Home / Fantasi / Sang Penghancur Langit / Hadangan Di Hutan

Share

Hadangan Di Hutan

last update Last Updated: 2025-05-10 14:11:20

Kusir Jum sangat bingung dengan ucapan Arya yang menyuruhnya untuk waspada.

"Apa lagi yang ditakutkan tuan? Jumlah kita kini sudah jauh lebih banyak lagi, dan jelas yang mengawal kita saat ini adalah pengawal terbaik dari kota Guin," kata kusir Jum.

"Itu menurutmu, kusir Jum. Tapi jika perampok melihat rombongan kita yang penuh dengan pengawalan, aku yakin mereka akan jadikan kita target penyerangan," kata Arya.

Kusir Jum paham, dia kini sadar kenapa Arya menyuruhnya jauh lebih waspada lagi.

"Para perampok akan berpikir jika kita mengawal sesuatu yang berharga, dan itu akan menarik perhatian mereka untuk menyerang kita," kata Arya.

"Kau benar tuan! Kenapa aku tidak terpikir ke sana?" kata kusir Jum mengakui semua kebenaran kata-kata Arya.

"Tapi sudahlah paman, aku mau melihat kemampuan dari komandan yang sombong itu," kata Arya lagi.

Orang yang dimaksud Arya sudah pasti adalah komandan Tut. Komandan yang meremehkan diri dan kemampuan Arya.

Brakkkkkkk!!

Seperti yang sudah Arya perkirak
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Sang Penghancur Langit    Organisasi Naga Hitam, Bergerak

    Komandan Tut terdiam, kini dia sadar jika dia sudah salah merendahkan Arya. Dan itu membuatnya sangat malu."Kenapa diam saja? Segera singkirkan kayu yang melintang itu?" bentak Arya pada komandan Tut."Ba ... Baik tuan pendekar," kata komandan Tut tidak berani lagi membantah.Saat perhatian Arya teralihkan, ketua dari bandit hutan Guin berdiri, dan mencoba untuk melarikan diri.Huppppp!!Arya melompat tinggi, dan memotong pergerakan dari ketua Weu.Plakkkkkk!!Arya menampar keras bagian belakang kepala ketua Weu, dan itu membuat ketua Weu terjungkal ke depan."Kau mau kabur kemana? Tidak ada jalan untuk kabur," kata Arya.Ketua Weu pucat. Dia yang awalnya sangat sombong kini semua kesombongan yang dia miliki hilang tak berbekas."Bagaimana kau ingin mati?" tanya Arya."Ampun .. ampun tuan pendekar! Berikan aku kesempatan untuk mengubah hidupku," pinta ketua Weu.Hahahahaha!"Ada apa dengan kalian golongan hitam? Kenapa setiap kalian dalam keadaan terdesak kalian meminta ampunan? Apa

  • Sang Penghancur Langit    Hadangan Di Hutan

    Kusir Jum sangat bingung dengan ucapan Arya yang menyuruhnya untuk waspada."Apa lagi yang ditakutkan tuan? Jumlah kita kini sudah jauh lebih banyak lagi, dan jelas yang mengawal kita saat ini adalah pengawal terbaik dari kota Guin," kata kusir Jum."Itu menurutmu, kusir Jum. Tapi jika perampok melihat rombongan kita yang penuh dengan pengawalan, aku yakin mereka akan jadikan kita target penyerangan," kata Arya.Kusir Jum paham, dia kini sadar kenapa Arya menyuruhnya jauh lebih waspada lagi."Para perampok akan berpikir jika kita mengawal sesuatu yang berharga, dan itu akan menarik perhatian mereka untuk menyerang kita," kata Arya."Kau benar tuan! Kenapa aku tidak terpikir ke sana?" kata kusir Jum mengakui semua kebenaran kata-kata Arya."Tapi sudahlah paman, aku mau melihat kemampuan dari komandan yang sombong itu," kata Arya lagi.Orang yang dimaksud Arya sudah pasti adalah komandan Tut. Komandan yang meremehkan diri dan kemampuan Arya.Brakkkkkkk!!Seperti yang sudah Arya perkirak

