seorang wanita yang merupakan asisten pribada Amora masuk dan mendekat."Maaf, Bu. di luar ada perwakilan dari Bank Nagara. Mereka mau bertemu dengan ibu terkait hutang jatuh

  • Sang Miliarder Tersembunyi   Bab 49: Penjualan Saham

    Amora memandang ke arah semua orang. Dia sama sekali tidak mengira, jika semua ini terjadi hanya karena ulah dari Handerson yang merupakan cucu kesayangannya. Dia selama ini selalu berusahaan mendapatkan sebuah kesenangan dan keuntungan, tapi kini, semua itu terasa lenyap di tangannya.Amora menekan telpon untuk menghubungi Handerson. Dia tidak bisa menerima berita begitu saja, kecuali langsung mendengar dari yang bersangkutan.Ketika telpon tersambung, Amora masih menahan kemarahannya. Dia bertanya dengan suara yang lembut dan tidak terlihat sedang menahan sebuah kemarahan sama sekali."Handerson, apa yang terjadi dengan Horizon solution? Aku baru saja mendengar bahwa kau bersikap tidak sopan yang membuat CEO yang baru di Horizon solution tersinggung dan memutus semua kontrak kerja sama kita. Sebenarnya siapa yang telah kau hina dan remehkan?"Handerson langsung terkejut mendengar pertanyaan nenek mertuanya tersebut. Dia sama sekali tidak mengira akan diberi pertanyaan seperti ini. D

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status