Home / Fantasi / Sang Penghancur Langit / Penginapan Mawar Hijau

Share

Penginapan Mawar Hijau

last update Last Updated: 2025-06-26 12:50:43

"Inikah penginapan Mawar Hijau itu?" tanya Arya saat mereka sudah berdiri tepat di hadapan penginapan itu. "Sudah pasti ini, bukankah kau melihat jika ada itu tulisannya?" kata Raja Obat. "Iya! Aku tidak lihat," jawab Arya.

Ketiganya berjalan dengan langkah yang pasti, dan saat mereka masuk, mereka langsung disuguhi dengan pandangan yang memanjakan mata. "Ini sungguh indah!" puji Arya.

Memang, saat ini mereka berada di dalam ruangan yang begitu mewah, begitu indah dengan ukiran kayu yang halus, dan semuanya serba indah. "Selamat datang, Tuan Tabib!" sambut pelayan penginapan itu. "Bagaimana Anda mengenal kami?" tanya Raja Obat. "Semua orang di kota ini sudah kenal, Tuan, Puan!" jawab pelayan penginapan itu.

Jelas saja ketiganya heran. Ini kali pertama mereka memasuki Kota Lindu, dan sudah ada yang kenal pada mereka. "Mari saya antar ke kamar kalian," lanjut pelayan penginapan itu. "Tunggu! Kami belum memesan kamar, bagaimana bisa ada kamar kami?" tanya Arya. "Pejabat Gun Tun sudah mem
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Sang Penghancur Langit    Penginapan Mawar Hijau

    "Inikah penginapan Mawar Hijau itu?" tanya Arya saat mereka sudah berdiri tepat di hadapan penginapan itu. "Sudah pasti ini, bukankah kau melihat jika ada itu tulisannya?" kata Raja Obat. "Iya! Aku tidak lihat," jawab Arya.Ketiganya berjalan dengan langkah yang pasti, dan saat mereka masuk, mereka langsung disuguhi dengan pandangan yang memanjakan mata. "Ini sungguh indah!" puji Arya.Memang, saat ini mereka berada di dalam ruangan yang begitu mewah, begitu indah dengan ukiran kayu yang halus, dan semuanya serba indah. "Selamat datang, Tuan Tabib!" sambut pelayan penginapan itu. "Bagaimana Anda mengenal kami?" tanya Raja Obat. "Semua orang di kota ini sudah kenal, Tuan, Puan!" jawab pelayan penginapan itu.Jelas saja ketiganya heran. Ini kali pertama mereka memasuki Kota Lindu, dan sudah ada yang kenal pada mereka. "Mari saya antar ke kamar kalian," lanjut pelayan penginapan itu. "Tunggu! Kami belum memesan kamar, bagaimana bisa ada kamar kami?" tanya Arya. "Pejabat Gun Tun sudah mem

  • Sang Penghancur Langit    Wabah penyakit

    Keadaan sepi senyap melanda kota Lindu, itu karena wabah yang datang secara tiba-tiba."Apa yang terjadi dengan kota ini?" tanya Arya."Bagaimana mungkin aku tahu, Arya. Kita sama-sama sampai di kota ini!" jawab raja obat pada Arya.Perjalanan Arya dan putri Yung yang awalnya hanya berdua kini ditemani oleh raja obat, raja obat yang memang memutuskan untuk ikut dengan perjalanan Arya dan putri Yung Yen."Meskipun kota ini sepi, tapi aku merasakan banyak orang yang tinggal di kota ini," kata putri Yung Yen."Kau benar adik Yung! Mari kita lihat apa yang terjadi di kota ini, semoga bukan racun lagi," kata Arya yang tidak ingin berurusan lagi dengan yang namanya racun."Hahahaha! Sepertinya kau sudah malas berhubungan dengan racun, Arya?" kata raja obat."Benar paman, raja obat. Aku tidak ingin berurusan lagi dengan yang namanya racun," jawab Arya.Ketiganya masuk, tapi tiba-tiba saja datang seseorang dengan tubuh yang tertutup, seolah tidak ingin dilihat oleh seseorang."Apa yang kalian

