Home / Young Adult / Sang Pemuas Hasrat Wanita Kesepian / Balas Dendam Pada Si Pembully

Share

Balas Dendam Pada Si Pembully

Author: Rucaramia
last update Huling Na-update: 2025-06-03 12:31:17

Angga sungguh terkejut dengan seberapa cepat Doni mampu merenovasi ruangan dalam rangka memenuhi banyaknya permintaan yang datang untuk menyewa dirinya.

Kali ini sasarannya adalah kamar kosan Angga yang berhasil di sulap oleh orang itu menjadi ruangan khas tempat pijat. Ketika dia melangkah masuk ke dalam kamar kosnya sendiri, dia sudah mengenakan kostum khas terapis berwarna serba putih.

Doni benar-benar mengeluarkan semua barang-barang pribadi Angga. Hanya tersisa ‘tumpukan referensi’ saja yang dibiarkan ada dan semua itu telah di simpan rapi di dalam meja. Dia akan membicarakan soal keberadaan barang-barangnya setelah ini, Angga akan mengingatnya.

“Hai Angga, kulihat kau tampak sangat sehat ya. Apalagi setelah semua ‘petualangan’ yang telah kau lalui.” Seorang gadis manis menyapanya. Dia menyeringai ketika Angga berbalik melihatnya. Gadis itu adalah Kia, teman satu angkatannya waktu SMA dulu dan Angga punya masa lalu yang buruk dengannya. Sebab dimasa lalu dia kerap membully Angga.
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Sang Pemuas Hasrat Wanita Kesepian   Dibuat Taruhan

    Bunyi bel dari pintu kamar hotel yang disewa Aya membuat wanita itu bangun dari sofa dan langsung melangkah menuju pintu. Sebelumnya dia menyempatkan diri untuk merapikan diri dicermin, menginginkan dirinya tampil dalam pernampilan terbaik untuk menyambut sang kekasih hati. Tanpa mengintip lubang pintu dia membukanya dan langsung terkejut mendapati tamu yang datang padanya.“Kenapa kau yang datang?”“Hai, aku dengar dari pacarmu katanya kau disini. Tadi kami bertemu, dan dia bilang dia tidak akan datang jadi dia mengutusku kemari untuk menemanimu,” kata Sinta sang sahabat kentalnya seraya menerobos masuk ke dalam kamar dan menutup pintu. “Dia sangat sibuk, aku kasihan karena dia benar-benar seperti tenggelam diantara berkas-berkas itu. Dia juga berpesan padaku kalau dia meminta maaf karena tidak bisa menemanimu lagi malam ini,” jelasnya.“Aku tidak percaya.” Aya membuang muka.“Buktinya aku yang disini, bukan pacarmu.”Selepas putus dari Angga, Aya dikenalkan oleh Sinta pada sepupuny

  • Sang Pemuas Hasrat Wanita Kesepian   Penyelamatmu

    Riri melangkah masuk ke dalam kedai dan langsung mengedarkan pandangannya mencari seorang pria yang beberapa saat lalu menghubunginya untuk bertemu.“Mencari seseorang, Kak?” seorang pramusaji bertanya padanya.Riri menganggukan kepala. “Ya, temanku. Dia mengajakku bertemu disini tetapi sepertinya dia belum datang,” kata Riri menjelaskan.“Mungkin dia terlambat, Kakak bisa duduk dulu sambil menunggu temannya datang,” saran si pramusaji sambil memberi Riri isyarat untuk mengikutinya lalu dia pun di tempatkan di sebuah meja yang berada cukup dekat dengan jendela agar Riri bisa memantau kedatangan Angga juga supaya lelaki itu bisa langsung melihatnya kalau dia datang.“Terima kasih,” kata Riri kemudian.“Mau pesan sesuatu dulu sambil menunggu?” kata si pramusaji lagi setelah Riri duduk nyaman di kursi. “Kami menyediakan banyak hidangan manis yang enak untuk teman minum teh.”Tentu saja Riri tahu itu karena ini kali keduanya, jadi pada akhirnya Riri putuskan untuk memesan teh hangat dan s

