A Shield for Arlin

A Shield for Arlin

last updateLast Updated : 2022-08-20
By:  reidalineOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
5 ratings. 5 reviews
24Chapters
6.5Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Synopsis

Arlin cuma cewek intovert biasa yang bisa dibilang rada susah dalam menjalin pertemanan. Setidaknya itulah pandangan orang orang sekitar di kampusnya. Padahal ada sebuah rahasia yang Arlin berusaha untuk tutupi, yaitu bahwa ia mempunyai kemampuan untuk melihat makhluk makhluk tak kasat mata dan berkomunikasi dengan mereka. Cuma ada satu cowok yang berhasil menjalin pertemanan sama dia, yaitu Jeffrey. Jeffrey adalah kakak tingkat Arlin di kampusnya. Berawal dari hal tak terduga membuat mereka berakhir menjadi sangat dekat. Arlin menyukai Jeffrey. Setidaknya itu yang Arlin rasakan hingga gadis itu bertemu dengan seorang cowok yang berhasil membuatnya terhindar dari gangguan para hantu yang sering mengganggunya, hal itu membuat Arlin bersedia melakukan apapun agar Jevan mau menjadi tamengnya dari para hantu, termasuk dengan mempermalukan dirinya sendiri.

View More

Chapter 1

1. Jeffrey & Arlin

Di sebuah ruangan berukuran kecil itu, tampak seorang perempuan sedang duduk di salah satu kubikel toilet sambil menghentak-hentakan kakinya. Wajah gadis itu sangat mungil dengan hidung bangir dan matanya yang bulat, semakin membuatnya terlihat manis.  Sesekali gadis itu menggerakan bibir mungilnya sebagai tanda bahwa ia sedang merapalkan suatu kalimat. Sudah berulang kali juga gadis itu menghela napas dalam, terlihat begitu frustasi membaca kertas kecil digenggamannya seraya masih menggerakan bibir dan kakinya seirama.

"Teori agensi adalah teori yang.. duh apa ya, ah anjir lah dari tadi gak masuk masuk nih materi."

Sambil membolak-balikkan secarik kertas di genggamannya, ia kembali memejamkan matanya sebagai harapan agar ia berhasil menghafal seluruh kalimat yang ada pada kertas tersebut. 

Namun, belum sempat gadis itu membaca lagi isi kertas tersebut, pintu kubikel toilet di depannya tiba tiba terbuka dengan cukup keras, berhasil mengalihkan seluruh perhatian gadis itu dari secarik kertas lusuh yang bisa dibilang lebih mirip contekan daripada rangkuman materi pelajaran.

“Duh nek, sumpah jangan sekarang deh ya kalo mau ngajak main, ini saya lagi belajar loh bentar lagi mau ujian.”kata gadis itu ketika ia sontak mengangkat kepalanya ke atas untuk melihat seorang nenek yang sedang berdiri di hadapannya sambil tersenyum sinis. 

“Belajar sama nenek aja sini.”

“Sumpah nek, saya lagi gak ada waktu buat ladenin nenek. Dah ya nek saya keluar. Maap deh ganggu wilayah kekuasaan nenek.”kata gadis itu akhirnya keluar dari kubikel menuju salah satu wastafel untuk mencuci tangan.

“Nenek bisa bantu kamu lulus ujian kali ini padahal…”kata nenek tersebut.

“Apa? Tapi pasti ada tumbalnya kan? Duh nek saya mah udah sering ketemu hantu yang modelan nenek kayak begini. Udah hapal saya mah sama maunya setan setan kayak nenek ini. Mending nenek banyak banyak tobat deh ya, eh gak tobat deng kan udah mati ya. Yaudah nenek pokoknya jangan ganggu saya ya, lagi pusing nih!”

Raut wajah nenek itu sontak berubah, seketika wujud nenek rombeng itu berubah menjadi wujud aslinya yang lebih seram, memelototi Arlin yang masih mencuci tangan. Arlin yang baru sadar perubahan wujud nenek itu langsung memekik tertahan. ‘Wah salah ngomong gue nih.’

“Eh nek sumpah saya gak bermaksud, saya bercanda sumpah aduh saya goblok nek goblok.”

