Beranda / Fantasi / Sang Penguasa Elemental / Bab 243. Awakening Sempurna Namira & Keluguan Ginora

Share

Bab 243. Awakening Sempurna Namira & Keluguan Ginora

last update Terakhir Diperbarui: 2025-11-05 10:21:26

Ledakan cahaya perak membelah lautan logam cair di bawah Krayth. Seluruh sistem planet bergetar, bahkan langit di permukaan memantulkan kilatan-kilatan biru seolah menyambut lahirnya sesuatu yang baru. Di tengah pusaran itu, tubuh Namira melayang perlahan, matanya terbuka menatap ruang kosong yang kini berdenyut hidup.

Aura magnetik menyelimuti tubuhnya. Setiap gerakannya menimbulkan resonansi hingga seluruh medan logam menunduk tunduk pada keberadaannya. Tapi kekuatan sebesar itu sulit dikendalikan, dan sesuatu mulai retak dalam kestabilannya.

“Energinya melonjak tak terkendali!” teriak Catherine dari atas platform, matanya menatap monitor holografik yang menunjukkan fluktuasi ekstrem. “Kalau terus begini, tubuhnya akan meledak bersama inti planet!”

Axel langsung melompat ke tepi, wajahnya tegang. “Kita tidak bisa menunggu. Aku turun.”

“Axel, jangan!” seru Laxia, namun Axel sudah membuka medan pelindung pribadinya dan melesat ke bawah, menembus arus logam yang menyala seperti badai p
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Sang Penguasa Elemental   Bab 245. Mengobati Virus Cinta, Perpisahan dengan Krayth

    Dalam sekejap malam pun tiba. Para penduduk menutup hari mereka dengan senyum tenang dan penuh kenyamanan. Para istri Axel sudah kembali ke kamar mereka satu per satu. Di ruang perawatan hanya tersisa Ginora yang sedang disuapi buah oleh Axel. Saat potongan apel terakhir disuapkan ke bibir kecil Ginora, Axel berkata, “Kau harus lekas sembuh, besok kita akan melanjutkan perjalanan kita. Sekarang aku akan kembali ke kamarku, kau istirahatlah di sini. Besok aku akan datang lagi.” Saat Axel hendak melangkah pergi, Ginora memegang tangan Axel. “Kapten, mengapa sistemku error lagi saat kau akan pergi,” kata Ginora dengan wajah bingung, “apakah sisa virusnya masih ada?” Axel kembali duduk dan tersenyum, ia membelai rambut halus Ginora. “Kau mau aku bantu atasi error itu?” “Iya, Kapten. Aku tidak ingin dikalahkan virus ini lagi. Virus ini sangat mengganggu.” “Tapi setelah itu kau tidak boleh memanggilku kapten lagi, bagaimana?” Ginora ketakutan, dia mengira Axel akan mengusirnya dari

  • Sang Penguasa Elemental   Bab 244. Awakening Kemanusiaan Ginora, Ikatan Axel dan Ginora

    Setelah kembali ke istana utama Krayth, suasana terasa hangat. Cahaya lembut dari kristal logam memantul di seluruh aula, menciptakan nuansa keemasan yang damai. Namira berjalan di tengah kerumunan penduduk, senyum bahagia menghiasi wajahnya. Aura magnetik yang dulu liar kini lembut dan stabil, menandakan keberhasilan tim kecil Skays. Penduduk menatap mereka dengan kekaguman; satu tim kecil telah menaklukkan momok yang selama ini membuat mereka cemas.Namun satu sosok yang paling dicari tak tampak di tengah keramaian: Axel. Ia tetap di sisi Ginora, yang masih tertidur di kursi medis pod utama. Hanya suara napas pelan Ginora yang terdengar, sementara Axel menatap wajahnya dengan campuran kekhawatiran dan kelembutan.Tiga hari berlalu begitu cepat. Axel tak meninggalkan sisi Ginora sedetik pun. Ia mengatur suhu pod, memeriksa monitor tanda vital, dan sesekali menatap langit Krayth dari jendela.Di kejauhan, Lilian, Olivia, dan Evelyn berdiri menyepi, menonton dari balik pilar logam.“Ak

