Home / Fantasi / Sang Penghancur Langit / Tinggalkan Negeri Malaya

Share

Tinggalkan Negeri Malaya

last update Huling Na-update: 2025-04-10 13:06:44

Peerempuan berkerudung kuning itu keluar dari kedai bersama dengan pengawalnya.

Ke tujuh orang dengan warna kulit yang cukup berbeda dengan penduduk negeri Malaya itu memasuki kedai yang lain.

"Mana orangnya?" tanya perempuan itu.

"Itu tuan putri!" jawab panglima Cun dan menunjuk nakhoda Rundi.

Perempuan itu mendekati nakhoda Rundi dan duduk tanpa diminta.

"Apakah tuan nakhoda yang akan membawa kapal menuju negeri Burma?" tanya perempuan itu.

"Benar nona, apa nona rekan dari dia?" tanya nakhoda Rundi menujuk panglima Cun.

"Benar! Dan aku yang menyuruh dia untuk mencari kapal, apakan benar jika kapal itu ada, tapi kekurangan penumpang?" tanya perempuan itu.

"Benar nona, bahkan sampai sekarang baru satu penumpang yang akan menuju negeri Burma, tidak mungkin aku berangkat hanya dengan tujuh atau delapan penumpang saja, kecuali kalian membayar lebih," kata nakhoda Rundi.

"Berapa yang kau inginkan?" tanya perempuan berkerudung kuning itu.

"Berapa ya? Aku tidak dapat memastikan berapa nona,
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (2)
goodnovel comment avatar
Ahmad
Wes g nemu contekkan lg
goodnovel comment avatar
Benny Efendi
ini udh tamat ya
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Sang Penghancur Langit    Tingkat Pendekar Legenda

    Sudah dua hari Arya terbaring tak berdaya di bukit Gunung Hunian, dan itu memang membuat Arya banyak berpikir tentang semua tujuan hidup yang dia jalani selama ini."Aku... masihkah harus kembali ke Negeri Pulau Ular? Aku harus kembalikan semua ingatan tentang masa laluku," gumam Arya.Meski Arya tidak katakan, tapi pada hakikatnya dia merindukan kampung halaman, merindukan negeri yang menjadi titik awal dirinya menjadi seorang pendekar yang kuat seperti sekarang ini."Bayangan perempuan itu sampai sekarang masih terus bermain di kepalaku. Meskipun aku sudah coba membuang, tapi bayangan itu terus ada. Siapa dia sesungguhnya?" gumam Arya.Selain bayangan perempuan itu, masih ada bayangan-bayangan lain yang datang mengganggu pikiran dan tidur Arya, seperti bayangan sebuah kerajaan yang besar. Tapi Arya tidak tahu siapa mereka itu.Namun meskipun begitu, Arya tahu bahwa dirinya adalah putra mahkota dari sebuah kerajaan. Dan bangunan yang mirip kerajaan itu diyakini Arya sebagai tempat as

  • Sang Penghancur Langit    Kekuatan Penguasa Gunung

    Jledaaarrrrrrr!Petir yang keras menyambar tubuh Arya, dan kini Arya dalam mode tubuh dalam legenda, tubuh petir.Tapi, melihat Arya berada pada mode tubuh petir, itu tidak sedikitpun membuat lelaki itu waspada. Malah dia tetap terlihat tenang tanpa sedikit pun menunjukkan rasa takut pada Arya.Arya mengangkat tangannya ke udara."Pedang Urat Petir!"Whusssssssss!Pedang pusaka yang memiliki pamor mengerikan berwarna kuning emas turun dan kini ada di genggaman tangan Arya."Tubuh petir, tubuh legenda yang hebat. Tapi sayang, dia tidak memiliki kekuatan besar untuk menyempurnakan tubuh petir itu," kata lelaki tua itu."Sama seperti pendahulunya," ucapnya lagi."Kau sudah siap, orang tua?" tanya Arya."Hahahahaha! Dari tadi aku sudah siap. Aku sudah menunggu serangan dari tubuh petir sejak tadi," kata lelaki tua itu.Hiatttttt!!Hawa panas langsung terasa saat Arya menyerang dengan kecepatan tinggi. Tapi kembali, lelaki tua itu tidak memberikan perlawanan kecuali hanya menghindari setia

