Share

Bab 11: Tertipu Anjing Penjaga

Ancaman yang diberikan oleh petugas keamanan sebenarnya bukan sesuatu yang menakutkan untuk Devano, tapi dia tentu saja tidak mau terlihat lemah di hadapan kakeknya. Jika itu terjadi, maka secara tidak langsung dia harus mengakui bahwa dia membutuhkan lelaki tua yang sudah membuat dirinya menderita selama belasan tahun.

Meski begitu, Devano tentu saja tidak mau menyerah begitu saja. Dia harus masuk ke dalam gedung perusahaan Horizon Solution, meski tanpa menggunakan bantuan orang suruhan kakeknya. Dia ingin membuktikan bahwa masuk ke dalam gedung ini bukan sesuatu yang menyulitkan buat dirinya.

Dia kemudian dengan wajah memelas berkata kepada petugas keamanan, "Tolong jangan usir aku. Aku ke sini ingin melamar kerja sebagai tenaga kebersihan. Apa kalian bisa membantuku?”

"Bagaimana mungkin kau bisa diterima bekerja di tempat ini. Kau baru saja membuat sebuah kesalahan dengan memancing kemarahan mitra penting perusahaan kami," ketus sang petugas keamanan dengan tampang yang kasar.

"Tolonglah. Aku siap membayar, jika bisa diterima bekerja di perusahaan ini. Aku juga yakin bahwa mitra yang baru saja bermasalah denganku tidak akan pernah ingat dengan raut wajah gembel sepertiku. Apa kau bisa membantuku bertemu dengan pihak HR, sehingga aku bisa mengajukan lamaran kerja?"

Devano kembali memasang muka polos dan lugu, sehingga membuat petugas keamanan tersebut langsung melirik ke arah rekannya. Dia kemudian tersenyum dengan licik.

"Kalau kau mau memberikan uang satu juta, maka aku akan membantu dirimu bertemu dengan HR. Aku juga bisa merekomendasikan dirimu untuk diterima menjadi seorang petugas kebersihan," tawar petugas keamanan dengan menunjukkan raut wajah penuh percaya diri.

Devano tahu bahwa hal tersebut adalah tipuan yang ingin dilakukan oleh para petugas keamanan, tapi dia sama sekali tidak peduli. Dia hanya ingin masuk ke dalam kantor dan bertemu dengan seseorang. Dia ingin menuntaskan rasa penasaran di dalam hatinya.

Dia ingin tahu, tentang kebenaran yang dikatakan pria suruhan kakeknya waktu di rumah sakit.

"Baiklah, aku akan membayar sejumlah uang yang kalian minta," ucap Devano merogok kantongnya dan menyerahkan seluruh uang yang dia miliki.

Setelah menghitung dan memastikan uang yang diberikan oleh Devano sesuai dengan yang mereka minta, petugas keamanan tersenyum bahagia. Tidak tampak sama sekali raut wajah berdosa karena sudah berhasil menipu Devano. Begitulah kehidupan yang terjadi di dunia ini, siapa yang berkuasa, maka dia bisa melakukan apa pun, termasuk anjing penjaga sekali pun.

"Kau sekarang ikuti aku," ucap penjaga dengan suara tegas meminta Devano mengikuti dirinya berjalan menuju ke basemen yang ada di gedung tersebut.

Petugas keamanan mengarahkan Devano untuk menuju ke sebuah pintu darurat yang ada di sana. Petugas tersebut berkata dengan suara sinis kepada Devano...

"Sekarang kau naik ke lantai dua belas dengan menggunakan tangga ini. Sampai di lantai dua belas, kau masuk saja dan katakan ingin bertemu dengan bagian HR!" perintah sang petugas keamanan sambil kembali tersenyum licik.

Tanpa banyak bicara lagi, Devano langsung masuk ke pintu darurat dan berjalan naik ke lantai yang ditunjukkan oleh petugas keamanan.

Fisik yang masih kuat membuat Devano sama sekali tidak kesulitan menuju ke lantai dua belas dalam waktu kurang dari setengah jam saja.

Dia menuju ke pintu untuk masuk, tapi pintu tersebut tidak bisa sama sekali dibuka. Berulang kali Devano mencoba untuk membuka, tapi berulang kali juga dia gagal. Pintu tersebut sangat keras dan terkunci.

"Sialan. Aku ditipu oleh anjing penjaga. Memang hidup di bawah akan selalu menjadi objek penghinaan, sampai- sampai orang seperti anjing penjaga juga memperlakukan aku seperti ini," gerutu Devano yang terlihat sangat kesal. "Aku tentu saja tidak bisa masuk, karena sistem pintu darurat hanya bisa dibuka dari dalam, tapi tidak bisa dibuka dari luar."

Pada saat Devano masih berusaha membuka pintu, dari dalam seseorang petugas kebersihan melihat ke arah dirinya. Dia pun berjalan mendekati pintu dan membukanya.

"Apa yang sedang kau lakukan di sini?"

Devano kemudian menceritakan apa yang terjadi dengan dirinya. Petugas tersebut merasa kasihan, dia kemudian mengajaknya menuju ke ruangan sempit yang memang biasa mereka jadikan tempat istirahat.

"Kau sudah ditipu oleh petugas keamanan. Lantai ini khusus ruangan direktur. Ruangan HR ada di lantai tiga. Meski begitu, kau tidak akan diterima bekerja dengan menemui HR. Mereka memilik aturan yang jelas dalam menerima pegawai, selain itu, petugas kebersihan tidak melamar di sini, tapi di kantor yang berbeda. Kita adalah pekerja yang berasal dari sebuah perusahaan outsourcing.

***

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status