Arlin berbalik ke belakang, buru buru mengambil tasnya yang masih ada di pojok wastafel dan segera mengambil ancang-ancang untuk berlari keluar toilet sekuat tenaga. Sesekali ia menoleh ke belakang untuk mengecek keberadaan nenek rombeng yang ternyata mengikutinya. Arlin meringis seraya terus berlari hingga tanpa sadar ia menabrak sesuatu yang keras di hadapannya.

“Arlin?”

“Eh Jeff? Anjir anjir sumpah Jeff tolongin gue, tadi ada nenek rombeng sumpah ngejer gue aaaaa.”

“Hah? Lo di gangguin lagi? Mana neneknya? Coba noleh? Masih ada gak?”tanya laki-laki di hadapannya.

Seketika Arlin menolehkan kepalanya ke belakang untuk mengecek keberadaan hantu nenek tadi.

“Eh udah nggak ada. Hahhh! Sumpah berasa dikejar setan deh gue.”kata Arlin.

“Yeu emang dikejar setan mohon maap neng.”

Arlin hanya memasang cengiran khasnya dan berjalan di samping Jeffrey di sepanjang koridor. Laki-laki yang kini sudah berjalan di sisinya ini adalah kakak tingkat Arlin atau bisa dibilang sahabat terdekat gadis itu. Jeffrey sudah menemani Arlin sejak awal masuk kampus ini, berawal dari Jeffrey yang menjadi kakak pembina kelompok Arlin saat ospek fakultas membuat mereka lama kelamaan menjadi semakin dekat. Tak ayal, banyak orang-orang mengira mereka berpacaran karena Jeffrey yang terlihat selalu menjaga Arlin kemana pun gadis itu pergi. 

Namun, banyak juga orang-orang yang membicarakan Arlin karena kedekatannya dengan Jeffrey, Si Pangeran Kampus. Pasalnya, Jeffrey ini termasuk salah satu jajaran most-wanted guy di kampus mereka. Wajah laki-laki itu yang tampan dan postur tubuhnya yang tinggi dan berisi akibat sering menghabiskan waktu di sasana olahraga membuatnya menjadi rebutan para kaum hawa. Akibat itu, tidak sedikit pula banyak orang yang mengecam Arlin karena menurut mereka, gadis pendiam dan tertutup itu tidaklah pantas bersanding dengan Jeffrey.

Belum lagi, reputasi Arlin yang terkenal sangat tertutup dengan orang-orang disekitarnya membuat gadis itu dinilai sebagai gadis yang aneh di kampusnya. Padahal, kalau dibandingkan dengan mahasiswi-mahasiswi lainnya, Arlin tidak kalah cantik dengan mereka, mungkin itu sebabnya banyak orang yang heran dengan sikap Arlin yang tertutup. Gadis itu sebenarnya sangat cantik, tetapi sikapnya yang aneh dan seakan tidak peduli dengan sekitarnya itu membuatnya tidak disukai oleh teman-temannya, khususnya para penggemar Jeffrey.

“Lo bukannya katanya ada ujian Accounting Theory?”tanya Jeffrey memecah keheningan.

Seketika Arlin mengecek jam tangan yang melingkar di tangan kirinya sambil tak lupa memasang wajah horor.

“HAH? WAIT ANJER GUE KAN UJIAN JEFF! INI BU GINA PASTI UDAH DI KELAS INI MAH UDAH JAM SEGINI!”

“Hadehh kebiasaan lo-" Belum sempat Jeffrey menyelesaikan kalimatnya, Arlin sudah berlari kencang memutar arah untuk segera sampai ke kelasnya sebelum ia harus menerima semua omelan dosen tergalak di fakultasnya itu.

---------

“Gimana tadi ujiannya?”

Arlin hanya menghela nafas untuk menjawab pertanyaan Jeffrey. Jeffrey yang merasa pertanyaannya sudah terjawab hanya dengan mendengar helaan nafas Arlin hanya terkekeh sambil mengusap pelan kepala Arlin.

“Yaudah gapapa, kan masih ada UAS ntar, bagusin nilai lo disana aja.”katanya.

“Duh gue pengen melambaikan tangan ke kamera aja tadi tuh pas di kelas. Gak tahan banget udah gue Jeff.”

“Yeuuu lambaikan tangan lambaikan tangan lo pikir lo lagi jadi peserta uji nyali.”

