Share

Tamu tak diundang

last update Dernière mise à jour: 2025-08-04 10:51:23

Arya menatap prajurit yang menjawab itu, dan dia berjalan ke arahnya.

"Apakah kau tahu di mana rumah keluarga Jui itu?" tanya Arya dengan suara yang sengaja dibuat lembut.

"Aaaa aku tahu!" jawab prajurit itu dengan wajah yang takut.

Perkataan lembut Arya itu bukan membuatnya menjadi tenang, tapi malah menjadi takut akan kekejaman yang diperlihatkan Arya.

Seseorang yang sudah berani memberikan pukulan pada penguasa kota itu, sama saja dengan memukul penguasa negeri itu. Dan Arya sudah menjadikan dirinya buronan seluruh negeri, Arya kini adalah musuh besar bagi negeri Phin.

"Nona merah! Cepat aku bawa adikmu ini atau akan ada tangan kotor yang akan menyentuh dia lagi!" kata Arya.

"Kakak!"

Peri biru langsung menghambur ke arah kakaknya, peri merah. Dan linangan air mata langsung jatuh saat dua saudari yang baru saja alami hal yang buruk.

"Sekarang bawa aku ke rumah keluarga Jui itu!" kata Arya dan mendorong prajurit itu untuk membawanya ke rumah keluarga Jui.

Prajurit itu tidak ada alasa
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé
Commentaires (1)
goodnovel comment avatar
fauza channel
sungguh bodoh thor
VOIR TOUS LES COMMENTAIRES

Latest chapter

  • Sang Penghancur Langit    Kembali ke Dunia Peri

    Arya dan tiga peri yang kini bersama Arya berjalan menuju ke Hutan Bidadari."Kalian tidak bisa hidup di dunia manusia, kalian terlalu polos untuk sadari apa saja yang ada di pikiran manusia!" kata Arya.Peri Merah diam, dia memang membenarkan apa yang dikatakan oleh Arya itu.Mereka, bangsa peri, memang terlalu polos, karena mereka selalu memandang semuanya dengan pemikiran mudah diatasi.Tapi, masalah yang baru saja datang pada mereka kini menyadarkan mereka kalau bangsa manusia itu bukan bangsa yang mudah untuk dipahami."Sesungguhnya aku masih ingin berada di dunia manusia ini!" kata Peri Putih dengan wajah yang menunduk."Kenapa kau inginkan berada di dunia ini? Bukankah kau sudah rasakan bagaimana sakitnya hidup di dunia ini?" tanya Arya."Itu karena aku sudah bertemu denganmu!" jawab Peri Putih."Apa maksudmu?" tanya Arya."Apakah kau tidak mengenaliku?" tanya Peri Putih."Kau siapa?""Sungguh kau sudah lupakan aku, wahai lelaki pengintip!" kata Peri Putih."Hahahahah! Jadi...

  • Sang Penghancur Langit    Hipnotis Yang Tak Berguna

    Arya tersenyum mendengar perkataan dari Tetua Liban, perkataan yang mengatakan kalau yang akan merasakan berikutnya ilmu hipnotisnya adalah Arya."Apa kau yakin kalau ilmu anehmu itu akan mempan terhadapku?" tanya Arya meremehkan kemampuan hipnotis Tetua Liban."Apa? Kau pikir kemampuan ini tidak mampu menguasai dirimu!" bentak Tetua Liban."Baik, coba kau lakukan padaku!" kata Arya dan dia malah berjalan ke arah Tetua Liban.Tetua Liban merasa tertantang, dan dia mulai mengalirkan tenaga dalam dan menggunakan seluruh kemampuan ilmu hipnotisnya pada Arya.Sementara itu, Arya juga sudah mengalirkan kekuatan batin ke pikirannya, itu untuk menolak hipnotis yang akan diberikan Tetua Liban padanya."Sekarang, gorok lehermu sendiri?" kata Tetua Liban memberikan perintah pada Arya.Sesuatu yang aneh datang dan mengalir di pikiran Arya, sebuah perintah untuk menggorok lehernya sendiri.Arya sejenak terdiam, seolah dia mampu dikuasai oleh hipnotis yang diberikan oleh Tetua Liban padanya.Sreee

