Beranda / Fantasi / Sang Penghancur Langit / Tawaran untuk pendekar pedang darah

Share

Tawaran untuk pendekar pedang darah

last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-12 10:57:32

Dua ekor kuda berlari dengan begitu kencangnya, kedua kudanya seolah berlari dikejar oleh setan.

"Panglima Lin Tan, dari kabar yang kau dengar, di mana terakhir kali pendekar pedang darah itu terlihat?" tanya Menteri Sei Jut sambil memelankan lari kudanya.

"Dari kabar terakhir, dia di kota sebelah utara, Tuan Menteri," jawab Panglima Lin Tan.

Dua orang itu memang Menteri Sei Jut dan orang yang bisa dia percaya akan mampu menjaga dirinya selama dalam perjalanan, Panglima Lin Tan.

Sesungguhnya Panglima Lin Tan tidak tahu apa yang membuat Menteri Sei Jut bersedia menerima perintah itu, padahal itu adalah perintah yang mungkin akan membuat menteri kerajaan itu kehilangan nyawanya.

Panglima Lin Tan juga tidak tahu tentang pertemuan empat mata antara Kaisar Hui dengan Menteri Sei Jut, sehingga kebingungan itu terus ada di pikiran Panglima Lin Tan.

Kedua kuda mereka terus berlari kencang setelah pembicaraan pendek itu, Menteri Sei Jut ingin segera menemukan pendekar pedang darah itu.

"Tuan M
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Sang Penghancur Langit    Tawaran untuk pendekar pedang darah

    Dua ekor kuda berlari dengan begitu kencangnya, kedua kudanya seolah berlari dikejar oleh setan."Panglima Lin Tan, dari kabar yang kau dengar, di mana terakhir kali pendekar pedang darah itu terlihat?" tanya Menteri Sei Jut sambil memelankan lari kudanya."Dari kabar terakhir, dia di kota sebelah utara, Tuan Menteri," jawab Panglima Lin Tan.Dua orang itu memang Menteri Sei Jut dan orang yang bisa dia percaya akan mampu menjaga dirinya selama dalam perjalanan, Panglima Lin Tan.Sesungguhnya Panglima Lin Tan tidak tahu apa yang membuat Menteri Sei Jut bersedia menerima perintah itu, padahal itu adalah perintah yang mungkin akan membuat menteri kerajaan itu kehilangan nyawanya.Panglima Lin Tan juga tidak tahu tentang pertemuan empat mata antara Kaisar Hui dengan Menteri Sei Jut, sehingga kebingungan itu terus ada di pikiran Panglima Lin Tan.Kedua kuda mereka terus berlari kencang setelah pembicaraan pendek itu, Menteri Sei Jut ingin segera menemukan pendekar pedang darah itu."Tuan M

  • Sang Penghancur Langit    Menteri Haus Kekuasaan

    Hahhh!Arya melepaskan napas berat saat Arya berada di tepian sungai yang luas, kepala Arya mendongak mencari jembatan yang mungkin bisa Arya lewati, yang mungkin Arya jadikan jalan untuk menyeberangi sungai."Sebaiknya aku melihat ke arah hulu, siapa tahu ada jembatan yang bisa aku lewati!" kata Arya.Belum juga Arya jauh dari tempat awalnya berjalan, Arya sudah melihat sebuah jembatan kayu yang cukup panjang."Ini yang aku cari!" gumam Arya.Arya menoleh ke arah depan, dan juga ke belakang, Arya ingin memastikan kalau tidak ada manusia lain selain dirinya."Aman!" ucap Arya.Meskipun merasa ragu untuk melewati jembatan itu, tapi Arya tetap melangkah melewati jembatan itu, dan keraguan Arya terbukti.Tepat Arya di tengah jembatan itu, dari arah depan Arya muncul belasan orang dengan senjata tajam dan juga wajah bengis dengan keinginan membunuh."Sudah aku duga!" gumam Arya.Arya tidak ingin melukai orang yang tidak bersalah, sehingga Arya berbalik arah, tapi dari belakang Arya juga s

  • Sang Penghancur Langit    Pemuda yang kejam

    Seorang pemuda dengan pakaian putih penuh dengan debu memasuki sebuah kota, kota Ding. Salah satu kota yang tidak terlalu jauh dengan perbatasan negeri Phin dan negeri Burma.Pemuda berjalan dengan langkah yang angkuh, seolah dia tidak peduli dengan siapa pun.Wajahnya tertutup oleh rambut panjangnya, rambut yang seolah dibiarkan awut-awutan.Meskipun begitu, masih bisa dilihat sorot mata tajam yang dimiliki oleh pemuda itu, dan dia menatap dengan tatapan penuh dendam.Pemuda itu memasuki sebuah kedai yang ada di kota Ding, dan dia berjalan tetap dengan langkah yang angkuh.Pemuda itu berdiri di hadapan seorang pengunjung kedai, dan meletakkan tangannya di atas meja meskipun dalam posisi berdiri."Apa kau pernah melihat seorang pemuda dengan pakaian kuning emas?" tanya pemuda itu.Orang yang sedang menikmati makanan di depannya tidak peduli, dan dia terus menikmati acara makan siangnya.Brakkkkkkk!Pemuda itu membenturkan kedua tangannya ke atas meja karena tidak mendapatkan tanggapan