“Lah beneran uji nyali ini, bedanya kalo yang di tipi tipi di ujinya pake setan, gue di uji pake soalnya Bu Gina. Hadehh.”

“Mana tadi pagi gue diganggu sama ntuh nenek rombeng lagi. Arghhh! Kalo bukan karena dia pasti gue tadi at least bisa ngisi satu nomor.”

Jeffrey hanya tersenyum menanggapi, baginya ini hanyalah satu dari sejuta kalinya Arlin merengek karena tidak bisa mengerjakan ujian. Dan mendengar ia mengeluhkan soal hantu hantu yang seringkali mengganggunya itu juga ibarat lagu wajib yang akan di dengarkan Jeffrey setiap Arlin apes karena diganggu makhluk makhluk tak kasat mata itu.

Arlin memang bisa melihat makhluk makhluk tak kasat mata itu. Saat neneknya meninggal pada saat usianya 12 tahun, kemampuan spesial neneknya tersebut mau tidak mau diturunkan pada Arlin yang notabene-nya adalah cucunya. Pada saat itu tentu saja Arlin sangat kaget dengan perubahan yang dialami dirinya. Sudah berbagai cara yang orangtuanya lakukan untuk menghilangkan kemampuan tersebut tapi selalu berujung gagal. Namun akhirnya lama kelamaan, Arlin memutuskan untuk berpasrah dan menerima keadaannya ini.

Hingga saat ia mulai menduduki bangku perkuliahan, ia bertemu dengan salah satu kakak tingkatnya yang bernama Jeffrey. Jeffrey yang tak sengaja mengetahui soal kemampuan Arlin saat ospek fakultas itu memutuskan untuk menjadi teman Arlin karena ia tertarik dengan kemampuan Arlin dan bisa dibilang kasihan terhadap gadis itu yang selalu menyendiri dan tak acuh pada keadaan sekitarnya. Lama kelamaan mereka menjadi semakin dekat dan hingga kini, Jeffrey selalu menjadi tempat curhat utama bagi Arlin saat ia diganggu oleh hantu hantu tersebut. Arlin tentu senang, Arlin bisa bercerita sepuasnya tanpa dipikir gila seperti teman temannya sewaktu SMP yang mengatai Arlin gila, dan Jeffrey yang tentu senang karena ia memang begitu tertarik dengan hal-hal spiritual tersebut. Arlin, yang Jeffrey kira merupakan seorang perempuan yang irit berbicara dan cuek akhirnya mulai terbiasa menghadapi sifat asli dan celotehan panjang gadis itu yang tidak ada habisnya. Laki-laki itu baru menyadari bahwa selama ini, gadis itu sengaja menutup diri hanya untuk melindungi dirinya agar terhindar dari cercaan dan hinaan orang-orang seperti yang ia alami saat SMP.

“Yaudah gue jajanin cilor deh.”tawar jeffrey tiba tiba.

Seketika raut Arlin berseri seri, kalau Arlin tokoh anime mungkin sekarang matanya akan berubah menjadi emotikon berbentuk ‘love’. Cilor adalah makanan kesukaan Arlin sejak masih SD hingga sekarang. Jajanan SD itu memang selalu menjadi comfort food Arlin sejak dulu. Kalau kata gadis itu, ia rela kok makan aci telur itu selama sisa hidupnya. Begitu pengakuan Arlin saat Jeffrey melarangnya memakan cilor setiap hari.

“SIPP MAKASI JEFFREY! LO MAH EMANG PALING NGERTI DAH!”teriak Arlin hingga mengundang lirikan mata seluruh mahasiswa di koridor.

Jeffrey hanya menutup sedikit wajahnya sambil perlahan melangkahkan kaki jauh jauh dari tempat Arlin yang masih senyum senyum seperti orang yang baru saja memenangkan giveaway liburan ke hawaii 3 hari 2 malam.

-------

Saat ini Jeffrey dan Arlin sedang berada di apartemen Arlin. Mereka hendak menonton serial netflix yang direkomendasikan oleh Jeffrey. Arlin duduk berselonjor di sofa sambil memangku satu baskom penuh berisi strawberry cheesecake ice cream dari salah satu brand ice cream terkenal. Sedangkan Jeffrey duduk dibawah sofa sembari menyandarkan punggungnya pada kaki sofa dan memainkan remote tv didepannya.