  • Sang Pemuas Hasrat Wanita Kesepian   Prioritas

    Angga tahu bahwa suaranya menggapai wanita itu tadi, tetapi nampaknya dia memilih untuk abai. Dia bergeming dan meneruskan langkahnya tanpa menoleh sedikit pun pada Angga. Memang seharusnya begitu. Yang tidak lazim adalah dirinya yang masih saja bereaksi padahal wanita itu sudah memutuskannya dengan kejam. Aneh baginya untuk berperilaku seperti pecundang begini gara-gara perempuan.Menyadari ekspresi murung Angga, Riri kontan mengulurkan tangannya guna menggenggam erat jemari Angga yang perhatiannya teralihkan oleh kehadiran si mantan. Memberikan dukungan tanpa kata terhadap pria yang dia cinta. Dia hanya bisa menghela napas, dia pikir segalanya akan berubah seiring waktu. Tetapi setiap kali mereka tidak sengaja berpapasan dan bertemu meski tidak direncanakan Angga selalu saja bersikap demikian. Suasana hati lelaki itu sudah pasti kembali tak karuan karena kemunculan wanita itu disini.“Sebaiknya kita pulang,” kata Angga kemudian.“Tidak, Angga. Kalau kita pulang kau pasti akan kembal

  • Sang Pemuas Hasrat Wanita Kesepian   Sarapan Bareng

    Pagi itu, Riri tidak dibangunkan oleh dering nyaring dari jam weker berbentuk hello kitty kesayangannya. Melainkan oleh benda elektronik berwarna purple metallic yang dia letakan di atas nakas di samping ranjang sebelum dia tidur semalam. Dengan kantuk yang masih menggantung di matanya, wanita berambut hitam tersebut meraih ponsel yang berdering nyaring tersebut tanpa melihat siapa yang memanggilnya di pagi buta.“Ya, Hallo?”“Selamat pagi, Riri.” Suara dari si penelepon langsung secara kontan membuat seluruh kantuk yang ada di matanya hilang seketika. Dia menarik ponsel tersebut dari telinga untuk memastikan bahwa dia tidak sedang bermimpi sekaligus mengkonfirmasi kalau dia tidak salah dengar. Dan ternyata memang benar, dia tidak salah menduga. Kontak yang dia namai dengan Calon pacar tertera di layar ponselnya.“Angga?”“Ya, ini aku.”“Ada apa menelepon pagi-pagi begini?”“Aku cuma mau mengucapkan selamat pagi,” jawab lelaki itu yang seketika membuat senyum Riri merekah dan tentu s

  • Sang Pemuas Hasrat Wanita Kesepian   Dikerjai Sampai Lemas

    Sinting betul! Akal Angga seakan sengaja dibuang jauh-jauh oleh dirinya sendiri.“Angga sudah… nghhh!”Larangan Nana sudah Angga hiraukan, karena kini jari Angga baru saja meluncur dengan mudah ke dalam liang belakangnya. “Gampang juga masuknya, kau memang suka kalau aku sentuh disini kan?”Kedua mata nana rasanya bergulir ke belakang, tidak menyangka dengan sensasi menyenangkan yang bisa dia dapat akibat dari sumpalan jari Angga pada liang belakangnya. Lidahnya pun bahkan menjulur ke luar memperlihatkan seberapa hilang akalnya. Berusaha sebisa mungkin menata kewarasana karena bila tidak, dia bisa keluar lagi akibat nikmat yang diberi Angga.“Angga, jangan gila. Aku sudah lama tidak disentuh disana, kurasa tidak akan muat.” Jari yang tengah bermain di dalam mulai keluar masuk berusaha menggoda, membuat Nana mengerang kian terangsang.“Kau pembohong, Tante Nana. Buktinya jariku gampang keluar masuk.”Gilanya Angga malah semakin liar bergerak di dalam, ujungnya menekan ke atas mengenai

  • Sang Pemuas Hasrat Wanita Kesepian   Brutal Sih

    Nana menjerit kencang kala Anggamenusuknya semakin dalam, pangkal milik si pemuda jelas sekali tercetak pada perutnya yang rata. Nana bergetar hebat menahan nikmat dengan mata yang bergulir ke belakang, berapa kalipun keduanya berhubungan badan, Nana tak pernah terbiasa dengan bagaimana kuatnya si pemuda kala menyiksa titik nikmatnya.Angga kini bertumpu dengan lututnya sebagai penyAnggatubuh, pinggang ramping Nana digenggam tangan besarnya erat, Angga mengangkat pinggul si wanita lebih tinggi, membuat hujamnya kian mantap menancap. Nana mengerang sakit bercampur nikmat, liangnya nyaris hancur karena ditusuk terlalu dalam.Tubuh Nana melenting cukup tinggi, kakinya lurus dengan ibu jari yang seperti menunjuk sesuatu. Kepalanya ditolehkan ke kanan dan ke kiri tak kuasa menahan sensasi menyiksa di dalamnya, tangan lentik berusaha menghentikan Angga yang malah menekan perut bagian bawahnya, berusaha mendorong pelepasan si wanita agar segera dibebaskan."Ngaaahhh Anggaaahhhhh!!"Angga men

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status