Home / Fantasi / Sang Penghancur Langit / Pendekar Dari Negeri Thai

Share

Pendekar Dari Negeri Thai

last update Last Updated: 2025-07-14 13:08:22

Semua mata menatap ke arah suara yang cukup berat itu, dan semua orang heran melihat cara berpakaian orang itu. Dia berpakaian layaknya bukan orang dari negeri Burma.

Lelaki itu masuk, dan di belakang lelaki itu, ada dua orang lagi yang memiliki pakaian yang sama seperti yang dipakai lelaki itu.

"Aku tidak suka dengan orang yang pamer kekuatan. Jika ingin pamer kekuatan, hadapi aku," kata lelaki itu lebih lanjut dan dia bicara tepat di depan wajah Tengkorak Putih.

Tengkorak Putih hanya menanggapi perkataan lelaki itu dengan dengusan dari hidungnya, seolah tidak peduli dengan lelaki yang baru datang itu.

Tengkorak Putih balik badan, dan tidak memperdulikan sedikit pun. Tapi belum juga tubuhnya berbalik tiga ratus enam puluh derajat, secara tiba-tiba, Tengkorak Putih menyerang lelaki yang baru datang itu.

"Jangan asal menantang orang yang tidak kau kenali siapa!"

Haaaaaaaaaaa!

Tengkorak Putih memberikan satu pukulan yang keras pada lelaki berpakaian aneh itu.

Tappppp!

Tapi di luar dugaa
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Sang Penghancur Langit    Penghuni gunung hunian

    Saat mata Arya kesana-kemari mencari kebenaran akar dewa, matanya malah melihat sesosok tubuh sedang duduk bersemedi di satu sisi dari bukit Gunung Hunian itu."Apakah dia manusia? Atau hanya sosok yang menjelma jadi manusia?" gumam Arya.Arya terus menatap ke arah sosok itu, dan penasaran dengan sosok asli dari yang terlihat dari kejauhan itu.Huppppp!Arya melompat dan memutuskan untuk melihat langsung sosok itu. Dan dalam beberapa lompatan saja, Arya sudah berada di hadapan orang yang bersemedi itu.Arya diam, dan memandangi orang itu dengan tatapan yang tajam. Sosok yang di hadapan Arya saat ini adalah seonggok tubuh berdaging manusia.Arya tidak berani untuk bicara ataupun mengganggu semedi orang itu, dan Arya bersemangat saat melihat ada tumbuhan yang mirip akar dewa di belakang tubuh lelaki tua itu."Ada di sini, ternyata memang di sini. Aku tidak sia-sia datang ke bukit Gunung Hunian ini," kata Arya bicara sendiri.Tapi, tidak ada jalan menuju letak akar dewa itu selain memind

  • Sang Penghancur Langit    Meminta Bantuan Nyai Lin

    "Kenapa aku harus menjaga dia? Bukankah dia bisa menjaga diri sendiri? Dan satu lagi, kau kan ada bersama dia," tanya Nyai Lin."Aku harus pergi, Nyai!" kata Arya."Pergi dan tinggalkan gadis itu? Apa yang kau cari?" tanya Nyai Lin."Obat!" jawab Arya."Obat? Untuk siapa?" tanya Nyai Lin."Untuk diriku, Nyai Lin!" jawab Putri Yung Yen.Semua yang ada di kediaman Nyai Lin kaget dengan jawaban Putri Yung Yen. Mereka melihat kalau Putri Yung Yen adalah seorang yang sehat dan tidak terlihat sedikit pun menyimpan penyakit.Mau tak mau, Arya menceritakan sakit yang diderita Putri Yung Yen.Saat Arya bicara dan menjelaskan tentang sakit yang diderita Putri Yung saat ini, semuanya terdiam, menunduk, dan tidak dapat bicara. Semua yang ada di kediaman Nyai Lin itu bungkam."Apakah Nyai Lin bersedia membantuku?" tanya Arya."Biarkan dia satu kamar denganku," kata Ming Feng menjawab pertanyaan Arya.Arya akhirnya bernapas lega dan menatap ke arah Ming Feng dengan tatapan yang sangat lembut."Teri