  • Sang Penghancur Langit    Sketsa Wajah

    Satu dari lima orang itu merupakan wakil dari ketua Chu Cai. Dan dia tidak terima jika harus tunduk pada tuan muda, putra dari ketua Chu Cai, tuan muda Yun Li."Kenapa ketua tidak mengatakan jika dia akan pergi meninggalkan sekte, dan malah memberikan kepemimpinan pada tuan muda Yun Li!" ucapnya.Dia adalah wakil pertama ketua Chu Cai, wakil Cat. Dia merupakan orang kedua terkuat di sekte naga hitam, dan dia juga memiliki banyak kelebihan sehingga ketua Chu Cai mengangkatnya jadi wakil ketua sekte naga hitam.Wakil Cat berjalan masuk, dan menemui putra dari ketua Chu Cai."Tuan muda, kami sudah kembali dari kota Dong, dan sudah melihat langsung markas sekte wilayah Dong," kata wakil Cat memberikan laporan."Selamat datang kembali paman, aku senang paman kembali, aku sudah menunggu dari kemarin," kata tuan muda Yun Ji sangat sopan.Wakil Cat lega, dia yang awalnya merasa jika putra dari ketua Chu Cai akan berubah karena berada di puncak kepemimpinan menjadi bernapas lega."Bagaimana ke

  • Sang Penghancur Langit    Pemimpin Sementara

    Kota Huth, kota yang menjadi markas utama dari sekte naga hitam. Sekte gelap yang berkuasa di dunia persilatan negeri Burma."Barata! Apakah kau sudah siap menuju gua lembah batu?" tanya Chu Cai pada rekannya itu."Sudah! Aku harap disana kita akan membuka kunci untuk ambil pusaka yang ada di tubuh gadis itu," kata Ki Barata."Sudah pasti Barata. Kau akan memiliki pusaka itu, sama seperti diriku yang sudah memiliki pusaka api," kata Chu Cai."Kau beruntung memiliki kunci untuk membuka pusaka mu, sementara aku tidak memiliki kemampuan itu," kata Ki Barata."Itulah gunanya rekan, kita bisa saling membantu dan lengkapi," kata ketua Chu Cai."Kau benar! Sahabatku," kata Ki Barata yang merasa senang dengan keberadaan ketua Chu Cai di sampingnya.Putra Chu Cai, Yun Ji. Mendekati ayah dan pamannya, Ki Barata. Dia mendekat karena melihat dua sahabat itu akan tinggalkan markas utama dari sekte naga hitam."Ayah akan kemana?" tanya Yun Ji."Ayah dan pamanmu, dalam waktu yang lama akan tinggalka

  • Sang Penghancur Langit    Putra Pejabat Yang Angkuh

    Kota Guin, kota yang dilalui oleh rombongan Arya. Saat ini kita itu dikuasai oleh pejabat Inkau. Pejabat yang langsung di urus oleh raja Burma, ayah dari putri Gut. Putra pejabat kota itu, tuan muda Gon, merupakan orang yang sangat arogan. Pemuda yang sangat banggakan kedudukan ayahnya sebagai penguasa dan pejabat kota Guin. Seperti yang saat ini dialami oleh rombongan Arya. Tuan muda Gon melaporkan perlakuan dan penolakan putri Gut pada dirinya, dan itu membuat pejabat Inkau marah. "Segera bawa rombongan tidak tahu diri itu ke mari, aku akan berikan hukuman pada mereka!" bentak pejabat Inkau pada panglima kota Guin. Panglima Biet, panglima yang merupakan juga satu paket dengan pejabat Inkau saat di utus oleh raja Burma langsung melaksanakan tugas untuk menjemput Arya dan rombongan yang ada di kedai di tengah kota Guin. "Apapun yang ingin kalian katakan, katakan nanti di kediaman pejabat Inkau," kata panglima Biet. "Tidak bisa seperti itu panglima. Kami harus apa kesalahan yang

  • Sang Penghancur Langit    Melanjutkan Perjalanan

    Sebuah kereta kuda sudah siap berangkat, dan kereta kuda itu merupakan kereta kuda paling bagus yang ada di kota Bing. "Apakah tuan putri sudah siap untuk berangkat?" tanya Arya. "Sudah! Aku tidak ingin berada di luar istana lagi. Di luar istana lebih menakutkan dari pada harus menghadapi ayahanda," kata putri Gut.Arya tersenyum karena ucapan putri Gut. Arya merasa jika putri kerajaan itu sudah mendapatkan sebuah pelajaran yang berharga. "Apakah kita sudah siap untuk berangkat tuan?" tanya seorang lelaki yang akan menjadi kusir dari kereta kuda itu. "Sudah paman! Aku memang sudah menunggu paman dari tadi," jawab Arya. "Baiklah kalau begitu, kita berangkat sekarang juga, aku harap kita tidak kemalaman untuk sampai di kota sebelah," kata kusir itu. "Iya paman, Jum!" ucap Arya. Jum, si kusir kereta kuda, segera siapkan pecutnya untuk menjalankan kereta kuda. "Mari tuan putri!" kata Arya sambil membuka pintu kereta kuda untuk putri Gut. "Kau akan berada di mana, Arya?" tanya put