  • Sang Penghancur Langit    Penghuni gunung hunian

    Saat mata Arya kesana-kemari mencari kebenaran akar dewa, matanya malah melihat sesosok tubuh sedang duduk bersemedi di satu sisi dari bukit Gunung Hunian itu."Apakah dia manusia? Atau hanya sosok yang menjelma jadi manusia?" gumam Arya.Arya terus menatap ke arah sosok itu, dan penasaran dengan sosok asli dari yang terlihat dari kejauhan itu.Huppppp!Arya melompat dan memutuskan untuk melihat langsung sosok itu. Dan dalam beberapa lompatan saja, Arya sudah berada di hadapan orang yang bersemedi itu.Arya diam, dan memandangi orang itu dengan tatapan yang tajam. Sosok yang di hadapan Arya saat ini adalah seonggok tubuh berdaging manusia.Arya tidak berani untuk bicara ataupun mengganggu semedi orang itu, dan Arya bersemangat saat melihat ada tumbuhan yang mirip akar dewa di belakang tubuh lelaki tua itu."Ada di sini, ternyata memang di sini. Aku tidak sia-sia datang ke bukit Gunung Hunian ini," kata Arya bicara sendiri.Tapi, tidak ada jalan menuju letak akar dewa itu selain memind

  • Sang Penghancur Langit    Meminta Bantuan Nyai Lin

    "Kenapa aku harus menjaga dia? Bukankah dia bisa menjaga diri sendiri? Dan satu lagi, kau kan ada bersama dia," tanya Nyai Lin."Aku harus pergi, Nyai!" kata Arya."Pergi dan tinggalkan gadis itu? Apa yang kau cari?" tanya Nyai Lin."Obat!" jawab Arya."Obat? Untuk siapa?" tanya Nyai Lin."Untuk diriku, Nyai Lin!" jawab Putri Yung Yen.Semua yang ada di kediaman Nyai Lin kaget dengan jawaban Putri Yung Yen. Mereka melihat kalau Putri Yung Yen adalah seorang yang sehat dan tidak terlihat sedikit pun menyimpan penyakit.Mau tak mau, Arya menceritakan sakit yang diderita Putri Yung Yen.Saat Arya bicara dan menjelaskan tentang sakit yang diderita Putri Yung saat ini, semuanya terdiam, menunduk, dan tidak dapat bicara. Semua yang ada di kediaman Nyai Lin itu bungkam."Apakah Nyai Lin bersedia membantuku?" tanya Arya."Biarkan dia satu kamar denganku," kata Ming Feng menjawab pertanyaan Arya.Arya akhirnya bernapas lega dan menatap ke arah Ming Feng dengan tatapan yang sangat lembut."Teri

  • Sang Penghancur Langit    Pendekar Dari Negeri Thai

    Semua mata menatap ke arah suara yang cukup berat itu, dan semua orang heran melihat cara berpakaian orang itu. Dia berpakaian layaknya bukan orang dari negeri Burma.Lelaki itu masuk, dan di belakang lelaki itu, ada dua orang lagi yang memiliki pakaian yang sama seperti yang dipakai lelaki itu."Aku tidak suka dengan orang yang pamer kekuatan. Jika ingin pamer kekuatan, hadapi aku," kata lelaki itu lebih lanjut dan dia bicara tepat di depan wajah Tengkorak Putih.Tengkorak Putih hanya menanggapi perkataan lelaki itu dengan dengusan dari hidungnya, seolah tidak peduli dengan lelaki yang baru datang itu.Tengkorak Putih balik badan, dan tidak memperdulikan sedikit pun. Tapi belum juga tubuhnya berbalik tiga ratus enam puluh derajat, secara tiba-tiba, Tengkorak Putih menyerang lelaki yang baru datang itu."Jangan asal menantang orang yang tidak kau kenali siapa!"Haaaaaaaaaaa!Tengkorak Putih memberikan satu pukulan yang keras pada lelaki berpakaian aneh itu.Tappppp!Tapi di luar dugaa

  • Sang Penghancur Langit    Keramaian Kota Widur

    Kabar tentang terlihatnya kijang dewa di danau rawa maut akhirnya tersebar dari mulut ke mulut, dan itu membuat banyak pendekar berdatangan ke kota Widur, kota yang paling dekat dengan danau rawa maut.Dua ekor kuda hitam dan putih berjalan beriringan, dan keduanya adalah sepasang manusia yang memiliki paras cantik dan tampan."Maaf paman! Apakah kota ini kota Widur?" tanya pemuda yang berpakaian kuning emas."Benar anak muda, apa kau seorang pendekar?" tanya lelaki tua yang menjawab pertanyaan anak muda itu."Bisa dibilang iya, paman," jawab pemuda itu heran dengan pertanyaan orang tua itu."Paman! Kenapa paman bertanya aku seorang pendekar atau tidak?""Jika kau seorang pendekar, saat memasuki kota Widur ini, sebaiknya kau berhati-hati!" kata orang tua itu."Kenapa paman?""Saat ini kota sedang dipenuhi oleh pendekar dari seluruh golongan yang ada di negeri ini," jawab lelaki itu.Pemuda berpakaian kuning emas itu mengerutkan dahinya, heran dengan maksud ucapan lelaki itu."Kenapa b

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status