Home / Fantasi / Sang Penghancur Langit / Bandit Pelabuhan

Share

Bandit Pelabuhan

last update Last Updated: 2025-04-10 12:59:13

"Paman! Apa ada kapal yang akan berlayar menuju negeri Burma?" tanya Arya pada saudagar yang tak lain adalah saudagar Hasyim.

"Aduh anak muda, kau terlambat. Kapal menuju negeri Burma baru saja kemarin berangkat," jawab saudagar Hasyim pada Arya.

Ya, begitu Arya sampai yang dia lakukan adalah bertanya pada saudagar yang memiliki kapal, tapi Arya memang sudah terlambat.

"Apakah ada pemilik kapal lain yang akan berangkat paman?" tanya Arya.

"Silahkan kau tanyakan di kedai itu, mungkin saja ada," jawab saudagar Hasyim menunjukkan sebuah kedai yang tak jauh dari tempat dia duduk.

"Baik, terimakasih Paman!"

Arya tidak menunda waktu. Dia segera menuju kedai yang di tunjuk oleh saudagar Hasyim.

Tapi belum juga Arya dekati kedai itu, seorang lelaki tua menghadang langkahnya.

"Kau mau kemana anak muda? Aku akan uruskan," ucap lelaki tua itu.

"Aku ingin ke negeri Burma, apa aku dapat menemukan kapal?" tanya Arya.

"Negeri Burma? Itu sangat jauh, dan pastinya ongkos yang harus dikeluarkan pastin
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Sang Penghancur Langit    ketakutan Intan

    Wajah Intan pucat dan kaget saat mendengar ucapan Ki Barata. Meskipun dia bingung, tapi Intan juga inginkan tahu apa yang berada dalam tubuhnya. "Sebelum kalian membunuhku, katakan apa yang ada dalam tubuhku?" tanya Intan penasaran. "Baik, untuk menjawab rasa penasaranmu, aku akan jawab," kata ketua Chu Cai. Ketua Chu Cai yang awalnya duduk menjauh dari intan. Kali ini memilih untuk duduk tepat di dekat tubuh intan yang terbaring tak berdaya. "Asal kau tahu, dalam tubuhmu ada sebuah pusaka. Di dunia persilatan itu disebut pusaka dingin," kata Ketua Chu Cai menjelaskan pada Intan. "Pusaka dingin?" "Benar! Itu adalah salah satu pusaka yang paling dicari di dunia persilatan. Dan untungnya, Ki Barata yang mendapatkan dirimu," kata ketua Chu Cai menjelaskan pada Intan. "Kenapa tidak kalian ambil langsung? Kenapa harus terlebih dahulu menyiksa diriku?" tanya Intan lagi. "Kami tidak menyiksa dirimu, tapi kami ingin pusaka itu bereaksi, dan saat waktunya tiba, pusaka itu akan kami amb

  • Sang Penghancur Langit    Perubahan Pada Yun Ji

    Banyak pertanyaan yang diajukan oleh tuan muda Yun Ji pada Arya, yang terus saja Arya jawab dengan menggunakan hatinya. Arya tahu, jika tuan muda Yun Ji di didik dengan didikan dari golongan hitam, tanpa mendapatkan sedikitpun siraman dari kebaikan. "Aku sungguh tidak pernah tahu jika ayah berada di jalan yang salah," kata tuan muda Yun Ji menyalahkan sikap ketua Chu Cai. "Itu mungkin jalan yang dia pilih. Kau jangan salahkan ayahmu, dia sudah membesarkan dirimu," kata Arya. "Tapi, jika semua yang kau katakan itu benar, itu artinya ayah akan mendatangkan kehancuran di negeri ini," kata tuan muda Yun Ji. "Memang, dan tugasku adalah hentikan ayahmu," kata Arya. "Apakah kau akan membunuh ayah?" tanya tuan muda Yun Ji. "Jika tidak terpaksa aku tidak ingin gunakan kekerasan. Tapi kemungkinan itu akan terjadi," kata Arya. Wajah tuan muda Yun Ji berubah saat Arya akui dia akan membunuh ayahnya, ketua Chu Cai. Bagaimana pun, Yun Ji pasti tidak rela jika ayahnya dibunuh oleh Arya. "Ar

  • Sang Penghancur Langit    Kagum pada Arya.

