Share

Kau Gila, Angga

Auteur: Rucaramia
last update Dernière mise à jour: 2025-08-30 09:45:26

“Ang… haahh… A—Ahhh… please… nghh… kenapa berhenti?” Bunga dengan rok pendeknya yang tersingkap dan kemeja sepenuhnya tidak terkancing sekarang tengah menangis gara-gara Angga menghentikan gerakannya di bawah sana.

Yang disebut namanya cuma tersenyum sambil mengusap wajah si wanita di hadapannya. Wajah Bunga berantakan dan basah oleh keringat padahal AC di ruangan hotel itu lumayan kencang. Angga tidak mengatakan apa-apa lagi, dia menundukan kepala dan kembali menempelkan kepalanya di antara kedua belahan kaki yang lebih muda, menjilatnya sekali lagi menghisap lagi seakan milik Bunga itu kerang kesukaannya.

Bunga merasakan tubuhnya bergetar saat lidah Angga kembali menyentuhnya dibawah sana.

“Bunga,” panggilnya. Tatapan mereka berdua bertemu, dan Angga menaikan pandangannya dari bawah kaki si gadis yang sedang dia lahap rakus.

“Ini roknya sengaja kamu pakai buat godaian aku ya?” tanyanya sambil sibuk membuka zipper rok hitam sepaha yang sebetulnya sudah tidak punya nilai guna sama sek
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé

Latest chapter

  • Sang Pemuas Hasrat Wanita Kesepian   Aku Mau Kamu

    Riri menghabiskan hari dengan lampu sorot dan jepretan kamera. Begitu sibuk sampai dia tidak menyadari bahwa kondisi pemotretan sudah mencapai sesi akhir. Setiap kru sibuk dengan beberapa pekerjaan masing-masing. Mulai merapikan property hingga sebagiannya lagi telah pulang mendahului. Riri sendiri merenggangkan tubuhnya yang terasa kaku karena beberapa saat lalu tubuhnya dia paksa untuk berpose sesuai dengan keinginan photographer. Mulai dari duduk berjam-jam, berdiri sekaligus pose-pose lainnya yang membutuhkan keseimbangan dan pengendalian tubuh yang baik.“Kupikir kau tidak akan mengambil project ini,” ujar seorang pria yang beberapa saat lalu Riri temui di pesta reuni Angga. James. Lelaki itu tampak bersandar pada dinding dengan sebelah tangan memegang ponsel.“Kenapa kau ada disini?” Riri langsung menatap lelaki itu dengan ekspresi bosan.“Karena kudengar kau ada disini,” jawabnya tak acuh.“Jawaban paling bodoh yang bisa aku dengar keluar dari mulutmu,” kata Riri sembari mulai

  • Sang Pemuas Hasrat Wanita Kesepian   I Like It

    Bunga menggigit bibirnya ketika Angga menggeram saat bagian bawah kepala penisnya yang sensitif digaruk dengan ujung kuku. “Kalau bikin enak diri sendiri, biasanya kau apakan?”“Biasanya dibasahi dulu tangannya,” jawab Angga, sekarang pemuda itu sudah mengubah posisinya jadi menyandar di dinding. Dia menepuk-nepuk pahanya supaya Bunga pindah ke sana. “Kemari, Bunga.”“Kau basahi pakai apa?” ujar Bunga dengan kepolosannya, tetapi dia menurut untuk duduk dipangkuan Angga. Meringis kecil ketika merasakan bagian kecil dari bagian dalam pahanya bergesekan dengan kulit Angga.“Tergantung adanya apa,” kata Angga lagi lalu menarik tangan Bunga agar kembali mengokupasi miliknya. Dia mengangguk afirmatif saat Bunga mengangkat alis dan mengepalkan tangan di bagian atas tegangnya yang semakin memerah. “Saliva, pelumas, atau kadang kalau sudah terlalu terangsang juga tidak pakai apa-apa, diratakan saja, ah… ya, begitu.”“Berarti sekarang kau sedang terangsang berat?” suara Bunga semakin kecil di u

