Brukkkkkk.Ki Sepat mendorong Adipati Handoko yang sudah mereka tangkap, dan tubuh Adipati itu langsung terjerembab di tanah.Adipati Handoko melihat wajah-wajah seram yang benci pada dirinya, dan dia merasa sudah tidak ada lagi jalan untuk kabur dari kepungan warga kota mentari.Mata Adipati Handoko melihat ke arah Sudira yang sudah kesulitan untuk bergerak.Tapi, bagi Adipati Handoko hanya Sudira yang mungkin bisa membantu dirinya."Sudira, jangan hanya berbaring di tanah. Segera bantu aku!" teriak Adipati.Tapi, jangankan untuk membantu, untuk gerakkan badannya saja Sudira sangat kesulitan.Setelah itu, Adipati Handoko melihat ke arah Arya. Orang yang baru saja melukai Sudira. Dan dia melihat Arya satu-satunya jalan baginya untuk hidup.Dengan segera dia berlari ke arah Arya."Anak muda! Tolong aku, mereka akan bunuh aku, mereka akan bunuh Adipati kota ini," kata Adipati Handoko memohon pada Arya."Aku yang mendukung mereka," kata Arya.Adipati Handoko semakin pucat. Berpikir cara
"Ki sepat? Atau apakah aku harus panggil kau guru?" ejek Sudira yang tersenyum sinis dengan kehadiran mantan gurunya itu."Malam ini kau akan mati, Sudira. Kau akan mendapatkan balasan atas apa yang kau lakukan selama ini," kata Ki Sepat."Hahahaha! Selama Ki Hasta, dan seluruh anggota Teratai hijau ada di kota ini, kau tidak dapat melakukan apapun padaku, Ki sepat," kata Sudira yang tidak sedikitpun menunjukkan rasa hormat pada Ki sepat, mantan gurunya itu.Puluhan anak buah Adipati Handoko mulai berkumpul di halaman kediaman Adipati Handoko, dan semuanya sudah berdiri dengan senjata lengkap."Kau! Segera minta bantuan pada Ki Hasta dan anak buahnya, katakan kalau warga kota meminta kebebasan," kata Sudira.Sudira adalah mantan murid perguruan beruang biru. Dia memilih menjadi pengkhianat demi koin emas, dan kini dia jadi kepala keamanan bagi rumah Adipati Handoko.Tapi jalan menuju menjadi kepala keamanan itu adalah, dia korbankan rekannya yang ada di perguruan beruang biru.Adipati
"Ki sepat? Atau apakah aku harus panggil kau guru?" ejek Sudira yang tersenyum sinis dengan kehadiran mantan gurunya itu."Malam ini kau akan mati, Sudira. Kau akan mendapatkan balasan atas apa yang kau lakukan selama ini," kata Ki Sepat."Hahahaha! Selama Ki Hasta, dan seluruh anggota Teratai hijau ada di kota ini, kau tidak dapat melakukan apapun padaku, Ki sepat," kata Sudira yang tidak sedikitpun menunjukkan rasa hormat pada Ki sepat, mantan gurunya itu.Puluhan anak buah Adipati Handoko mulai berkumpul di halaman kediaman Adipati Handoko, dan semuanya sudah berdiri dengan senjata lengkap."Kau! Segera minta bantuan pada Ki Hasta dan anak buahnya, katakan kalau warga kota meminta kebebasan," kata Sudira.Sudira adalah mantan murid perguruan beruang biru. Dia memilih menjadi pengkhianat demi koin emas, dan kini dia jadi kepala keamanan bagi rumah Adipati Handoko.Tapi jalan menuju menjadi kepala keamanan itu adalah, dia korbankan rekannya yang ada di perguruan beruang biru.Adipati
Bammmmmmm.Tangan Ki Hasta yang penuh dengan racun, itu digunakan oleh Arya untuk memukul tubuh Ki Hasta sendiri."Haaaaa! Kurang ajar kau!"Ki Hasta berteriak kembali, dan mengayunkan tangan kirinya.Tapi, sama seperti tangan kanannya, Arya menangkap tangan itu, dan kembali mengunakan tangan itu untuk pukul bagian depan Ki Hasta.Aaaaaaaaaaaaaaaaa.Ki Hasta kembali menjerit sangat keras, dia tidak menyangka kalau jurus racunnya tidak berguna sama sekali pada Arya.Ki Hasta menarik paksa kedua tangannya, dan setelah bebas dia mundur ketakutan."Apa ... Apa yang kau lakukan padaku?" teriak Ki Hasta."Sebenarnya tidak ada, aku hanya ingin kau merasakan sendiri racun yang kau miliki itu," jawab Arya."Tidak! Itu tidak mungkin!" ucap Ki Hasta.Arya, saat menangkap tangan Ki Hasta, dengan tenaga dalam yang dia miliki, memaksa masuk racun yang ada di tangan Ki Hasta ke dalam tubuh lelaki itu dan itu berhasil.Ki Hasta mulai merasalan efek dari racun yang masuk ke dalam tubuhnya, dia mulai m
Ketua Hasta, ketua dari kelompok Teratai hijau yang menjadi pemimpin kelompok teratai hijau di kota Mentari.Ketua Hasta, yang di pilih langsung oleh ketua Harda, ketua kelompok teratai hijau untuk menjadi pemimpin di kota itu.Ketua Hasta langsung membawa anak buah yang banyak ke perguruan beruang biru begitu dia mendapatkan kabar kalau ada orang yang akan membantu orang-orang di perguruan itu.Teriakan Ki Hasta langsung menggelegar di bangunan perguruan itu, dan itu juga membuat bangunan perguruan itu bergoyang, yang menandakan kalau tenaga dalam yang dikeluarkan Ki Hasta sangatlah besar."Dia datang Arya!" kata Ki Sepat pada Arya."Ki sepat sebaiknya di sini saja, aku yang akan urus dia," kata Arya."Dia sangat licik, dan juga racun yang dia miliki sangat mengerikan," kata Ki sepat lagi."Tenang saja, aku mampu atasi semua itu," kata Arya.Dengan langkah yang pasti, Arya berjalan keluar dari salah satu ruangan yang ada di perguruan beruagn biru, dan semua mata menatap perginya Arya
Arya tidak terlalu memikirkan apa yang akan dilakukan oleh tiga perempuan cantik yang dahulunya adalah lima Perempuan Bulan, baginya dia sudah selesai di tempat itu."Kalau kalian ingin melakukan balas dendam, silahkan saja, aku tidak akan larang. Tapi dendam tidak akan selesaikan masalah," kata Arya."Apapun yang akan kami lakukan, kami yang tahu itu, jangan kau campuri," kata bulan biru."Baiklah! Kalian lakukan sesuka kalian, selamat tinggal" kata Arya dan melangkah tinggalkan hutan gadis."Aku akan mencari orang yang tadi sempat aku lihat, kenapa aku mengenal mereka berdua ya?" gumam Arya.Arya melesat dengan cepat menuju kota gadis, dan dalam waktu yang tidak lama dia sudah kembali ke kota kecil yang ramai itu."Mereka berdua tadi berjalan ke arah ini, kenapa aku tidak melihatnya lagi?" gumam Arya.Arya terus menyusuri kota gadis, mencari orang yang menarik perhatian Arya.Beberapa penginapan Arya tanyakan, tapi dia tidak menemukan orang yang dia cari itu."Mungkin aku salah liha