“Jangan horor ya, awas aja lo.”

“Iya iya ini gak horor.”jawab Jeffrey.

“Males banget gue kalo ntar malem penghuni unit sebelah mampir kesini gara gara merasa terpanggil abis kita nonton horor.” lanjut Arlin.

“Iya sayang, ini gak horor. Lagian kalo dia kesini kan gue tinggal nginep nemenin lo.”

Buru buru Arlin memukul kepala Jeffrey menggunakan baskom es krim di tangannya.

“Aduh!”

“Sadis amat sih mbak.” gerutu Jeffrey sambil mengelus ngelus jidatnya yang sekarang terasa dingin karena dipukul menggunakan baskom es krim.

“Ya makanya mulut lo tuh sekali-kali beradab kek.”jawab arlin.

Jeffrey hanya terkekeh menanggapi, masih sambil mengotak ngatik remote Arlin, ia berceletuk,”Ini lo sebenernya mukul gue karena gue bilang mau nginep di tempat lo atau karena malu gue panggil sayang?” tanya jeffrey sambil memasang senyum miring dan menolehkan wajahnya ke belakang ke arah Arlin.

Yap dan respon Arlin, sudah pasti bisa ditebak oleh semua orang.

---

Arlin dan Jeffrey saat ini sedang berbaring di tempat tidur Arlin. Beberapa waktu lalu, mereka memutuskan untuk pindah dari ruang tengah ke kamar Arlin agar dapat menonton sembari merebahkan tubuh mereka di kasur seperti saran Jeffrey. 

Arlin sedang fokus-fokusnya menonton saat tanpa sengaja ponsel Jeffrey berdering menandakan panggilan masuk. Arlin yang berada di sebelah Jeffrey otomatis dapat melihat sekilas nama kontak si penelpon. Tanpa sadar, raut wajah Arlin seketika berubah sendu. Sedangkan Jeffrey, laki-laki itu segera bangun dari posisinya dan berjalan ke arah balkon apartemen Arlin.

Mata Arlin mengikuti pergerakan Jeffrey yang yang tengah berjalan ke arah balkon. Raut wajahnya yang sendu cepat - cepat ia ganti dengan wajah datarnya, tak ingin Jeffrey menyadari perubahan suasana hati gadis itu.

Lana

Arlin masih mengingat jelas nama yg muncul pada ponsel cowok itu. Nama itu adalah nama pacar Jeffrey yang berada di Jogja. Mereka memang menjalani hubungan jarak jauh sejak awal mahasiswa baru. Sebenarnya sejak awal pertemuan mereka, Jeffrey tidak pernah menyebut atau memberitahu Arlin bahwa ia mempunyai pacar. Tetapi saat Arlin tidak sengaja menemukan foto seorang perempuan sedang memeluk Jeffrey di apartemen cowok itu. Jeffrey segera menceritakan Arlin bahwa ia memang mempunyai pacar dan kini sedang dalam hubungan jarak jauh. 

Lantas pada saat itu, Arlin berpikir ya sudah tidak apa-apa, lagipula Arlin tidak mengharapkan apapun dari Jeffrey. Jeffrey mau berteman dengannya tanpa berpikir bahwa dia gila saja, gadis itu sudah sangat bersyukur. Tapi lama kelamaan, entah kenapa perasaan cemburu seperti yang ia rasakan saat ini mulai muncul. Arlin sadar bahwa tanpa sengaja ia mulai menaruh harapan pada cowok itu. Tapi tidak apa-apa, Arlin sudah biasa dengan perasaan seperti ini. Ia akan berusaha menghapusnya pelan-pelan, dan mempertahankan persahabatannya dengan Jeffrey tanpa mengganggu hubungan Jeffrey dan Lana.

Terlalu lama melamun, Arlin tidak menyadari bahwa Jeffrey sedang berjalan ke arahnya dari balkon. Tampaknya cowok itu sudah selesai dengan urusannya dengan pacarnya itu.

"Eh Lin." kata Jeff sambil mendudukan bokongnya tepat di samping Arlin.

Arlin hanya menolehkan kepalanya dan menaikkan satu alisnya sebagai jawaban.