  • Sang Penghancur Langit    Keributan di pesta

    "Kau siapa? Apa kau pemilik pesta ini?" tanya Arya dengan sinis."Bukan urusanmu aku siapa, yang jelas kau harus pergi dari sini!" kata Tetua Liban kembali usir Arya."Tidak akan ada yang pergi sebelum pesta berakhir, bukankah harusnya begitu?" ucap Arya."Orang lain begitu, tapi tidak berlaku untukmu!" kata Tetua Liban."Apa beda orang dengan aku? Bukankah aku juga manusia?" ucap Arya."Yang jelas kau tidak pantas ada di sini!" kata Tetua Liban.Arya memang sudah tahu kalau kedatangan Tetua Liban sudah jelas untuk mengusir dirinya, tapi Arya sengaja untuk membuat keributan di pesta itu."Aku melihat kita berdua tidak berbeda, memiliki pakaian yang sama jeleknya, kenapa kau malah ingin aku keluar dari sini? Apa yang kau pikirkan?" tanya Arya."Sudahlah! Jangan banyak bicara! Pergi kau dari sini!" usir Tetua Liban kembali bicara pada Arya.Pada kali ini, suara Tetua Liban cukup keras dan kembali menarik perhatian dari tamu undangan yang datang.Tapi, saat amarah Tetua Liban semakin mem

  • Sang Penghancur Langit    Tamu tak diundang

    Arya menatap prajurit yang menjawab itu, dan dia berjalan ke arahnya."Apakah kau tahu di mana rumah keluarga Jui itu?" tanya Arya dengan suara yang sengaja dibuat lembut."Aaaa aku tahu!" jawab prajurit itu dengan wajah yang takut.Perkataan lembut Arya itu bukan membuatnya menjadi tenang, tapi malah menjadi takut akan kekejaman yang diperlihatkan Arya.Seseorang yang sudah berani memberikan pukulan pada penguasa kota itu, sama saja dengan memukul penguasa negeri itu. Dan Arya sudah menjadikan dirinya buronan seluruh negeri, Arya kini adalah musuh besar bagi negeri Phin."Nona merah! Cepat aku bawa adikmu ini atau akan ada tangan kotor yang akan menyentuh dia lagi!" kata Arya."Kakak!"Peri biru langsung menghambur ke arah kakaknya, peri merah. Dan linangan air mata langsung jatuh saat dua saudari yang baru saja alami hal yang buruk."Sekarang bawa aku ke rumah keluarga Jui itu!" kata Arya dan mendorong prajurit itu untuk membawanya ke rumah keluarga Jui.Prajurit itu tidak ada alasa

  • Sang Penghancur Langit    Hampir Membunuh

    Dengan menutup wajah peri merah, Arya membawa peri merah memasuki kota Huin.Peri merah terlihat takut-takut saat akan melangkahkan kakinya di kota itu."Sudah, kau jangan takut. Ada aku di sini yang akan menjaga dirimu," kata Arya mencoba menenangkan gadis peri itu.Meskipun Arya sudah katakan seperti itu, tapi peri merah tetap tidak bisa hilangkan rasa takutnya karena takut jika akan kembali bertemu dengan Panglima Su Tan."Sudahlah, ayo berjalan di dekatku!" kata Arya dan menarik tangan peri merah agar berjalan di dekatnya.Wajah peri merah kembali merah merona. Selama dalam hidupnya, belum pernah seorang lelaki memegang tangannya, tapi Arya malah dengan berani memegang tangannya."Kenapa lagi?" tanya Arya."Tidak ada!" jawab peri merah dan akhirnya membiarkan tangannya dipegang oleh Arya.Peri merah akhirnya membiarkan tangannya berada dalam genggaman Arya, meskipun dia ingin menarik tangan itu, tapi hatinya melarang itu.Arya dan peri merah berjalan hingga ke tengah kota Huin."D

  • Sang Penghancur Langit    Arya dan Peri Merah

    Arya, setelah menguasai pusaka pakaian kijang emas berjalan keluar dadi lembah api, itu setelah siluman kera mengusir dirinya dari lembah itu.Pemikiran Arya penuh dengan pertanyaan penasaran tentang siapa pemuda yang dikatakan oleh para siluman kera."Jaka Srenggi? Siapa sesungguhnya dia? Apa dia memang hebat?" tanya Arya dalam hatinya.Arya terus berjalan, dan tanpa dia sadari Arya malah mendekati sebuah kota."Kenapa langkahku membawa aku kemari? Padahal aku tidak ingin memasuki kota untuk saat ini, kau ingin hindari kejaran dari para pendekar," gumam Arya."Sebaiknya aku pergi saja, sebaiknya saat ini aku jauh dari masalah!" kata Arya lagi.Arya berniat ambil jalan balik, tapi saat itulah matanya melihat satu sosok berpakaian merah tergelatak di tanah di kejauhan."Apakah itu mayat?" gumam Arya dan terpaksa mendekati sosok yang Arya lihat itu.Begitu dekat dengan sosok itu, Arya melihat jika itu adalah sosok seorang perempuan yang tergeletak di tanah. Wajahnya rusak karena bekas c

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status