  • Sang Penguasa Elemental   Bab 243. Awakening Sempurna Namira & Keluguan Ginora

    Ledakan cahaya perak membelah lautan logam cair di bawah Krayth. Seluruh sistem planet bergetar, bahkan langit di permukaan memantulkan kilatan-kilatan biru seolah menyambut lahirnya sesuatu yang baru. Di tengah pusaran itu, tubuh Namira melayang perlahan, matanya terbuka menatap ruang kosong yang kini berdenyut hidup.Aura magnetik menyelimuti tubuhnya. Setiap gerakannya menimbulkan resonansi hingga seluruh medan logam menunduk tunduk pada keberadaannya. Tapi kekuatan sebesar itu sulit dikendalikan, dan sesuatu mulai retak dalam kestabilannya.“Energinya melonjak tak terkendali!” teriak Catherine dari atas platform, matanya menatap monitor holografik yang menunjukkan fluktuasi ekstrem. “Kalau terus begini, tubuhnya akan meledak bersama inti planet!”Axel langsung melompat ke tepi, wajahnya tegang. “Kita tidak bisa menunggu. Aku turun.”“Axel, jangan!” seru Laxia, namun Axel sudah membuka medan pelindung pribadinya dan melesat ke bawah, menembus arus logam yang menyala seperti badai p

  • Sang Penguasa Elemental   Bab 242. Ekspedisi ke Inti Logam Krayth

    Sampai semua orang berlalu, Ginora masih memegang tangan Axel dengan mata berkaca-kaca, "Terimakasih kapten...""Tidak perlu ada ucapan itu di antara kita, kejarlah kebahagiaanmu mulai sekarang, aku sendiri akan berjuang sebisaku untuk membantumu mewujudkannya." bisik Axel lembut.Pipi Ginora memerah, ia memcium pipi Axel lalu kemudian berlari menjauh, Axel hanya tersenyum sambil menyentuh pipinya.Ginora terus berlari sampai kemudian berhenti setelah cukup jauh. Ia menyentuh dadanya, ia merasakan "sistem error" lagi....Setelah upacara penyambutan berakhir, Krayth kembali pada ketenangan alaminya. Namun di balik langit peraknya yang damai, ada sesuatu yang terus bergemuruh, denyut aneh dari dalam inti planet. Elder Korvian menyebutnya sebagai “getaran logam hidup yang tidak stabil”, dan hanya ada satu cara untuk memastikannya: ekspedisi menuju pusat planet.Axel berdiri di depan peta holografik besar yang diproyeksikan dari meja kendali. Jalur bawah tanah Krayth terbentang di depan

  • Sang Penguasa Elemental   Bab 241. Upacara Penyambutan

    Langit Krayth bersinar lembut ketika matahari ganda planet itu naik perlahan di balik pegunungan logam. Cahaya jingga keperakan menyelimuti seluruh dataran, memantul di dinding kristal perak hingga membuat udara tampak berkilau seperti serpihan kaca yang menari.Kapal Aolenric Lerion Prime berdiri megah di pelataran utama istana Krayth. Dari kejauhan, menara-menara logam menjulang, berpadu dengan aliran sungai cairan perak yang mengalir di sepanjang jalanan kota. Penduduk Krayth, dengan tubuh campuran organik dan metalik, berkumpul sambil membawa lentera kristal biru. Setiap langkah mereka menimbulkan dentingan halus, seolah seluruh kota sedang bernyanyi menyambut kedatangan para tamu dari bintang jauh.Axel dan para istrinya berjalan di antara dua barisan panjang penduduk. Ginora berjalan di belakangnya dengan kagum, matanya berkilat seperti anak kecil yang baru melihat dunia untuk pertama kalinya. “Kapten… mereka semua bersinar,” bisiknya lembut.“Bukan hanya tubuh mereka,” jawab Ax

  • Sang Penguasa Elemental   Bab 240. Sambutan Elder Korvian

    Dalam beberapa saat mereka semuat telah tiba di halaman istana utama Krayth, bangunan raksasa yang terbuat dari logam cair berlapis kristal. Suara dentingan logam mengikuti setiap langkah tim Axel, menciptakan gema harmonis yang menyatu dengan energi planet. Di depan gerbang utama, Elder Korvian menunggu. Sosok tinggi berpenampilan cukup tua dan berwibawa, seluruh kulitnya berlapis perak dengan mata bercahaya biru-hijau, memancarkan aura ketenangan sekaligus kewibawaan. Tangannya terangkat, menyambut tim dengan isyarat hormat. “Selamat datang, Tuan dan para Nyonya yang terhormat,” suara Elder Korvian bergema, lembut tapi tegas. “Kami telah merasakan kedatangan kalian di lapisan luar atmosfer planet kami, lalu kami segera mengirim isyarat undangan. Kedatangan kalian membawa energi baru bagi Krayth.” Axel melangkah maju, membungkuk hormat. “Terima kasih, Elder Korvian. Kami datang sebagai teman dan pengamat. Planet ini begitu unik, dan kami ingin belajar dari penduduk serta budaya ka

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status