Jeffrey yang sudah terbiasa dengan respon Arlin, melanjutkan kalimatnya.

"Kayaknya gue besok gak bisa ke kampus bareng lo deh." lanjutnya.

"Lah? Jangan bilang Tante Jessica sakit lagi?" sebut Arlin sembari memasang raut cemas. Tante Jessica merupakan ibu Jeffrey, sesekali Arlin memang sering bermain ke rumah Jeffrey sehingga ia bisa dekat dengan ibu cowok itu.

"Nggak Lin, bukan itu."

"Terus kenapa?" tanya Arlin.

"Besok pagi Lana nyampe Jakarta."

TBC

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
malapalas
BACA novel berjudul :FREL. Banyak kejutan di dalamnya. Selain tentang cinta segitiga yang bikin baper, gemes dibumbui humor dan mengharubirukan, kalian akan disuguhi dg persahabatan, keluarga, luka dan rahasia di masa lalu orangtua yang akan membuat cerita lebih seru dan menjungkirbalikkan perasaan.
2022-02-02 13:22:35
0
default avatar
imamwardhani69
ini up tiap hari kah? liat komen di novel dulu baru baca, takutnya di gantung
2021-10-17 14:10:24
1
user avatar
WarmIceBoy
bagus ini :D
2021-10-15 17:45:51
0
default avatar
jenojamwaif
semangat lanjut babnyaaa!
2021-09-06 15:53:19
2
user avatar
Lala
Keren banget ceritanya, Kak. Semangat lanjut babnya!
2021-09-05 23:14:13
2
24 Chapters
1. Jeffrey & Arlin
Di sebuah ruangan berukuran kecil itu, tampak seorang perempuan sedang duduk di salah satu kubikel toilet sambil menghentak-hentakan kakinya. Wajah gadis itu sangat mungil dengan hidung bangir dan matanya yang bulat, semakin membuatnya terlihat manis.  Sesekali gadis itu menggerakan bibir mungilnya sebagai tanda bahwa ia sedang merapalkan suatu kalimat. Sudah berulang kali juga gadis itu menghela napas dalam, terlihat begitu frustasi membaca kertas kecil digenggamannya seraya masih menggerakan bibir dan kakinya seirama.  "Teori agensi adalah teori yang.. duh apa ya, ah anjir lah dari tadi gak masuk masuk nih materi."  Sambil membolak-balikkan secarik kertas di genggamannya, ia kembali memejamkan matanya sebagai harapan agar ia berhasil menghafal seluruh kalimat yang ada pada kertas tersebut.   Namun, belum sempat gadis itu membaca lagi isi kertas tersebut, pintu kubikel to
last updateLast Updated : 2021-08-13
Read more
2. Empat Serangkai
"Besok pagi Lana nyampe Jakarta."  Arlin terdiam sejenak, berusaha membuang jauh jauh perasaan aneh yang akhir - akhir ini kerap kali muncul. Cepat - cepat ia menampilkan raut wajah datar andalannya.  "Oh ya? Ya udah sans lah, gue kan bisa pake ojol."  "Beneran gapapa? Sorry ya Lin."  "Ih yauda si, lo mah kek sama siapa aja. Udah ah lanjut nonton lagi aja kita."  "Sorry Lin tapi kayaknya gue balik sekarang deh."  "Lah, kenapa lagi?"  "Gue mau bersihin apart gue deh, lo tau kan bentukan apart gue kalo lo belum mampir ke apart gue, hehe."  "Tumbenan bersihin apart, kesambet apa lo? Biasanya juga yang disuruh bersihin gue."  "Yakali Lin, gue gak setega itulah buat nyuru lo bersihin apa
last updateLast Updated : 2021-08-13
Read more
3. Adeknya hantu kali
Arlin kini sedang duduk di sebuah kafe sambil sesekali menyeruput hot caramel macchiato-nya. Sesekali ia akan mengedarkan pandangan ke seluruh kafe memperhatikan sekitarnya. Saat ini, kafe yang sering ia datangi bersama Jeffrey itu terlihat cukup ramai. Semua bangku terlihat sudah ada yg menempati.      Entah ini sudah keberapa kalinya Arlin menghela nafas. Arlin sebenarnya tidak terlalu suka keramaian seperti ini saat mengerjakan tugas.Tapi apa boleh buat, hanya caramel macchiato di cafe ini yang dapat membuat arlin jatuh cinta dan semangat mengerjakan tugas kuliahnya yang semakin lama semakin menggunung.     Biasanya kalau ada Jeffrey, laki-laki itu akan menemani Arlin mengerjakan tugas di kafe ini sambil sesekali melontarkan candaan yang membuat gadis itu kembali bersemangat mengerjakan tugas. Tapi sayangnya sekarang, Jeffrey pasti sedang menikmati waktu bersama pacarnya. Huft mengingat itu, Arlin rasanya in