  • Sang Penghancur Langit    Mencari si pembunuh

    "Akan kemana selanjutnya tujuanmu Arya?" tanya raja obat saat keduanya masih berada di kota Widi."Seperti yang pernah aku jawab, aku akan menuju kota yang ada di utara, atau lebih tepatnya menuju Utara, menuju danau rawa maut," jawab Arya."Kalau begitu kita satu perjalanan saja Arya," ucap raja obat."Wah... pasti sungguh menyenangkan jika berjalan dengan raja obat paling kuat."Raja obat jelas merasa tersanjung dengan ucapan Arya. Jelas itu adalah sanjungan yang tinggi dari pemuda yang sangat dia inginkan jadi muridnya.Setelah itu keduanya masih bicara panjang lebar, meskipun pembicaraan yang tidak terlalu penting sebenarnya."Berapa lama lagi menuju danau rawa maut?" tanya Arya ingin tahu jarak yang akan dia tempuh untuk sampai di danau rawa maut itu."Mungkin masih ada dua kota yang akan kita lalui!" jawab raja obat."Kita?"Putri Yung Yen bertanya karena dia tiba-tiba datang dan mendengar perkataan dari raja obat."Iya kita! Kau, dia dan aku," jawab raja obat."Maksudnya?" tany

  • Sang Penghancur Langit    Melanggar sumpah

    Lelaki penolong itu kaget saat tahu siapa orang yang saat ini ada dihadapannya. Orang yang tidak dia sangka akan datang menemui dirinya."Hun Lon! Apa yang kau lakukan sehingga kau datang ke hutan ini? Apa kau sudah bosan hidup nyaman di kota Fuse?" tanya Huan Lo.Lelaki berpakaian mewah itu memang tidak lain dan tidak bukan adalah Hun Lon. Penguasa dan pejabat kota Fuse yang putranya dibunuh oleh Arya."Eyang!"Hun Lon belum bisa bercerita, tapi dia berdiri yang langsung memeluk tubuh Huan Lo. Huan Lo merasakan jika kesedihan dari Hun Lon sangatlah besar, penderitaan yang dia terima sangat menyiksa dirinya, dan itu alasan utama dia mencari Huan Lo."Sudah! Kau tenangkan saja dirimu. Ayo kita ke kediamanku!" kata Huan Lo.Hun Lon terdiam, dia menatap ke wajah Huan Lo. Dan akhirnya mengangguk kepala.Tangan Huan Lo memegang kerah baju dari Hun Lon. Dan tiba-tiba saja Huan Lo melompat tinggi.Huppppp!Dengan satu gerakan yang ringan Huan Lo membawa tubuh Hun Lon dengan mudahnya, dan mem

  • Sang Penghancur Langit    Mencari Huan Lo

    Dengan langkah yang sudah penuh dengan luka, seorang lelaki dengan pakaian yang sangat mewah berjalan menuju sebuah hutan. Hutan yang menjadi tempat tinggal seorang tokoh hitam dari masa lalu."Aku harap eyang masih tinggal di sini, dan aku berharap eyang Huan Lo mau membantu diriku, apalagi cucunya sudah dibunuh oleh pemuda keparat itu," ucap lelaki itu.Lelaki itu sudah berjalan selama beberapa hari, bahkan dia tidak tahu sudah berapa lama dia berjalan untuk sampai di hutan lebat itu.Lelaki yang tidak tahu tujuan kemana, tapi hanya tahu letak hutan itu terus berjalan hingga dia masuk semakin dalam ke dalam hutan itu. Hutan yang kata orang adalah hutan yang akan membuat seseorang meregang nyawa."Eyang Huan Lo! Eyang Huan Lo!" teriak lelaki itu memanggil orang yang dia cari.Tapi suaranya seperti tertahan, dan hanya ditelan oleh rimbunnya pohon di hutan itu. Hutan Lembah Kematian."Meskipun aku harus mati di sini, tapi aku ingin dendam kematian anakku harus terbalaskan, dan hanya ey

  • Sang Penghancur Langit    Harus berpisah

    "Jangan bercanda, Paman Raja Obat. Bagaimana mungkin aku jadi muridmu? Padahal masih banyak yang ingin aku usahakan," kata Arya menunjukkan jika Arya menolak permintaan dari Raja Obat."Kau... kau menolak?" tanya Raja Mabuk tidak percaya dengan apa yang dia dengar dari jawaban Arya."Kenapa, Paman?" tanya Arya."Apa kau tidak tahu? Ratusan orang antri hanya untuk jadi murid Raja Obat! Dan kau menolak? Sungguh suatu hal yang mengherankan!" kata Raja Mabuk masih tidak percaya kalau Arya menolak Raja Obat jadi gurunya."Apakah salah jika aku menolak? Aku tidak ingin jadi tabib, aku ingin jadi pendekar terkuat di seluruh dunia ini," jawab Arya yang membuat Raja Obat dan Raja Mabuk saling pandang."Tidak ada yang salah, anak muda. Semuanya tetap tergantung pada keputusanmu, aku tidak akan memaksakan kau jadi muridku," kata Raja Obat dan menerima jika kali ini dia gagal menjadikan Arya menjadi muridnya."Tapi, bagaimana jika aku sedikit membantu dirimu? Apakah kau mau?" tanya Raja Obat."Me

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status