  • Sang Pemuas Hasrat Wanita Kesepian   Kau Gila, Angga

    “Ang… haahh… A—Ahhh… please… nghh… kenapa berhenti?” Bunga dengan rok pendeknya yang tersingkap dan kemeja sepenuhnya tidak terkancing sekarang tengah menangis gara-gara Angga menghentikan gerakannya di bawah sana.Yang disebut namanya cuma tersenyum sambil mengusap wajah si wanita di hadapannya. Wajah Bunga berantakan dan basah oleh keringat padahal AC di ruangan hotel itu lumayan kencang. Angga tidak mengatakan apa-apa lagi, dia menundukan kepala dan kembali menempelkan kepalanya di antara kedua belahan kaki yang lebih muda, menjilatnya sekali lagi menghisap lagi seakan milik Bunga itu kerang kesukaannya.Bunga merasakan tubuhnya bergetar saat lidah Angga kembali menyentuhnya dibawah sana.“Bunga,” panggilnya. Tatapan mereka berdua bertemu, dan Angga menaikan pandangannya dari bawah kaki si gadis yang sedang dia lahap rakus.“Ini roknya sengaja kamu pakai buat godaian aku ya?” tanyanya sambil sibuk membuka zipper rok hitam sepaha yang sebetulnya sudah tidak punya nilai guna sama sek

  • Sang Pemuas Hasrat Wanita Kesepian   Curcol

    “Ah! Bodoh bodoh bodoh!”Berkali-kali Riri merutuki diri sendiri, sampai lupa dimana dia berada saat ini. Kejadian tadi malam benar-benar memenuhi kepala dan membuatnya malu bukan main. Dibandingkan semua hal, pengakuan semacam itu bagai sebuah penghinaan untuk dirinya sendiri. Hal yang terlalu tolol untuk dia ungkapkan secara keras-keras pada lelaki itu. Tiga kata yang pasti akan membuat Angga mengambil langkah seribu dan menjauhinya. Ah sialan!“Memang dasar tolol,” keluhnya lagi.“Memang kau tolol,” sahut seseorang yang seketika membuat Riri mendongak. Dia mendapati sepupunya sudah berdiri di depannya dan menatap dirinya dengan pandangan meremehkan.“Sejak kapan kau kemari?” tanya Riri mencoba mengalihkan topik. Membuat pria itu hanya nyengir kuda tanpa dosa.“Sejak kau merutuk sendiri. Btw, pintumu tidak dikunci jadi aku menerobos masuk saja. Jadi kenapa lagi sepupuku yang manis ini?” tanya Doni sembari meletakan sebuah bungkusan yang Riri bisa tebak isinya ayam goreng tepung yang

  • Sang Pemuas Hasrat Wanita Kesepian   Keceplosan Confess

    Ciuman itu terasa manis dan memabukan, membuat Riri hanyut dibuatnya. Dia bahkan lupa saat ini berada di hadapan orang-orang yang bersorak atas adegan yang mereka berdua lakukan di atas panggung.Ciuman itu berakhir ketika Angga melepaskan bibirnya dari bibir Riri. Menjauh dari wanita itu, ketika kedua tangannya masih berada di kedua bahunya. Membuat mereka hanya berjarak sejangkauan tangan. Riri menunduk agak malu, aneh baginya merasa seperti ini ketika mereka berdua bahkan pernah melakukan hal yang lebih. Dimana seluruh rasa percaya diri yang selalu dia banggakan? Dimana sosok Riri yang selalu membungkus para pria yang menarik perhatiannya? Kenapa hanya karena dicium oleh Angga di depan umum membuatnya kaku seperti ini?“Yang tadi itu hebat sekali!”Seruan Ading sama sekali tidak membantu dan malah membuat wajah Riri kian memerah sempurna. Dia diam-diam melirik ke arah Angga. Tapi berbeda dengan sangkaannya, dia tidak menemukan reaksi yang sama dari pria itu. Malah pandangan matanya

  • Sang Pemuas Hasrat Wanita Kesepian   Dikenalin Ke Temen

    “Ading.”Pria berperawakan tidak terlalu tinggi bila dibandingkan dirinya langsung menoleh.“Yo, Aang~” Pria yang dipanggil Ading langsung merengkuh Angga ke dalam pelukannya. “Kemana saja kau? Sudah lama sekali rasanya sejak terakhir kali aku melihatmu.” Angga segera melapaskan diri dari pria itu sebelum dia merasa kehabisan napas. Bukan hal aneh mengingat pria itu terkadang bersikap sama lebaynya dengan Doni. Tetapi kalau dibandingkan Doni jelas lebih bangsat sih.“Jadi bagaimana kabarmu, Aang?” Ading bertanya sembari meneliti tubuh sahabatnya itu dari atas kebawah. Fakta uniknya selain Agna yang memanggilnya Aang. Teman-teman yang cukup dekat dengannya memang lebih memilih panggilan nama itu kepadanya.“Baik, tapi tolong jangan pandangi aku seperti itu.”“Memang kenapa? Aku cuma mencari apa yang kurang darimu setelah lama kita tidak bertemu,” Ading langsung memberi penjelasan dan matanya pun masih saja mengamati Angga.“Aneh,” gumam Ading kemudian.Tetapi rupanya suara gumaman itu

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status