    Ggrrrrrrr!! Belasan serigala berjalan dengan pelan-pelan ke arah tuan muda Yun Ji. Para kumpulan serigala itu menujukkan betapa tajamnya taring mereka jika mencabik daging dari tuan muda Yun Ji. Belum lagi kuku tajam para serigala yang akan mengoyak kulit tubuh tuan muda Yun Ji. Dan itu jelas membuat putra angkat dari ketua Chu Cai semakin ketakutan. Keringat dingin menetes dan mulai membasahi pakaian tuan muda Yun Ji. Dan itu semakin membuat dia ketakutan. "Tidak! Aku tidak ingin mati! Aku masih ingin hidup," kata tuan muda Yun Ji pada dirinya sendiri. Semakin dekat serigala itu, semakin besar rasa takut yang menyergap pada tuan muda Yun Ji. "Aku ingin hidup Arya!" teriak tuan muda Yun Ji dengan begitu kerasnya. Tapi, tidak ada satu orang pun yang datang membantu dirinya. Dan itu semakin menambah rasa takut pada dirinya. Aauuuuuuuu! Longlongan serigala semakin menambah senyapnya puncak bukit itu. Dan itu jelas semakin menambah rasa takut tuan muda Yun Ji. "Bantu aku! Aku ak

  • Sang Penghancur Langit    Ancaman untuk tuan muda

    Huppppppp! Dengan gerakan yang sangat cepat, Arya meninggalkan markas sekte naga hitam, di pundaknya kini ada tubuh tuan muda Yun Ji yang kaku tidak dapat bergerak. "Kau akan bawa kau kemana? Apa kau tidak takut jadi buronan dari sekte naga hitam?" teriak tuan muda Yun Ji pada Arya. "Bukankah aku sudah jadi buronan?" tanya Arya tenang. "Kini kau akan jadi prioritas utama dari sekte naga hitam. Jika kau tidak mati, maka sekte naga hitam tidak akan pernah tenang," kata tuan muda Yun Ji. "Diamlah! Saat ini kau tidak perlu bicara. Kau hanya perlu diam," kata Arya. "Kau yang diam! Segera turunkan aku, keparat!" maki tuan muda Yun Ji. "Kenapa ada lelaki yang cerewet seperti dirimu?" ejek Arya. "Kurang ajar! Mari kita bertarung sampai salah satu dari kita tewas," kata tuan muda Yun Ji. "Aku tidak ingin membunuhmu, aku ingin mencari informasi darimu," ucap Arya. "Aku ..." Tukkkkkk! "Akh diam saja! Kau tidak dibutuhkan bicara untuk saat ini," kata Arya kembali ulang perkataannya.

  • Sang Penghancur Langit    menangkap tuan muda

    Tuan muda Yun Ji melihat jika Arya adalah yang cukup tangguh. Dan itu membuatnya masuk ke dalam sekte naga hitam. Tapi, perginya tuan muda Yun Ji, tidak luput dari perhatian Arya. Dan itu membuat Arya memutuskan untuk tinggalkan pertarungan dan mengejar tuan muda Yun Ji. Huppppp! Arya melompati tubuh wakil Get dan wakil Cat dengan mudahnya. Setelah itu Arya melesat ke arah tuan muda Yun Ji yang sudah masuk ke dalam salah satu ruang sekte naga hitam. "Hei keparat! Jangan kau lari!" teriak wakil Get yang tidak terima satu pun pukulannya tidak ada yang mengenai Arya. Wakil Cat juga sama geramnya dengan wakil Get. Dia sudah bertarung dengan banyak petarung. Tapi baru kali ini dia tidak dapat menyentuh lawannya. "Kita kejar dia! Sepertinya dia mengincar tuan muda," kata wakil Get. "Kau benar!" Huppppp!!Dua wakil sekte naga hitam itu mengejar Arya yang sudah lebih dahulu memasuki ruangan sekte naga hitam. Begitu Arya sampai di ruangan sekte naga hitam. Dia mencari tuan muda Yun Ji

  • Sang Penghancur Langit    mengacau di markas utama

    Tujuh gadis dengan pakaian putih berjalan menuju kota Huth. Ketujuh gadis itu datang dari hutan yang tidak jauh dari kota Huth. Meskipun mereka hanya bertujuh, tapi tidak ada sedikitpun suara yang terdengar dari mulut mereka. Mereka semua diam dan tidak ada yang bicara. Seolah mereka tidak bisa bicara. Dan itu terus terjadi sampai mereka memasuki kota Huth. Saat sampai pun di kota Huth. Ketujuh perempuan itu tetap tidak ada yang bicara. Mereka terus berjalan meskipun jalanan mulai ramai karena harus sudah mendekati siang. Ketujuh perempuan itu hentikan langkah kaki mereka saat mereka sampai di depan gerbang sekte naga hitam. "Apa yang kalian inginkan? Apa kalian ingin menjual tubuh kalian?" tanya penjaga gerbang pada gadis-gadis itu. Gadis yang paling depan memberikan senyum yang manis, menanggapi perkataan penjaga gerbang itu. Dan dia mendekati penjaga gerbang itu. "Aku tidak memiliki banyak uang koin emas untuk membayar tubuh mulusmu," kata penjaga gerbang itu. Gadis itu ti