last updateLast Updated : 2021-08-13
Read more
4. Kantin Teknik
"Adeknya hantu kali."  Jeffrey terdiam sejenak, sebelum bertanya pada Lana pelan. "Lan, kamu gak ada ngomong macem macem sama Arlin kan?"  "Gak ada lah. Emang aku mau ngomong apa coba."  "Kamu.. gak ada nyinggung-nyinggung soal Arlin yang indigo itu kan?"  Lana mengangkat sebelah alisnya sejenak sebelum menjawab pertanyaan Jeffrey. "Emang kenapa kalo aku bawa bawa soal itu depan Arlin? Emang bener kan? Kan kamu sendiri yang bilang sama aku."  Jeffrey menutup matanya, berusaha mengendalikan diri dengan menghela nafas dalam. Lana yang melihat raut wajah cowoknya seperti itu mau tak mau harus buka suara membela diri lebih jauh lagi sebelum gadis itu terkena semprotan dari Jeffrey.  "Je, aku gak ada nyinggung-nyinggung itu kok. Aku tadi cuma nanya gimana ceritanya k
last updateLast Updated : 2021-08-13
Read more
5. Cewek Aneh
Setelah berpisah dengan mbak mbak tanpa pergelangan tangan di pertigaan koridor fakultas ekonomi. Arlin melangkahkan kakinya ke arah lobi sambil merutuk beberapa kali dalam hati. Duh kenapa jadi begini sih, kenapa juga Arlin harus susah - susah membuang waktu dan tenaganya yang berharga hanya untuk mengantarkan barang titipan Tetehnya Haikal. Sebenarnya Arlin dan Haikal kalau dibilang dekat juga tidak, ya walaupun mereka memang lumayan sering bersama saat awal ospek. Tapi setelah ospek selesai, Haikal dan Arlin masuk kelas yang berbeda, jadi mereka sudah tidak terlalu sering bertemu, hanya terkadang berpapasan sesekali di koridor sambil saling menyapa.  Sekali lagi Arlin menghela nafas, ya sudahlah mungkin sekali kali ia memang harus berbuat kebaikan. Padahal perut Arlin dari tadi sudah meraung-raung meminta makanan. Namun sebenarnya bukan hanya itu yang membuat Arlin sebegitu malasnya pergi ke kantin fakultas teknik. Masalah terbesarnya adalah ment
last updateLast Updated : 2021-08-18
Read more
6. Pokoknya gue harus jadi pacar lo!
"... Jevan gue boleh jadi pacar lo gak...?"   Jevan yang berada di sebelahnya mendecakkan lidahnya sambil memandang Arlin horor. Seumur-umur baru kali ini cowok itu menerima pernyataan cinta dari orang yang baru dua kali ia temui. Meskipun sebenarnya, Jevan sudah tidak asing  untuk menerima pernyataan cinta dari para kaum hawa seperti ini. Tetapi sebenarnya permasalahan di sini adalah perubahan tingkah laku gadis itu yang sangat jauh berbeda dari yang cowok itu ketahui membuat laki-laki itu berjengit memandangi gadis di sebelahnya.   "Lo suka sama gue?"   Arlin mengerjapkan matanya beberapa kali setelah mendengar pertanyaan Jevan, sebelum menjawab dengan tegas.   "Nggak."  
last updateLast Updated : 2021-09-01
Read more
7. Dasar nyusahin