  • Sang Penghancur Langit    Mendatangi gunung arak

    Berjalan sudah hampir lima hari lamanya, Arya akhirnya mengendus bau arak saat dia mencapai sebuah gunung yang menjulang cukup tinggi."Apa di sini tempat tinggal raja mabuk?" gumam Arya dan berjalan menyusuri gunung itu.Kepala Arya sampai pusing karena bau arak yang terus keluar dari hawa di gunung arak itu."Sungguh sialan! Ternyata ini alasan kenapa ini namanya gunung arak!" ucap Arya.Arya terus berjalan, dan menaiki sampai ke puncak bukit itu. Tapi saat Arya sampai di puncak gunung, dia tidak melihat satu kediaman pun di puncak gunung itu."Di mana raja mabuk tinggal?" tanya Arya bingung.Arya alihkan pandangan matanya, dan akhirnya dia melihat sebuah kediaman di balik sebuah pohon yang cukup tersembunyi."Woy raja mabuk! Aku sudah memenuhi undanganmu, sekarang keluarlah!" teriak Arya dari puncak gunung arak itu.Dari dalam kediaman reyot itu, terlihat dua orang yang menatap Arya dengan tatapan tajam, tapi Arya tidak merasakan itu."Kemarilah!" teriak salah satu orang dari dua o

  • Sang Penghancur Langit    Kelahiran pedang bulan darah

    Tuan Muda Yun Ji berjalan dan masih memikirkan apa yang dikatakan oleh Ketua Cut Dan.Tangannya memegang gagang Pedang Bulan Dingin, dan merasakan hawa dingin masuk ke dalam pergelangan tangannya."Apa benar yang dikatakan oleh Ketua Cut Dan?" gumam Tuan Muda Yun Ji.Tuan Muda Yun Ji berjalan, dan karena pikiran itu, tanpa sadar dia malah bukannya menuju jalan pulang, tapi malah menuju sebuah lembah yang cukup curam."Hei! Kemana ini?" tanya Tuan Muda Yun Ji sambil edarkan pandangan ke segala arah.Tuan Muda Yun Ji malah melihat ke bawah lembah, dan merasa ada sesuatu yang memanggil dia untuk masuk ke dalam lembah itu.Huppppp!Tuan Muda Yun Ji melompat ke dalam lembah, dan berjalan di sekitar lembah yang lembab."Gua? Siapa yang memiliki gua itu?" gumam Yun Ji.Kembali, karena rasa penasaran, Yun Ji memasuki gua itu, dan terlihat ada cahaya di sana. Tapi saat Yun Ji masuk, tidak ada cahaya itu lagi. Semuanya gelap.Tanpa Yun Ji sadari, ada sesuatu yang menuntunnya untuk terus berjala

  • Sang Penghancur Langit    Keinginan Yun Ji

    Raja Obat tanpa menunggu waktu lama, dia langsung melesat menuju arah Gunung Arak, gunung tempat bermukimnya si pemabuk Raja Mabuk."Tidak bisa, aku dan tua bangka itu harus melakukan sesuatu, bila perlu membawa Arya jauh pergi dari negeri ini!" kata Raja Obat.Hiatttttt!Bagaikan kesetanan, Raja Obat terus menunggangi kudanya dengan kecepatan yang tinggi, tidak sedikit pun berhenti agar sampai secepatnya di Gunung Arak.***Di negeri Burma, Sekte Naga Hitam.Amarah Ketua Chu Cai dari awal gagal memiliki pusaka Pakaian Kijang Emas semakin bertambah saat tahu kalau sahabatnya, Ki Barata, sudah tewas dibunuh oleh Arya, dan yang paling menyakitkan bagi dia adalah tubuh Ki Barata dipotong-potong bagaikan memotong daging hewan.Dan, setelah cukup lama mencari, anak buah Ketua Chu Cai akhirnya membawa pulang Tuan Muda Yun Ji, yang masih terus membawa mayat Ki Barata."Yun Ji! Apa yang kau bawa itu, kenapa bisa bau begitu?" bentak Ketua Chu Cai saat baru bertemu dengan putra angkatnya itu.P

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status