Share

8. Pengacara Muda

Aryan mengepalkan tangannya untuk menahan rasa kesalnya pada Rosa Melinda.

Pemuda itu tak masalah jika dirinya dipanggil dengan sebutan anak kepala pelayan. Baginya itu adalah hal yang biasa saja. Karena dia pun juga tak pernah malu akan profesi ibunya dan memang seorang kepala pelayan.

"Apakah sedang menjenguk ibu tercinta kamu?" tanya Rosa.

"Iya, Bu. Baiklah, maaf saya harus permisi karena banyak sekali pekerjaan yang harus saya lakukan."

Rosa menjadi tak suka karena melihat ada kesombongan di dalam diri anak kepala pelayan itu.

"Heh, anak kepala pelayan. Apa kau tak punya sopan santun, hah? Kau datang ke rumahku tanpa permisi kepadaku dan kau pun sekarang seenaknya saja pergi begitu saja."

Sriani menahan lengan anaknya agar anaknya itu tidak berbuat yang tidak-tidak. Bagaimanapun juga Sriani mengenal anaknya dengan baik. Dia tentu bisa menduga jika saat ini anaknya sedang mati-matian untuk menahan rasa kesalnya.

Sriani menggelengkan kepalanya ke arah Aryan.

Aryan mengerti apa yang d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status