  • Sang Penghancur Langit    Mengendalikan Kijang Emas

    Aaaaaaaaaaaaaaaaa! Jledaaarrrrrrr! Energi yang masuk ke dalam tubuh Arya, akhirnya tidak mampu bertahan di dalam tubuh Arya, dan ledakan keras terjadi. Pancaran energi yang meledak dari tubuh Arya, mengeluarkan gelombang kekuatan yang menghempaskan resi Roit dan gadis-gadis yang ada di sekitarnya. "Kekuatan ini?" ucap resi Roit tidak percaya dengan yang dirasakan oleh tubuhnya. Tubuh Arya masih terus memancarkan energi yang kuat. Dan terus menerus keluar hingga membuat ruangan bawah tanah itu bergoyang karena kuatnya pancaran tenaga dalam yang Arya keluarkan tanpa sadar. "Kendalikan kekuatan itu anak muda! Kalau tidak, ruangan ini akan runtuh!" kata resi Roit berteriak keras pada Arya. Arya malah terangkat ke udara. Dan pancaran energi yang keluar juga semakin tidak terkendali. "ANAK MUDA! JANGAN HANYA MENERIMA, SEGERA KENDALIKAN!" teriak resi Roit dengan suara keras yang menggetarkan ruangan itu. Haaaaaaaaaaa!! Arya berteriak keras, dan berusaha melakukan apa yang diperinta

  • Sang Penghancur Langit    Kijang Emas Yang Kedua

    "Selamat datang di markas kelompok bulan putih, anak muda!" kata orang tua yang sudah sangat berumur. Arya memberikan hormat, dan itu membuat orang tua itu tersenyum. "Mari ikuti aku, anak muda," ajak orang tua itu. Ucapkan itu, lelaki tua itu berjalan menjauh dan Arya segera ikuti langkah lelaki tua itu. Di belakang Arya, perempuan yang bicara acuh pada Arya mengikuti. Dan bersamanya tujuh gadis yang dihutan juga ikut dengan lelaki tua itu. Arya dibawa memasuki sebuah ruangan yang tidak terlalu luas, tapi ruangan itu sangat sejuk, padahal mereka berada dibawah tanah. Arya berkali-kali melihat ke atas, dan Arya heran tidak melihat satupun akar pohon yang terlihat, padahal mereka berada di bawah ratusan pohon yang besar. "Silahkan duduk anak muda," kata lelaki pada Arya. Tapi Arya tetap berdiri. Arya tidak mau duduk karena lelaki itu juga masih berdiri. "Hahahaha! "Kau ternyata manusia yang memiliki adab." Lelaki itu duduk dan bersila di lantai. Setelah itu Arya ikuti lelaki it

  • Sang Penghancur Langit    Mencari Informasi

    Hanya satu gerakan saja, Arya sudah tinggalkan kediaman pejabat Dur. Arya mendapatkan petunjuk jika ada kelompok yang tidak suka pada sekte naga hitam. kelompok bulan putih."Arah selatan ya!" gumam Arya.Malam itu juga, Arya memutuskan menuju arah selatan kota Huth. Mencari di sekitar pinggir hutan kota itu.Huppppp!!Dengan langkah ringan Arya meninggalkan kota Huth, dan arah selatan adalah tujuan Arya."Disinilah?" ucap Arya.Arya saat ini berada di atas sebatang pohon. Mencari keberadaan dari kelompok bulan putih yang kata pejabat Dur sangat sulit untuk ditemukan.Arya tidak hanya memperkuat indera pendengaran, tapi Arya juga berusaha mendeteksi keberadaan energi yang mungkin ada di sekitar hutan itu."Banyak energi disini, tapi ini adalah energi dari penghuni hutan ini, para siluman yang bermukim di hutan ini," gumam Arya.Di pandangan mata Arya juga terlintas bayangan-bayanagn yang mencoba untuk ganggu dirinya, tapi karena Arya tidak gubris para kumpulan siluman itu memutuskan m

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status