Share

Raja Yang Lemah

last update Terakhir Diperbarui: 2025-10-22 13:24:06

"Aku tidak peduli mau berapa kali guru Tarugi memasuki istana ini dalam satu hari, tapi aku tidak akan setuju kalau ada bangsa manusia yang injakkan kakinya di istana ini," kata panglima itu menolak kehadiran Arya di istana kerajaan naga.

"Berapa usiamu, panglima?" tanya guru Tarugi.

"Kenapa, guru?"

"Jawab saja, berapa usiamu?" tanya guru Tarugi mengulang pertanyaan yang baru saja dia lontarkan.

"Enam ratus an tahun, guru!" jawab Panglima itu.

"Apakah kau tahu kalau sekarang aku sudah berusia lebih dari seribu tahun?"

"Iya, aku tahu guru Tarugi, apa hubungannya dengan manusia ini?" kata panglima itu sambil menunjuk ke arah Arya.

"Sebelum kau lahir, aku sudah berhubungan dengan bangsa manusia, sebelum kau jadi panglima aku juga sudah berhubungan dengan bangsa manusia, jadi banyak hal yang tidak kau tahu tapi aku sangat tahu," kata guru Tarugi.

Kali ini panglima itu diam tidak dapat berkata apa lagi, dia memang tidak dan mengatakan apapun lagi.

"Sekarang juga, katakan pada raja Dong Ki,
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Sang Penghancur Langit    Kemunculan Arya

    Ki Sena dan panglima Gonda mati-matian membela keluarga kerajaan, dan tidak ingin ada satupun yang terluka di keluarga kerajaan yang mereka Jaka.Tapi, sekuat apapun mereka berdua, tapi akhirnya mereka kalah pada jumlah, belum lagi kemampuan yang dimiliki ketua Rondam cukup membuat keduanya tidak mampu berbuat banyak.Crasssssss.Satu cakar ketua Rondam akhiri perlawanan Ki Sena. Lima cakar bekas jari tangan ketua Rondam mengucurkan darah, dan itu tergambar jelas di tubuh Ki Sena.Dan tidak lama, panglima Gonda juga mengalami hal yang sama, tubuhnya tidak mampu bertahan melawan wakil ketua Rondam, Ki Patuk, dan kalah dengan luka yang memenuhi tubuhnya."Apakah ada lagi yang ingin mati?" kata ketua Rondam."Aku!" teriak seseorang dan dia melayang di udara.***Arya yang melesat dengan kuda gondala sudah mendengar adanya pertempuran di dalam istana.Tapi, Arya tidak langsung menuju ke istana, Arya memutuskan memutar kuda gondola, dan mencari keluarganya terlebih dahulu.Arya tahu, pasti

  • Sang Penghancur Langit    Selamatkan Keluarga Kerajaan

    Keadaan istana begitu berantakan, kehancuran pada istana kerajaan Purawa terlihat sangat nyata, itu karena serangan dari lima kelompok hitam yang bekerja sama dibawah komando Ki Rangga.Ki Rangga, meskipun dia ikut masuk ke dalam perang itu, tapi dia sungguh tidak menemukan lawan yang sepadan.Mahapatih Tengguru, dan Patih Kuroda bukan lawan yang seimbang baginya, bahkan keduanya jauh di bawah kemampuan tokoh sesat itu."Patih! Segera kau selamatkan pangeran! Kalau tidak, dia bisa tewas!" kata Mahapatih Tengguru pada Patih Kuroda.Tapi, Patih Kuroda yang sesungguhnya sudah mengalami luka parah hanya menggeleng pelan."Sepertinya kita harus pasrahkan pangeran tewas, Mahapatih. Meskipun aku kesana, belum tentu juga aku akan sampai tepat waktu," kata Patih Kuroda."Hahahaha! Apa kalian bicara untuk pertemuan kalian di neraka," ucap Ki Rangga ejek Mahapatih Tengguru dan Patih Kuroda.Aaaaaaaaaaaaaaaaa.Belum selesai ucapan itu hilang dari mulut Ki Rangga, terdengar satu jeritan keras dari