  • Sang Penghancur Langit    Mengacau Di Rumah Pelelangan

    Semua orang memilih mundur karena kehadiran Arya yang tiba-tiba. Tidak ada yang merasakan pancaran energi Arya sebelum dia turun ke lantai rumah tuan Nug."Siapa kau keparat?" maki tuan Nug."Apakah itu penting?" tanya Arya.Tuan Nug diam, dia merasa geram karena Arya sudah gagalkan niatnya untuk dapatkan koin emas yang banyak dari hasil penjualan putri Gut."Kenapa diam saja, bunuh dia!" bentak tuan Nug pada anak buahnya yang berjaga di sana."Berhenti di sana jika ingin hidup!" ancam Arya."Alah ... Sombong! Banyak cakap!" ucap salah satu anak buah tuan Nug dan menyerang dengqn cepat.Plakkkkkk!!Arya dengan cepat menampar bagian leher anak buah tuan Nug itu dengan keras.Tidak ada suara karena lehernya sudah patah, dan dia jatuh dengan kondisi yang tewas."Apakah ada lagi yang ingin menyusulnya ke neraka?" tanya Arya."Ada ribut-ribut apa ini?"Ketua Yoi datang dan dia langsung berteriak keras."Kau .. bagiamana kau bisa ada disini?" bentak ketua Yoi pada Arya.Ketua Yoi tidak meny

  • Sang Penghancur Langit    Membungkam Bandit

    Arya sudah tahu jika dia hanya akan dijadikan bahan permainan oleh dua orang yang membawanya.Apalagi saat Arya dibawa keluar dari kota Bing. Kecurigaan Arya semakin besar, tapi itu tidak membuatnya ragu."Kemana kalian akan membawa aku?" tanya Arya."Ikut saja, tidak usah banyak bertanya," kata salah satu anak buah ketua Ruoy."Baiklah!"Arya terus dibawa, dan akhirnya mereka sampai di pinggiran hutan. Dan saat itulah kedua orang anak buah ketua Ruoy berhenti."Apakah kita sudah sampai?" tanya Arya."Sudah!""Di sini?" tanya Arya lagi."Benar! Di sinilah kuburanmu!"Arya tersenyum, tebakan tentang dia akan dipermainkan kini sudah kenyataan."Kenapa kalian begitu yakin jika aku akan mati?" tanya Arya.Hahahahahahaha!!Satu tawa keras menjawab pertanyaan Arya. Dan dari semak belukar keluar belasan orang bersama dengan ketua Ruoy."Anak muda! Nasibmu sungguh tidak beruntung karena harus berurusan dengan kelompok air hitam!" kata ketua Ruoy pada Arya."Salah! Bukan aku yang bernasib tida

  • Sang Penghancur Langit    Mengejar Ke Kota Bing

    Wajah anak buah ketua Yoi pucat, itu karena Arya mengatakan perkataan itu sambil menahan amarah."KATAKAN! KEMANA KETUA KALIAN MEMBAWA PUTRI GUT?" bentak Arya.Amarah Arya sampai pada puncaknya, karena tidak ada yang menjawab setiap ucapannya."Baik ... Jika tidak ada yang menjawab, artinya kalian sangat suka jika aku gunakan kekerasan," ucap Arya.Sreeetttt.Arya mencabut pedang awan merah, dan dengan mata yang merah, Arya berjalan ke arah rombongan terakhir itu."Jika tidak ada yang membuka mulut, maka kalian semua akan tewas," kata Arya.Semua orang yang ada pada rombongan terakhir itu mundur, ketakutan karena amarah Arya.Haaaaaaaaaaa!!Whusssssssss!!Crasssssss!!Arya bergerak, dan hanya bayangan kuning emas yang terlihat karena gerakan cepat Arya.Aaaaaaaaaaaaaaaaa.Dua jeritan bersamaan terdengar bersahutan. Dan dua tubuh tanpa kepala kehilangan nyawanya, tergeletak di tanah."Apakah tidak akan ada yang menjawab?" tanya Arya."Ketua Yoi pergi menemui tuan Nug," ucap seseorang d

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status