Home / Fantasi / Sang Penghancur Langit / Bangunkan Pedang Urat Petir

Share

Bangunkan Pedang Urat Petir

last update Last Updated: 2025-10-30 11:29:30

Mata Arya terbelalak saat mendengarkan suara yang keluar dari pedang urat petir.

"Apakah ini sungguh, kau pedang urat petir?" tanya Arya.

"Benar sahabatku, ini aku! Terima kasih sudah bangunkan aku dari tidurku," kata pedang urat petir.

"Sudah berkali-kali aku mencoba, tapi baru kali ini aku berhasil!" kata Arya dengan riangnya.

Saking riangnya, Arya berlari dan berteriak keras saat memasuki gua.

"Guru! Guru! Arya berhasil membangunkan kembali pedang urat petir!" teriak Arya.

Tapi tidak ada respon dari Ki Manunggal Wahid. Tubuhnya diam dan kaku dalam posisi berdiri.

"Guru, apa guru tidak mendengar apa yang Arya katakan?" teriak Arya dan berdiri di hadapan Ki Manunggal Wahid.

Tapi, mata Arya melotot saat melihat wajah gurunya. Wajah gurunya dipenuhi garis-garis hitam yang membuat wajah gurunya sangat pucat.

"Guru! Ada apa dengan guru?" tanya Arya dan melepaskan pedang urat petir dan memegang kedua bahu gurunya.

Dengan sisa tenaga yang dia miliki, Ki Manunggal Wahid memegang kedua tanga
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Sang Penghancur Langit    Golongan Hitam Mendekat

    "Tunggu anak muda!" teriak salah satu pengungsi itu dan itu membuat Arya hentikan laju kuda gondola."Ada apa paman?" tanya Arya."Apakah itu sungguh kuda gondola?""Benar, kenapa?""Kalau itu kuda gondola, kalau begitu kau pangeran Candra?" tanya pengungsi itu."Benar, aku memang pangeran Candra, dan aku akan menuju ke istana untuk menjaga negeri ini," jawab Arya."Pangeran! Maafkan kebodohan kami yang tidak kenali calon raja sendiri!" teriak semua pengungsi dan berlutut pada Arya."Kalau kalian ingin tinggalkan negeri ini, bagaimana mungkin kalian masih rakyatku," kata Arya."Tidak! Kami tidak akan tinggalkan negeri ini, kami akan kembali ke istana dan akan membela negeri ini," kata penduduk itu."Jangan kembali!" kata Arya yang kali ini melarang mereka."Kenapa pangeran?""Kalau kalian kembali sekarang, kalian hanya akan antarkan nyawa, jadi kalian sebaiknya bertahan di sini atau mencari tempat yang lebih aman!" kata Jaka Srenggi."Baik, pangeran! Terima kasih atas kemurahan hati p

  • Sang Penghancur Langit    Kedatangan Kuda Gondola

    "Aku harus segera pergi dari sini, kalau tidak kerajaan akan hancur, tidak hanya itu aku pasti akan kehilangan ayahanda dan juga seluruh keluargaku yang ada di kerajaan!" ucap Arya.Arya memang masih ada di hutan kematian, dan dia sudah kembali memiliki pusaka pedang urat petir, pedang yang sempat tidur panjang.Hupppp!Arya melayang tinggi, dia memutuskan untuk melesat lewat udara, karena dia tahu jalan darat akan sulit karena medan di hutan kematian sangatlah sulit."Guru!" teriak Arya begitu dia sampai di perguruan matahari.Ketua besar perguruan matahari datang, dan dia heran karena tubuh Arya yang cukup berantakan."Ada apa dengan dirimu Arya?" tanya Sanjaya."Saat ini itu bukan hal yang ingin aku bicarakan pada guru, tapi aku ingin guru membantu diriku," ucap Arya."Katakan, apa itu muridku?""Aku juga akan membantu!"Guru Tandui juga sudah ada di sana."Kerajaan ayahku, saat ini akan diserang oleh golongan hitam, dan aku membutuhkan bantuan dari kalian," kata Arya."Kerajaan ay

