Share

Hilangnya Prabu Erlangga

Keesokan harinya, para prajurit kerajaan Sanggabuana yang bertugas di kadipaten Kuta Gandok sudah bersiap untuk melakukan serangkaian tembakkan meriam-meriam yang sudah disiagakan itu, untuk menggempur basis pertahanan para pemberontak yang berada di dalam hutan tidak jauh dari pemukiman penduduk yang ada di desa tersebut.

"Apakah serangan itu akan dimulai sekarang, Panglima?" tanya Rungga menatap wajah Panglima Jasinga.

"Lakukan sekarang!" tegas sang panglima segera memerintahkan prajuritnya itu.

Demikian, setelah mendapatkan persetujuan dari sang panglima, Rungga yang merupakan prajurit senior langsung memerintahkan para prajurit lainnya untuk segera menembakkan meriam-meriam itu ke arah sasaran utama yang berada di kedalaman rimba tersebut.

Rungga mengangkat pedang tinggi dan berteriak kencang, "Tembak!" seru Rungga.

Para prajurit itu pun segera melaksanakan tugas dari pimpinannya itu. Meriam-meriam tersebut, merupakan persenjataan canggih yang diimpor da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status