  • Sang Penghancur Langit    Pendekar Dari Negeri Thai

    Semua mata menatap ke arah suara yang cukup berat itu, dan semua orang heran melihat cara berpakaian orang itu. Dia berpakaian layaknya bukan orang dari negeri Burma.Lelaki itu masuk, dan di belakang lelaki itu, ada dua orang lagi yang memiliki pakaian yang sama seperti yang dipakai lelaki itu."Aku tidak suka dengan orang yang pamer kekuatan. Jika ingin pamer kekuatan, hadapi aku," kata lelaki itu lebih lanjut dan dia bicara tepat di depan wajah Tengkorak Putih.Tengkorak Putih hanya menanggapi perkataan lelaki itu dengan dengusan dari hidungnya, seolah tidak peduli dengan lelaki yang baru datang itu.Tengkorak Putih balik badan, dan tidak memperdulikan sedikit pun. Tapi belum juga tubuhnya berbalik tiga ratus enam puluh derajat, secara tiba-tiba, Tengkorak Putih menyerang lelaki yang baru datang itu."Jangan asal menantang orang yang tidak kau kenali siapa!"Haaaaaaaaaaa!Tengkorak Putih memberikan satu pukulan yang keras pada lelaki berpakaian aneh itu.Tappppp!Tapi di luar dugaa

  • Sang Penghancur Langit    Keramaian Kota Widur

    Kabar tentang terlihatnya kijang dewa di danau rawa maut akhirnya tersebar dari mulut ke mulut, dan itu membuat banyak pendekar berdatangan ke kota Widur, kota yang paling dekat dengan danau rawa maut.Dua ekor kuda hitam dan putih berjalan beriringan, dan keduanya adalah sepasang manusia yang memiliki paras cantik dan tampan."Maaf paman! Apakah kota ini kota Widur?" tanya pemuda yang berpakaian kuning emas."Benar anak muda, apa kau seorang pendekar?" tanya lelaki tua yang menjawab pertanyaan anak muda itu."Bisa dibilang iya, paman," jawab pemuda itu heran dengan pertanyaan orang tua itu."Paman! Kenapa paman bertanya aku seorang pendekar atau tidak?""Jika kau seorang pendekar, saat memasuki kota Widur ini, sebaiknya kau berhati-hati!" kata orang tua itu."Kenapa paman?""Saat ini kota sedang dipenuhi oleh pendekar dari seluruh golongan yang ada di negeri ini," jawab lelaki itu.Pemuda berpakaian kuning emas itu mengerutkan dahinya, heran dengan maksud ucapan lelaki itu."Kenapa b

  • Sang Penghancur Langit    Kumpulkan Anggota Hitam

    Ketua Chu Cai dan Ki Barata terlihat puas setelah berhasil menaikkan praktek tingkat kependekaran dari tuan muda Yun Ji. Dan itu adalah modal awal bagi Yun Ji untuk menjadi penerus mereka berdua, sekalian jadi penerus Sekte Naga Hitam.Belum juga kebahagiaan atas keberhasilan tuan muda Yun Ji yang sudah berhasil melewati batas kependekaran dari pendekar perak selesai dirasakan, sudah ada kabar yang lebih membuat mata ketua Chu Cai berbinar dan wajahnya sangat bahagia."Ada apa Ketua Chu Cai?" tanya Ki Barata karena melihat perubahan wajah ketua Chu Cai yang terlihat lebih cerah."Ini kabar yang bagus, kabar yang sangat bagus," jawab ketua Chu Cai."Ada apa? Jelaskan padaku!" pinta Ki Barata dengan wajah penasaran."Di sebuah kota di negeri ini, terlihat kijang dewa," jawab ketua Chu Cai."Kijang dewa? Pusaka pakaian kijang emas!" seru Ki Barata tak percaya."Benar! Itu adalah pusaka pakaian kijang emas," kata ketua Chu Cai mempertegas.Wajah Ki Barata terlihat sumringah, tapi dia tida

  • Sang Penghancur Langit    Peningkatan Yun Ji

    Wajah Tuan Muda Yun Ji tampak begitu antusias saat Ketua Chu Cai, ayah angkatnya, mengatakan bahwa ia dan Ki Barata akan memberikan sesuatu padanya."Apa itu, Ayah?" tanya Yun Ji dengan penuh semangat.Ia tahu, Ki Barata selalu memberikan sesuatu yang sangat berharga kepadanya."Ikuti kami!" ucap Ketua Chu Cai sambil berjalan lebih dahulu.Yun Ji berjalan di samping Ki Barata."Paman Barata, apa yang akan Paman dan Ayah berikan padaku?" tanyanya ingin segera tahu."Ikut saja dulu, Keponakanku. Kau akan tahu nanti," jawab Ki Barata dengan tenang."Apa Paman tidak bisa memberitahuku sekarang?" tanya Yun Ji lagi."Kami akan memberikan sesuatu yang tak bisa dilihat dengan mata," jawab Ki Barata."Sesuatu yang tak bisa dilihat dengan mata?" Yun Ji tampak bingung."Itu sebabnya, kau ikut saja dulu. Nanti kau akan mengerti," sahut Ki Barata.Mereka berjalan melewati ruangan demi ruangan hingga akhirnya tiba di ruang utama milik Ketua Chu Cai."Duduklah, Putraku," kata Ketua Chu Cai.Yun Ji,

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status