  • Sang Penghancur Langit    Rencana Iblis Api

    Pangeran Angga dan pangeran Sengkala segera temui raja Yuda, ayahanda keduanya dengan Arya."Bagaimana situasinya putraku?" tanya raja Yuda dengan wajah yang tegang bercampur gelisah."Sangat parah ayahanda, lima Kelompok golongan hitam dengan anak buah yang jika disatukan akan mencapai ribuan orang akan menuju kota ini!" jawab pengeran Sengkala."Situasi yang buruk! Apa tidak sebaiknya kita ungsikan ibunda dan adik kalian?" tanya raja Yuda."Tidak bisa ayahanda!" kata pangeran Sengkala."Kenapa tidak bisa?""Saat ini lima arah mata angin yang jadi jalan masuk lima kelompok itu, dan jelas akan lebih bahaya jika ibunda dan adik kita ungsikan," Kata pangeran Angga."Jadi bagaimana ini?""Mungkin sebaiknya, kita tunggu mereka menyerang, dan disaat itulah kalian kami ungsikan, ayahanda," kata pangeran Sengkala.Raja Yuda memahami itu jelas kalau mereka bertemu dengan kelompok hitam itu, itu sama saja dengan memberikan kerajaan Purawa pada golongan hitam itu."Bagaimana apa sudah ada kabar

  • Sang Penghancur Langit    Bangunkan Pedang Urat Petir

    Mata Arya terbelalak saat mendengarkan suara yang keluar dari pedang urat petir."Apakah ini sungguh, kau pedang urat petir?" tanya Arya."Benar sahabatku, ini aku! Terima kasih sudah bangunkan aku dari tidurku," kata pedang urat petir."Sudah berkali-kali aku mencoba, tapi baru kali ini aku berhasil!" kata Arya dengan riangnya.Saking riangnya, Arya berlari dan berteriak keras saat memasuki gua."Guru! Guru! Arya berhasil membangunkan kembali pedang urat petir!" teriak Arya.Tapi tidak ada respon dari Ki Manunggal Wahid. Tubuhnya diam dan kaku dalam posisi berdiri."Guru, apa guru tidak mendengar apa yang Arya katakan?" teriak Arya dan berdiri di hadapan Ki Manunggal Wahid.Tapi, mata Arya melotot saat melihat wajah gurunya. Wajah gurunya dipenuhi garis-garis hitam yang membuat wajah gurunya sangat pucat."Guru! Ada apa dengan guru?" tanya Arya dan melepaskan pedang urat petir dan memegang kedua bahu gurunya.Dengan sisa tenaga yang dia miliki, Ki Manunggal Wahid memegang kedua tanga

  • Sang Penghancur Langit    Kijang emas lapis ke lima

    "Arya! Sekarang tutup kedua matamu!" ucap guru Manunggal Wahid saat Arya dan dia sudah selesai dengan semua proses yang menurutnya diperlukan untuk memindahkan pusaka pakaian kijang emas ke tubuh Arya.Arya tidak membantah, dan dia menutup kedua matanya."Alirkan tenaga dalam lembut ke telapak tanganmu!" kata Ki Manunggal Wahid lagi.Kembali tanpa membantah Arya melakukan itu."Dan terakhir, ulurkan kedua tanganmu!" kata Ki Manunggal Wahid.Arya tanpa sedikitpun membantah melakukan semua perintah gurunya dan mengulurkan kedua tangannya.Ki Manunggal Wahid menyambut tangan Arya. Dan dia juga sudah mengalirkan tenaga dalam yang lembut ke telapak tangannya.Dua tenaga dalam lembut bertemu, tapi itu tetap menimbulkan gelombang energi, apalagi dua tenaga dalam itu merupakan dua tenaga dalam dari dua orang pendekar legenda emas.Dari tubuh Ki Manunggal Wahid, keluar cahaya kuning emas yang menyilaukan mata, dan cahaya itu perlahan-lahan masuk ke kepala Arya.Cahaya itu terus masuk dan menye

  • Sang Penghancur Langit    Kembali Ke Dunia Manusia

    "Sialan kau naga emas!" maki Arya karena dia dijatuhkan oleh naga emas tepat di atas permukaan laut, sehingga Arya tidak sempat mengerahkan ilmu meringankan tubuh dan jatuh ke dalam air."Hahahaha! Anak muda! Selamat memulai petualangan baru, aku harap kau mampu menyelesaikan apa yang tidak dapat diselesaikan oleh pendekar legenda emas yang lain."Arya terhenyak, suara itu adalah suara dari naga emas, yang mengantarkan Arya langsung ke dunia manusia."Terima kasih naga emas!" teriak Arya, dan Arya tidak tahu apa naga emas dengar atau tidak teriakan Arya itu.Dengan gerakan yang indah, Arya berenang ke tepian, dan melihat ke arah karang."Kalau tidak salah, di sana guru membuka jalan menuju negeri bangsa naga! Aku akan ke karang itu!" kata Arya.Huppppp.Arya hentakkan kakinya, dan betapa kagetnya dia saat merasakan perubahan besar pada dirinya."Ini kemampuan yang tidak mungkin dicapai manusia manapun, selain pendekar legenda emas!" kata Arya.Dalam beberapa kedipan mata saja, Arya su

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status