Hari ini adalah hari minggu. Sudah beberapa hari berlalu sejak perseteruan tidak jelas antara Arlin dan Jevan di kantin fakultas cowok itu. Saat ini, Arlin sedang bersiap pergi ke supermarket untuk belanja bulanan berhubung isi kulkasnya sudah mulai terlihat kosong. Arlin sudah siap dengan hoodie oversize berwarna putih dan legging hitamnya. Tak lupa rambutnya yang ia gerai dan bibirnya yang ia oleskan sedikit liptint agar terlihat segar.     Gadis itu berpikir sejenak, ia hendak menimbang-nimbang apakah dirinya harus menggunakan layanan ojek online atau mobilnya yang sudah hampir berdebu yang disimpan di basement apartemennya karena jarang gadis itu gunakan. Arlin memang terbilang jarang menggunakan mobilnya karena biasanya Jeffrey selalu mengantarnya kemanapun sejak kecelakaan yang menimpanya pada saat awal menjadi mahasiswa baru.      Saat itu, Arlin tanpa sengaja menabrak pohon besar di sekitar kampusnya ka
last updateLast Updated : 2021-09-01
Read more
8. Kunjungan Malam
"Dasar nyusahin." Arlin sontak berbalik menghadap asal suara untuk melihat bahwa sekarang Jevan sudah pergi mendorong troli-nya, meninggalkan Arlin yang masih melamun.  Buru-buru gadis itu mengejar langkah Jevan, berusaha memposisikan troli-nya persis di samping troli cowok itu membuat mereka berdua berjalan bersisian. Wah! Kalau begini, sepertinya gadis itu memang sedang beruntung hari ini karena tanpa sengaja bertemu dengan 'kunci dari hidup tenangnya' yang sekarang sedang memilih semangka. Siapa yang sangka kalau ia dapat menjalankan misinya lebih cepat seperti ini. Tanpa ingin membuang kesempatan, Arlin pun mulai membuka topik obrolan dengan Jevan. "Kata nenek gue, kalo pilih semangka yang manis tuh biasanya diketok ketok dulu tau, Van." Jevan hanya menoleh singkat
last updateLast Updated : 2021-09-01
Read more
9. Jean
Tampak gadis dengan rambut panjang berwarna hitam pekat sedang turun dari motor pria berjaket hijau. Setelah mengucapkan terimakasih pada abang ojek online yang sudah mengantarkannya dengan selamat ke kampus, Arlin segera berbalik berjalan ke arah pintu masuk fakultasnya seraya merapikan rambutnya yang sedikit berantakan.     Semalam setelah Jeffrey mampir sebentar di apartemen gadis itu untuk mengecek kondisi Arlin, tak lama kemudian cowok itu pamit pulang karena jam dinding apartemen gadis itu sudah menunjukkan pukul satu malam. Karena tidak ingin mengganggu waktu istirahat Arlin, Jeffrey pun pulang setelah berpamitan dan berhasil membuat cewek itu untuk berjanji agar tidak menyetir mobilnya sendirian lagi.     Saat Arlin sedang berjalan di koridor fakultasnya, tiba-tiba pundak gadis itu dipukul kuat oleh seseorang di belakangnya. Saat gadis itu menoleh, mata Arlin otomatis membelalak saat menemukan seseorang yang
last updateLast Updated : 2021-09-01
Read more
10. Pertemuan tak terduga
Kini Arlin dan anak laki-laki yang baru diketahui namanya Jean itu sedang duduk di Orion. Arlin memutuskan untuk membawa Jean ke Orion sambil menunggu keluarga anak kecil ini menjemputnya. Mereka duduk di dekat kaca yang mengarah ke tempat les Jean sehingga mereka dapat mengetahui jika keluarga anak ini menjemputnya. Jean sedang duduk di hadapan Arlin, anak kecil itu terlihat sangat semangat menjejalkan sepotong cheesecake ke mulutnya. Arlin terkekeh melihat anak yang  baru berusia enam tahun itu. Tadi saat Arlin bertanya bagaimana anak itu bisa berada agak jauh dari tempat lesnya, Jean hanya berkata bahwa tadi ada badut tikus menyeramkan yang berjalan mendekatinya, otomatis anak itu panik ketakutan, Jean yang semulanya berdiri di depan tempat lesnya berjalan menjauh dari badut itu. Saat akhirnya badut tikus itu sudah menghilang dari pandangannya, Jean terlanjur panik saat ia sadar bahwa
last updateLast Updated : 2021-09-01
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status