  • Sang Penghancur Langit    Serangan Ke Istana Purawa

    Ki Rangga yang melihat anak buahnya tidak mampu hancurkan pintu gerbang kerajaan Purawa geram bukan main."Bodoh kalian semua! Mundur!" teriak Ki Rangga.Sekalian Ki Rangga melompat dan sudah ada tepat di hadapan gerbang masuk kerajaan Purawa.Bammmmmmm.Dengan satu pukulan penuh tenaga dalam, gerbang masuk itu langsung hancur berantakan jadi puing-puing kayu yang beterbangan.Tidak hanya gerbang yang hancur, tapi prajurit kerajaan Purawa yang menahan pintu juga terlempar begitu jauhnya, bahkan sampai ada yang melayang ke udara."Apalagi yang kalian tunggu, segera bunuh semua orang yang ada di istana ini. Tidak ada kata menyerah, bunuh semuanya!" teriak Ki Rangga memberikan perintah langsung.Mahapatih Tengguru menatap ke arah Patih Kuroda."Patih! Segera perintah satu atau dua panglima mengawal keluarga kerajaan, keluarga kerajaan sepertinya sudah bisa meninggalkan istana ini, karena sekarang semua serangan sudah fokus ke istana ini," kata Mahapatih Tengguru memberikan perintah."Ba

  • Sang Penghancur Langit    Meminta Untuk Menyerah

    Satu persatu semua kelompok yang menyerang ke kerajaan Purawa mulai berdatangan, dan benar saja, lima arah mata angin sudah dipenuhi oleh kelompok yang kini menjadi anak buah dari Ki rangga, ataupun iblis Api.Tapi, sama seperti kelompok banteng merah, empat kelompok lainnya juga berhenti saat sudah melihat kerajaan Purawa, dan itu membingungkan semua orang yang ada dalam istana."Mahapatih, apa mereka mengetahui rencana kita?" tanya Patih Kuroda."Aku tidak yakin, Patih! Tapi ini memang sangat membingungkan," kata Mahapatih Tengguru.Saat mereka semua masih dilanda kebingungan, salah satu dari kelompok itu berjalan ke arah kerajaan, dan langkahnya sangat pasti."Aku ingin bertemu dengan Mahapatih kerajaan ini?" teriaknya di depan gerbang masuk sambil angkat kedua tangan ke atas."Aku akan temui dia! Kau terus berjaga, Patih!" kata Mahapatih Tengguru."Siapa kau? Apa yang kau inginkan?" tanya Mahapatih Tengguru."Maaf Mahapatih, kami terpaksa melakukan semua ini, jika tidak kami akan

  • Sang Penghancur Langit    Golongan Hitam Mendekat

    "Tunggu anak muda!" teriak salah satu pengungsi itu dan itu membuat Arya hentikan laju kuda gondola."Ada apa paman?" tanya Arya."Apakah itu sungguh kuda gondola?""Benar, kenapa?""Kalau itu kuda gondola, kalau begitu kau pangeran Candra?" tanya pengungsi itu."Benar, aku memang pangeran Candra, dan aku akan menuju ke istana untuk menjaga negeri ini," jawab Arya."Pangeran! Maafkan kebodohan kami yang tidak kenali calon raja sendiri!" teriak semua pengungsi dan berlutut pada Arya."Kalau kalian ingin tinggalkan negeri ini, bagaimana mungkin kalian masih rakyatku," kata Arya."Tidak! Kami tidak akan tinggalkan negeri ini, kami akan kembali ke istana dan akan membela negeri ini," kata penduduk itu."Jangan kembali!" kata Arya yang kali ini melarang mereka."Kenapa pangeran?""Kalau kalian kembali sekarang, kalian hanya akan antarkan nyawa, jadi kalian sebaiknya bertahan di sini atau mencari tempat yang lebih aman!" kata Jaka Srenggi."Baik, pangeran! Terima kasih atas kemurahan hati p

  • Sang Penghancur Langit    Kedatangan Kuda Gondola

    "Aku harus segera pergi dari sini, kalau tidak kerajaan akan hancur, tidak hanya itu aku pasti akan kehilangan ayahanda dan juga seluruh keluargaku yang ada di kerajaan!" ucap Arya.Arya memang masih ada di hutan kematian, dan dia sudah kembali memiliki pusaka pedang urat petir, pedang yang sempat tidur panjang.Hupppp!Arya melayang tinggi, dia memutuskan untuk melesat lewat udara, karena dia tahu jalan darat akan sulit karena medan di hutan kematian sangatlah sulit."Guru!" teriak Arya begitu dia sampai di perguruan matahari.Ketua besar perguruan matahari datang, dan dia heran karena tubuh Arya yang cukup berantakan."Ada apa dengan dirimu Arya?" tanya Sanjaya."Saat ini itu bukan hal yang ingin aku bicarakan pada guru, tapi aku ingin guru membantu diriku," ucap Arya."Katakan, apa itu muridku?""Aku juga akan membantu!"Guru Tandui juga sudah ada di sana."Kerajaan ayahku, saat ini akan diserang oleh golongan hitam, dan aku membutuhkan bantuan dari kalian," kata Arya."Kerajaan ay

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status